0.22

15.6K 1.9K 70
                                    

__

Cuma ngasih tau.
chap nya sedikit.
jan ruzak aku;(





•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Tuk Tuk Tuk

Suara ketukan high heels yang beradu dengan lantai mantermer menggema seirama dengan langkah kaki yang berjalan masuk ke sebuah mansion satu lantai- nampak sepi dengan posisi mansion yang berada di tengah tengah hutan.

Melangkah menghampiri seorang pria- wanita itu mendengus. "Kak, ayolah lebih cepat untuk mengambil pria itu." ucapnya sambil melempar tas.

Melihat dari sudut matanya- "bersabarlah lisya- biarkan mereka bahagia sebelum menderita." Jawabnya santai, sedikit membenarkan benda yang di wajahnya, pria itu membuka topengnya..

"Kak gibran kau tau? pria sial____

" Jangan berani memanggilnya sialan bodoh," Sarkas gibran dengan alis yang menukik tajam- alisya meneguk ludahnya kasar,

"Ya, ya terserah kau, huh kakaku sayang, aku hanya ingin memberi mu satu hal- saat aku pergi untuk melihat nya, pria itu nampak berubah___

Menjeda perkataannya, alisya menatap gibran sekilas, " Oh apakah kaka ingin melepaskan cinta pertama kakak?" tanya nya membuat gibran menggertakan giginya, hawa dingin menyeruak, gibran mulai mencengkram leher wanita itu kuat

"Sial. Itu tak akan terjadi," Marahnya semakin kuat mencengkram membuat wajah alisya memucat merasakan pengap saat pernafasanya tersendat.

Melepas dengan kasar gibran pria itu dengan dada yang kembang kempis pergi meninggalkan alisya yang merasakan sakit di area lehernya.

"Shsss leherku-- sial, pria itu benar benar gila,"





































Di rumah sakit di sebuah ruangan mewah, terdapat tiga orang pemuda yang saat ini menunduk dengan jari yang bertaut, tak berani menatap seseorang yang saat ini tengah duduk menyandar di ranjang. pria manis itu memijat pelipisnya,

"Astaga kalian ini- Nakal sekali.. Seminggu full membolos? membuat keributan bertengkar- itu bukan prilaku yang baik. mommy tidak suka!" Oceh sepa dengan menukik tajam membuat tiga pemuda itu panik.

Setelah mendengar penjelasan dari ibu mertuanya, sepa cukup terkejut. dengan tiga putranya yang selalu membolos, membuat kegaduhan dan membuat para guru kelimpungan. Dan masalah nya ini lebih parah dari pertama mereka bertemu..

"Maaf--- mommy..." Melirih kecil Xavier tak berani untuk sekedar memandang mommy nya, ini terlalu menakutkan.


"Coba jelaskan kepada mommy- vievie dan kaka.. mengapa kalian menghancurkan tembok belakang sekolah?" tanya sepa lembut.

SEPA [TRANSMIGRASI BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang