"Lo ngapain pacar gue anjing!"
"Rora!" pekik Ahyeon karena kekasihnya itu tiba-tiba datang dan langsung melepaskan sebuah pukulan diwajah Rami.
Bukan hanya Ahyeon yang tersentak dengan kedatangan Rora, tapi juga semua anggota kelompok Ahyeon.
Pharita, Canny, Asa, mendadak bergerak menjauh dengan ketakutan begitu melihat bagaimana menyeramkannya kekasih sahabatnya itu.
Wajah putih bersihnya, kini berganti warna menjadi merah padam yang sampai kedaun telinganya.
Napas gadis temperamental itu tergesa-tesa keluarnya.
Otot-otot tangan serta lehernya menegang, menambah kesan menakutkan bagi siapa saja melihat keadaan gadis itu.
Sedang Rami, yang tak siap dengan kedatangan Rora, refleks saja membuat tubuhnya terjungkal akibat pukulan yang tak main-main yang gadis bermarga Lee itu berikan.
Kejadian sebenarnya ialah, Rami hanya refleks mencekal lengan Ahyeon, karena gadis mungil itu hampir terjatuh karena tersandung kaki kursi.
Namun sialnya, kejadian itu terjadi tepat saat Rora berhasil sampai ditempat itu.
Ruka, satu-satunya yang berdecak sekarang. Gadis itu langsung membantu Rami untuk berdiri. Tapi Rora abai. Karena kini, matanya tajam menatap kekasihnya.
Ia pun, bergerak mendekat pada berdirinya Ahyeon. Mencekal kuat lengan sang gadis tanpa peduli Ahyeon sampai merintis kesakitan.
"Pulang!"
"Ra, sakit ..." Rora menulikan pendengarannya. Ia terus saja menyeret lengan Ahyeon.
"Lo nyakitin Ahyeon bangsat!" Maki Ruka pada Rora.
Dari sisi lain, Ruka mencekal tangan Ahyeon.
Ia sudah tidak sabar lagi melihat kelakukan sahabatnya itu terhadap Ahyeon.
Rora, semakin menjadi-jadi.
Melihat tangan Ahyeon disentuh oleh selain dirinya, api amarah Rora kembali memuncak.
Ia dengan kasar, menarik tubuh Ahyeon, hingga gadis kecil itu terpental kebelakang tubuhnya. Dan kejadian selanjutnya, sebuah pukulan telak juga Ruka terima dari Rora.
"Rora!" pekik Ahyeon.
Namun, gadis yang baru saja terpental ke dinding kaca itu hanya mampu melurukan tubuhnya, melihat kelakuan kekasihnya itu dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Sedang kini, gantian Rami yang berusaha membantu Ruka untuk kembali berdiri.
Ruka mengepalkan tangannya saat merasakan sakit pada bibirnya.
"Sudah. tenang dulu." Rami berucap pelan pada Ruka saat tahu sahabat satunya lagi mulai terpancing.
Ruka tidak sesabar Rami. Tapi tetap saja, Ruka menurut.
Sedang Rora, sang pelaku, malah dengan santainya menatap kedua sabahatnya dengan senyum evil.
"Itu hadiah buat kalian karena berani nyentuh milik gue."
Pharita, Asa serta Canny, kompak saling berpelukan dengan badan gemetar.
Berniat menghampiri Ahyeon yang sedang terduduk sambil menangis pun, mereka tidak berani.
"Lo bener-benar gila! Lo gila!" maki Ruka, tapi Rora abai.
Ia menghampiri Ahyeon. Mencekal lengan gadis ringkih itu untuk ia bedirikan.
"Pulang!"
Rami melepaskan lengan Ruka yang tadi ia tahan saat sahabatnya telah membawa Ahyeon pergi. Gadis tiang itu menghela melas pada tubuh Ahyeon yang sedang diseret-seret oleh Rora didepan sana.