🥐 Satu 🦭

216 19 10
                                    

Maaf ya guys kalau ada yang typo
Soalnya typo adalah anugerah:?

Happy reading🥐🦭

.
.
.
.
.

11:30 am kst.

Riku berjalan menuruni tangga, namun matanya tertuju pada Jaehee yang tengah duduk di sofa dengan penampilan yang sangat acak-acakan, menundukkan kepalanya. Dengan cepat, ia berjalan mendekat ke Jaehee.

"Jaehee," Panggil Riku pelan sembari mengelus pundak sang suami. Elusan itu membuat Jaehee mengangkat kepalanya.

"Kenapa, hm?" Lanjut Riku sambil mengelus pipi Jaehee dengan ibu jarinya.

"Perusahaanku ada masalah, sayang... Jadi untuk memperbaikinya, kita harus pindah ke Jepang," Jawab Jaehee, membuat Riku membulatkan kedua matanya.

"T-tapi Ryo gimana, Jaehee?" Tanya Riku pelan.

"Kita harus membujuk Ryo supaya ia mau pindah ke Jepang,"

|| SAKURYO ||


|| SAKURYO ||

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|| SAKURYO ||

"Dadaaa yaya?!" Pekik nya, saat sakuya mulai menjauh ryo pun membalikkan badan lalu berjalan kearah pintu rumah nya saat Ingin membuka ia urung kan saat mendengar percakapan pipi dan mimi nya, tubuh nya mematung tanpa ryo sadari air mata nya turun, membasahi pipi chubby nya.

Dengan pelan ia membuka pintu. "Pi mi," Panggil Ryo pelan, sangat pelan.

Membuat Jaehee dan Riku langsung menoleh ke arah Ryo, sembari membulatkan mata mereka.

Riku langsung berjalan cepat menuju sang anak. "Sayang," Panggil Riku.

"Hiks... Iyo enggak mau, mi... pi... hiks," tangis Ryo pecah.

"Iyo enggak mau pisah sama yaya... Hiks"

Riku merasakan hatinya teriris mendengar tangisan sang anak. Ia berlutut di depan ryo berusaha menenangkan putra kecil nya. "Sayang, dengarkan mimi." Ujarnya lembut.

Tangan nya terulur untuk menghapus air mata yang mengalir di pipi chubby ryo. "Pipi dan mimi tidak ingin membuatmu sedih. Tapi pipi dan mimi hanya ingin yang terbaik untuk keluarga kita sayang..."

"Hiks t-tapi iyo hiks enggak mau berpisah sama yaya mi hiks"

Jaehee mendekat, menatap ryo dengan penuh kasih sayang. "Ryo sayang. Pipi dan mimi janji kita kejepang ga lama kok. Nanti kan Iyo bisa ketemu Ojiichan sama obaachan dan Iyo bisa  mendapatkan teman-teman baru juga," Lanjut nya.

Ryo menggelengkan kepala, wajahnya dipenuhi kebingungan dan kesedihan. "Tapi… yaya di sini! Iyo enggak mau kehilangan sakuyaa!" isaknya, suaranya tercekat.

Back [ SAKURYO ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang