Halooooioooo gaysssss
Gimana kabarnya? Hehe
Thank you banget ya yang udah vote, komen, dan nunggu kelanjutan cerita ini🫵🏻🥰
Enjoy the story gayysss!!
Wuff yu🥰.
.
.
.
.
Rora berhasil menarik asa masuk kedalam mobilnya, ya rora selalu berhasil menarik asa kemanapun yang ia mau. Kini rora sudah siap menginjak pedal gas tapi ia melihat jika asa masih belum memasang seatbelt nya. Tanpa aba-aba sama sekali, Rora melepaskan seatbelt miliknya dan menarik seatbelt untuk asa. Asa yg terkejut dengan perlakuan rora refleks memukul kepala rora yang berada tepat di depan wajahnya. Untungnya rora berhasil memasangkan seatbelt asa
"Aw ck udah ditolongin juga bukannya makasih" rora mengelus kepalanya yang kena pukul buku yang memang asa pegang sedari tadi. Asa tak merespon apapun, ia menyilangkan tangannya didadanya dan mengalihkan pandangannya keluar jendela tak mau melihat rora. Rora tak ambil pusing, ia langsung menginjak pedal gas dan mengemudi menuju rumahnya.
Sepanjang perjalanan menuju rumah rora mereka berdua hanya diam. asa yang memang tak ingin bertanya apapun memilih diam dan memalingkan wajahnya, sedangkan rora yang memang sudah kehabisan energi.
****
Asa melihat keluar jendela saat mobil rora akhirnya melewati pagar hitam tinggi dan melewati jalanan yang kanan kirinya penuh dengan pepohonan yang terawat. Mata asa terbelalak saat melihat mobil yang ditumpanginya berhenti di depan rumah besar yang seperti istana, sangat berbeda dengan rumahnya.
"Ayo turun" ujar rora, asa masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini. Rora melirik asa dan tersenyum, "sekarang jauh lebih percaya kan kalau gua ga akan nyulik lo?" Asa menoleh pada rora tanpa ekspresi, "mau gua lagi yang bukain seatbelt nya?" Rora mengambil ancang-ancang mendekat kearah asa tapi langsung ditahan oleh asa. "Gua bisa sendiri" asa langsung melepas seatbelt nya dan keluar dari mobil. "Ck dasar cewek" ujar rora yang keluar dari mobil.
"Lewat mana tuan putri?" Mendengar itu rora langsung menoleh dan memberikan tatapan jijik, "panggil gua dengan sebutan itu lagi lo ga akan bisa pulang" ancam rora, asa merespon dengan sedikit mengejek "katanya ga akan culik gua?" Rora melirik asa kesal, meninggalkannya tanpa mengucapkan apapun.
"Heh tunggu ish" asa sedikit berlari setelah rora berjalan meninggalkannya. "Mau dikamar atau diluar?" Tanya rora setelah asa berhasil menyusulnya dan kini mereka sedang berada di bawah pohon yang sangat rindang, jika asa boleh menebak ini pasti taman. Ada beberapa bunga cantik yang tumbuh disekitar sana dan terlihat sangat terawat.
"Ini tempat favorit gua" rora duduk tepat dibawah pohon yang rindang. Rora menutup matanya dan mendongakkan wajahnya keatas, mencoba menghirup udara sekitar. Asa memperhatikan rora saat ini sangat berbeda, ia terlihat jauh lebih tenang dari biasanya.
Sadar jika ada asa disana, rora membuka matanya melihat asa "disini aja ya?" Tanya rora sambil menepuk tempat kosong di sebelah kirinya mengisyaratkan jika asa bisa duduk disitu, asa menurut ia duduk disebelah kiri rora.
Rora memeluk kedua lututnya dan menyandarkan punggungnya ke batang pohon, "ayo bacain gua mau denger, kali ini gua janji ga akan tidur" pandangannya fokus ke asa. Asa memperbaiki duduknya, menyilangkan kedua kakinya dan tubuhnya ditegakkan. Sebelum memulai membaca bukunya, asa batuk beberapa kali dan mengusap lehernya. Rora terkekeh melihat tingkah asa, ia tahu betul apa maksudnya. Rora berdiri dan mengeluarkan jaketnya dari dalam tas, menyimpan jaketnya diatas paha asa. "Bentar gua ambil minum dulu ya" Sebetulnya asa cukup terkejut, ia tidak sadar jika roknya sangat pendek.

KAMU SEDANG MEMBACA
DENIAL |RORASA|
Fanfiction‼️DISCLAIMER‼️ [Cerita ini hanya fiksi dan tidak ada sangkutpautnya dengan kehidupan didunia nyata. Dan mungkin ada beberapa hal atau adegan yang membuat kalian tidak nyaman. Mohon kebijaksanaannya dalam membaca Terimakasih🙆🏻♀️] Lee Aurora seoran...