Jangan lupa tinggalkan vote dan komen kalian ya💗🙌🏻
*
*
*Jika kuminta kita selamanya, jika kuminta kamu tetap di sini, akankah kamu menyebutku serakah?
****
"Sera!" Teriakan dari Yagiz yang tampak melambaikan tangan dengan raut bahagia itu, membuat Sera lekas berlari ke arahnya.
"Hei, pelan-pelan, Ra. Kena-"
Yagiz tersentak. Sera berakhir memeluknya dengan begitu erat, seolah menyalurkan seluruh perasaan yang telah menyiksanya selama dua tahun perpisahan mereka. "Kamu wangi," ujar Sera.
"Masih wangi yang sama, kan? Aku selalu nyetok takut tiba-tiba brand-nya udah nggak produksi," jelasnya.
Sera tersenyum tipis. Ya, parfum pria itu masih sama dengan hadiah yang Sera berikan padanya saat mereka merayakan tahun pertama hubungan mereka. Siapa yang menyangka Yagiz, tidak pernah menggantinya?
"Sera, aku senang, sih, kamu jadi nempel gini. Tapi kalau tiba-tiba, tuh, aku malah jadi takut. Kenapa? Kamu, mau ninggalin aku, ya?" tanya Yagiz.
Sera tersenyum tipis, lalu melepaskan pelukannya. Wanita itu mendongak, membiarkan netranya bersitatap lekat dengan pria di hadapannya. Pria yang sialnya bisa saja hilang dari kehidupan Sera untuk kedua kalinya.
"Ngebakso, yuk," ajak Sera.
"Ayo."
Mobil hitam itu melaju pelan diantara padatnya suasana sore di kota Bandung. Membiarkan waktu berlalu dengan lamban dan memberi ruang pada sang senja untuk tertidur lebih lama. "Kenapa ngeliatin aku terus, Ra? Bisa abis nih muka diliatin ama kamu mulu!" gurau Yagiz.
"Pengen aja. Nggak boleh?"
"Boleh, dong. Boleh banget malah!" tegas Yagiz dengan salah satu tangan yang terulur mengusap pelan pipi Sera.
Tidak berselang lama, mobil milik Yagiz berhenti di salah satu kedai bakso yang tampak cukup ramai. Sesuai kata Sera, tempat itu tengah viral di sosial media beberapa hari ini. Terkenal dengan bakso yang memiliki berbagai jenis isian, tentu saja menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang menyaksikan promosinya.
"Duduk di situ aja, Ra." Tunjuk Yagiz pada salah satu meja dengan dua kursi yang saling berhadapan.
"Rame, ya? Tebak omzet mereka dalam sehari!" ujar Yagiz sesaat setelah mereka duduk pada kursi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kontrak Cinta Mantan
Novela Juvenil"Dulu aku marah karena ngerasa 180 hari itu bakal nyiksa aku, Giz. Tapi, sekarang aku nyesel, lebih baik aku minta kontrak kita berlaku selamanya." Anasera Safaluna, hidup dalam belenggu cacian dan tuntutan dari sang ayah yang meminta ia selalu menj...