Chapter 6

53 5 0
                                    

Ntah dalam keadaan sadar atau tidak tiba-tiba chimon mengelus surai cokelat milik perth.

Chimon tiba-tiba menangis sambil menatap wajah perth dengan tatapan yang tidak bisa di artikan, antara bahagia, sedih, sakit, semua bercampur menjadi satu.

"Gue kangen lo perth" ucap chimon dan ia langsung memeluk tubuh perth.

"Ayo mulai dari awal, gue janji ga bakal ninggalin lo lagi" jawab perth.

"Ga bisa perth... lo udah punya santa, jangan jadiin dia korban selanjutnya, cukup gue aja" chimon melepaskan pelukannya dan berdiri untuk meninggalkan perth.

Saat chimon akan melangkahkan kakinya untuk meninggalkan tempat itu tiba-tiba langkahnya terhenti karena perth menahan tangan chimon.

"Bisa chi, gue yakin kita bisa balik kayak dulu lagi, tolong kasi gue satu kesempatan" mohon perth kepada chimon.

Chimon menghela nafas, ia bingung harus menerima atau menolak ini semua, sungguh pilihan yang sangat sulit

Chimon menundukkan kepalanya, ia memejamkan mata berusaha menenangkan hatinya terlebih dahulu dan berpikir jawaban apa yang pantas untuk ucapan perth barusan.

"Huft, gue harap lo bisa jaga kesempatan ini dengan baik ya perth..." ucap chimon sambil memegang pundak perth.

Hah? ini beneran? apakah chimon benar-benar memberikan ia satu kesempatan lagi?

"L-lo beneran kasi gue satu kesempatan lagi?" tanya perth memastikan.

Chimon tersenyum manis dan mengangguk, menandakan bahwa ia benar-benar memberikan perth satu kesempatan lagi untuk bersama dirinya.

Mata perth berbinar ia masih tidak percaya dengan jawaban chimon barusan.

"Makasih ya chi, gue janji bakal jaga kesempatan kali ini" perth memeluk tubuh kecil chimon dengan sangat erat, sungguh ia tidak mau lagi kehilangan orang yang sangat penting dihidupnya.

"Iya perth sama-sama, inget sama janji lo dan pegang janji lo" chimon membalas pelukan perth.
:
:
:
:
:
Chimon segera kembali ke ruangannya dan ternyata ia datang terlambat.

"Lama bener lo, abis di apain ama biji kedele?" tanya nanon kepada chimon sambil berbisik.

"E-engga, ga kenapa-kenapa" jawab chimon gugup sambil sesekali tersenyum.

"Boong, abis di apain lo ama si perth?" tanya nanon sekali lagi.

"Baikan" satu kata itu membuat mata nanon terbelalak.

Ia belum menyadari bahwa ucapannya barusan membuat nanon terkejut.

"Heh njir, non lo kenape? kena angin duduk" chimon berbicara cukup keras sehingga orang-orang yang berada di ruangan itu ikut menoleh ke arah nanon.

"Nanon, nanon, non" seorang wanita muda menghampiri nanon dan menggoyangkan tubuhnya pelan.

Wanita itu sempat panik beberapa saat karena nanon tidak kunjung sadar.

"Plak" 1 tamparan berhasil mendarat di pipi nanon, tebak siapa pelakunya? yap bener, CHIMON WACHIRAWIT RUANGWIWAT.

Semua orang yang ada di dalam ruangan itu kaget melihat tingkah laku chimon barusan.

"Maaf, cuma itu yang bisa bikin nanon sadar, hehehehe" ucap chimon sambil tersenyum.

"Nanon kenapa? nanon sakit?" tanya wanita itu sekali lagi.

Nanon menggelengkan kepalanya sebagai jawaban jika ia tidak sakit.

Chimon yang melihat ada keanehan dengan sikap sahabatnya itu langsung meminta izin untuk pergi ke toilet.

Kembali bertemu tapi tidak untuk bersatu (perthchimon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang