26.Kuliah?

59 6 2
                                    

Kata pepatah tuntut lah ilmu sampai ke negri Cina, tapi bukan berarti kita harus menuntut ilmu di negara orang 'kan?
_Keinara Almahira
(Amora Valencia Geovano)

Makna pepatah itu adalah terus lah menuntut ilmu tanpa kenal lelah dan bosan, ilmu begitu penting untuk bekalan sukses dunia maupun akhirat, mengenai tempat,setiap tempat yang kita kunjungi pasti terdapat pelajaran tersendiri.
_Thaa

Happy Reading!
Jangan lupa votmen nya!
Makasih yang udah baca♡
***
Ayra mengajak Arseno pergi ke salah satu pantai, tatapan kosong menyiratkan kekecewaan mendalam terus terarah kepada luas nya bentang lautan.

Arseno tak bosan memandang Ayra yang melamun diam, keadaan hening, tapi isi pikiran Ayra berkecamuk penuh jejal.

"Ay.." panggil pelan Arseno pada Ayra yang sudah lama diam.

Ayra menoleh, "gw kecewa sama mama gw Ar.. Kenapa bisa dia sejahat itu sama keluarga papa Farka?" Air mata kembali meluruh mulus menimpa pasir halus pantai.

Arseno tidak tau harus memberi tanggapan apa, ia hanya menyalurkan ketenangan dengan mendekap dan mengusap pelan punggung rapuh Ayra.

"Ar.. Gw merasa bersalah banget sama Keinara, sama Kak Atha, dan Papa. Apa gw bakal dibenci mereka juga?" Ayra menatap mata Arseno melihat sorot teduh dengan penuh ketulusan.

Arseno tangkup pipi Ayra dengan dua tangan nya,
"Mereka itu orang-orang baik, menuntut mama lo karna mau keadilan, lo gak ada sangkut paut nya sama semua masalah yang mama lo lakuin, pasti mereka bakal nerima maaf lo, jadi.. Sebaiknya lo minta maaf sama mereka, oke?"

Ayra mengangguk setuju, "gw harus bisa dapat maaf dari mereka."

"Pasti bisa, oh ya sehabis ini lo bakal ikut bokap kandung lo atau gimana?" sebenarnya Arseno ragu menanyakan ini,tapi ia kira ini penting.

"Gw bingung Ar, gw udah nyaman di pondok dan sebentar lagi juga kita bakal lulus kan? Gw selesaikan dulu pendidikan gw di pondok baru habis itu mikirin kuliah, yang pasti semua tanggungan bakal gw minta sama papa kandung gw, gw gak mau ngerepotin papa Farka lagi." Arseno hanya menanggapi dengan anggukan kepala.

"Ya udah, pulang yok? Panas tau lama-lama di pantai pas tengah hari gini." Arseno terkekeh sembari beranjak, dan juga membantu Ayra berdiri.

"Antar gw ke rumah Papa Farka, gw mau minta maaf sama berterima kasih."

"Oke, lo gak boleh terlalu larut dalam kesedihan, semua pasti punya hikmah nya Ay, ambil baik nya buang buruk nya."

"Iyaa udah, ayo berangkat, ngoceh mulu dari tadi." Ayra bersyukur punya Arseno, terapi mental terbaiknya mungkin hanya dengan bertukar cerita dengan Arseno.

"Ternyata nih anak santri gak berubah ya? Masih tengil." Arseno berlari lebih dulu meninggalkan Ayra yang kesal.

"bilang apa tadi? Sini ngomong depan gw! Berani banget!" cercah nya sebelum menyusul Arseno yang sudah lebih dulu ke parkiran.

***
Motor terparkir rapi di depan pintu utama, Ayra mengucap terimakasih pada Arseno sebelum pamit ke dalam, Arseno tidak mampir karna mempunyai urusan.

dengan ragu Ayra menekan bel kediaman Geovano, tak lama muncul lah seorang gadis dengan paras yang cantik, itu Keinara.

Ayra langsung mendekap erat raga seorang yang pernah ia benci ini, tubuh Ayra rasa nya nyaman dipelukan ini, Keinara tak mengerti tapi ia membiarkan pelukan itu berlangsung sampai Ayra melepas nya sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love in Silence Keinara & Rishad [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang