!
satu minggu berlalu hari ini Jenlisa akan menghadiri acara terakhir untuk para tim medis yang sudah bergabung untuk menangani kasus penyakit di LA, Jennie mengenakan dress putih panjang, sedangkan lisa memilih memakai Jas yang senada dengan istrinya.
"Honey aku cantik tidak?" Tanya Jennie saat ini berada di mobil bersama Lisa
"tentu cantik, kamu selalu cantik sayang" Jawab Lisa mengelus pipi mandu milik istrinya
"humm, kenapa aku yang deg degan? padahal kamu yang lebih banyak bertugas" Ucap Jennie
"tidak perlu khawatir sayang, kamu juga sempat membatu baby bukan hanya aku" Sahut Lisa
"huh, acaranya sampai pukul berapa honey?" Tanya Jennie
"entahlah baby, karena di akhir acara ada party juga" Jawab Lisa
"jika aku menunggu di mobil bagaimana honey?" Tanya Jennie
"kenapa harus dimobil sayang? tidak mungkin aku membiarkanmu diam di mobil! itu sangat berbahaya untuk pernafasan kamu!" Jawab Lisa tegas
"aku tau, tapi bagaimana jika aku mual? kasihan yang lain honey" Cicit Jennie
"hei, itu hal wajar sayang! kamu sedang hamil, sebagian dari mereka juga tau jika kamu sedang hamil. jadi tidak perlu khawatir, aku selalu disampingmu" Ucap Lisa
"huh, baiklah honey" Lirih Jennie
"mana senyum dan gummy smilenya hum? aku tidak suka melihatmu murung" Ucap Lisa
"hmmm, hihi aaa cukup cukup" Rengek Jennie karena mendapat kecupan dari Lisa
"nah seperti itukan kamu lebih cantik, kajja keluar sayang" Ajak Lisa
"kajja honey" Sahut Jennie
Lisa sangat memperlakukan istri mungilnya seperti ratu yang sangat berharga, tangannya selalu melindungi bagian atas mobil dan yang satunya membimbing Jennie luar. tidak berhenti disitu, gadis bermata hazel itu akan selalu merapihkan poni sampai rambut Jennie, sedangkan gadis mungil itu hanya patuh sambil memeluk Lisa yang berada dihadapannya. Jenlisa tampak serasi malam ini begitu banyak yang mengucapkan selamat atas kehamilan Jennie karena memang Jenlisa belum memberi tahu tentang kehadiran Baby L dan kini semuanya sudah diketahui oleh rekan dokter dan tim medis lainnya.
"honey aku mau itu" Ucap Jennie pelan
"mau apa? oister? No baby!" Sahut Lisa
"hmm, padahal seafood enak honey" Rengek Jennie pelan
"aku mengerti, tapi tidak jika belum dimasak itu tidak baik untukmu dan Baby L sayang. untuk sekarang yang lain saja ne, akan aku ambilkan. nanti kita coba memasak seafood di apartemen untukmu" Ucap Lisa tegas
"benarkah? aku tunggu!" Sahut Jennie
"nde, besok aku akan membeli bahannya" Ucap Lisa
"Aku ikut boleh?" Sahut Jennie
"tentu boleh baby" Ucap Lisa lalu merangkul pinggul Jennie agar berjalan bersamanya
beruntung malam ini Baby L tidak komplain dengan hidangan disini, membuat Lisa menghela nafas lega istri mungilnya cukup banyak mencicipi makanan tentunya dibantu oleh Lisa, kini sudah pukul 10 malam gadis bermata kucing itu sudah sangat kenyang sedari tadi mengobrol dengan rekan kerjanya begitu juga Lisa. bahkan Jenlisa sesekali berpisah karena mereka juga perlu mengobrol dengan rekan kerja yang memang sudah dekat.
"dokter kami duluan ya" Pamitnya
"ohh ya, silahkan" Sahut Jenlisa
"Baby sudah mengantuk?" Tanya Lisa mengelus rambut panjang istrinya yang kini sudah membenamkan wajahnya di perut Lisa
KAMU SEDANG MEMBACA
Reasons For Falling in Love
Fiksi PenggemarGadis bermata kucing itu bernama Jennie Kim, Gadis mandu itu sangat mudah merajuk karena memang sejak kecil dimajakan oleh keluarga sampai sahabatnya yaitu Kim Jisoo dan Park Chaeyoung. Kehidupan Jennie semakin berwarna ketika mengenal sosok Lalisa...