93 : Inkubator
Hidupku memang terkesan buruk,tetapi percayalah, keburukan itu akan berakhir dan kau akan bahagia,saat aku merasakan keburukan itu pertama kalinya,aku mengira bahwa itu akan berlangsung selamanya,tetapi aku salah,itu hanya sementara dan akan tergantikan dengan kebahagiaan.
-Vania-
•••🌷•••
Beberapa jam kemudian
Setelah aku sudah merasa cukup stabil,aku memutuskan untuk meminta di antarkan ke NICU untuk melihat kedua bayi kembarku.
Tadi pertemuan kami begitu singkat di ruangan operasi,aku merasa itu tidak cukup.
Sekarang Alvaro mendorong kursi rodaku menuju pintu ruang NICU.perlahan membuka pintu tersebut.lalu masuk ke dalam ruangan yang bersuara pelan alat-alat medis dan lampu yang redup.
Saat itu juga,kami dapat melihat kedua bayi kami terbaring di inkubator masing-masing.
Mataku bercampur kelegaan dan kekhwatiran.kedua bayi kami berukuran kecil sehingga harus di masukan di dalam inkubator sementara.
Alvaro mendorong kursi rodaku mendekat agar aku bisa melihat bayi-bayi kami lebih dekat.
Aku menyeka air mataku takjub melihat keindahan kecil yang baru saja lahir ini.
Bayi pertama yang berjenis kelamin lelaki, dengan rambut Brunette yang lebat dan wajah yang tenang.kami memperhatikan ia bergerak-gerak dan mencari-cari dengan mata Gelap kecilnya yang belum sepenuhnya terbuka.
Ia sangat mirip dengan ayahnya Alvaro,bahkan ia sangat aktif.
Alvaro memecahkan keheningan"Julian Januartha"ucapnya tenang sambil menunjuk Inkubator bayi lelaki itu.
Aku mengangguk lalu tersenyum lembut,kami menoleh kepada bayi kedua yang tadi tidak bernafas.
Bayi kedua yang berjenis kelamin perempuan, dengan Rambut Pirangnya yang terlihat masi menipis.ia begitu tenang,matanya sudah terbuka walaupun belum sepenuhnya.Pupil matanya berwarna hijau mirip sepertiku.
Bahkan lekuk wajahnya sangat persis sepertiku,tapi sisanya persis seperti alvaro.air mataku kembali menetes haru.
"Sheza Januartha"ucapku menunjuk Bayi kedua, Alvaro mengangguk
"Kau tau,dia sangat mirip denganmu,ini yang sangatku impikan, menggendongmu yang berukuran mini"ucap Alvaro lembut
"Aku sangat tidak sabar untuk melihat mereka berdua berada di gendongan kita berdua"
Alvaro memegang belakang kepalaku dan mengecupku,mata gelapnya melembut.
"Kita akan segera menggendong hasil buah cinta kita berdua sayang"balasnya
Di NICU,tempat ini,kami dapat merasakan detak jantung mesin dan suara peralatan yang lembut,aku dan Alvaro merasakan rasa cinta ketidak terbatasan kepada kedua bayi kembar kami.
Yang tanpa kamu sadari,mereka akan membawa kekacauan yang parah dan berwarna ke dalam hidup kami.
Tetapi aku tau,sikap kedua malaikat kecil itu akan lebih parah dari kami nantinya.
"Julian,Malaikat kecil ini yang akan menggantikanku memimpin organisasi nantinya"ucap Alvaro
"Dan Sheza,Anak seimut dan selucu ini yang nantinya akan menjadi gadis dewasa dan menggantikanku memimpin komunikasi Slayer Girls"balasku
Kami berdua berpelukan, Alvaro membelai rambutku lembut, ternyata cinta kami akan menjadi sejauh ini hingga aku melahirkan bayi kembar hasil buah cinta kami.
"Aku sangat mencintaimu, Alvaro."
"Aku juga,I Love you to Vania"
"Andai saja Devan dan Sera ada disini,pasti mereka juga akan ikut bahagia bersama kita"
"Hari ini, Adalah hari kebahagiaan yang Double,karena hari ini malaikat kecil kita terlahirkan ke dunia ini,dan tepat hari ini juga kakak ku dan sahabat terbaikmu bertunangan"
"Bahkan aku merasa hal ini adalah sebuah mimpi,ini terjadi begitu cepat,tapi jika ini memang sebuah mimpi,aku tidak ingin mimpi ini berakhir untuk selamanya"
Tbc
🌷🌷🌷Follow Ig :
@Liliaww_prilzyy
KAMU SEDANG MEMBACA
VANIA
RomanceHii WillLove 👋 Kita bertemu lagi dengan ceritaku kali ini,aku gak berharap kalian akan suka sama cerita ini.so.aku hanya ingin mengabadikan tulisanku