2

25 4 6
                                    

Suatu hari...Carlos sedang bolos lagi di belakang sekolah, dan seperti biasa, dia bolos di pelajaran Max, karna ya ia tidak suka belajar matematika "kapan yah cepet lulus, biar bisa keluar dari si pak Max itu..males tau," ujar Carlos sambil mencibir dan ia pun bersandar di tembok.

____

Max baru saja masuk ke dalam kelasnya lalu menyapa semua murid "Selamat pagi anak-anak," sapa Max ke semua murid dan murid juga menyampaikan 'selamat pagi' juga, Max memperhatikan seluruh kelas dan ternyata meja Carlos kosong, Max pun menghela nafas "Kemana teman kalian, Carlos?" tanya Max ke murid dan salah satu murid menjawab.

"Seingat saya dia bolos lagi pak," kata murid itu dan Max mulai mengajukan pertanyaan lagi "dimana dia bolos?" tanya Max lagi dan murid itu mulai menjawab.

"Di belakang sekolah."

____

Sementara itu Carlos yang ketiduran di deket tembok mulai tersadar kembali saat ada yang menepuk bahunya, Carlos menoleh dan terlihat gurunya yaitu Max, dan seketika Carlos langsung tegang "Sudah tidurnya? Nyenyak ngga?" tanya Max sambil meremas bahu Carlos agak sedikit kencang.

"Kamu ikut saya ke kantor!" ucap tegas Max sambil menarik Carlos dan Carlos pasrah.

____

Max pun membawa Carlos masuk ke dalam kantor lalu menyuruh Carlos untuk duduk, dan Carlos pun terduduk diam sambil menundukan kepalanya "Kenapa kamu bolos terus di pelajaran saya?" Tanya Max sambil menatap Carlos dengan tajam, dan Carlos hanya terdiam.

"Jawab Carlos Sainz, sudah beberapa hari kamu selalu bolos di pelajaran matematika saya...apa mau mu huh?, mau jadi apa nanti kamu nanti?" Ceramah Max ke Carlos dan Carlos masih terdiam.

"Oh kamu masih diam saja? Oke karna kamu diam saya kasih hukuman," kata Max dan seketika Carlos langsung menatap Max "jangan pak..saya minta maaf, janji gabakal ngulangin lagi," ujar Carlos dengan nada memohon.

"Kamu tetap saya hukum,"

"Jangan pak,"

"Kamu sebagai murid tidak boleh membantah,"

"Tapi pak-"

"Apa kamu mau menjadi pacar saja saja?"

Seketika Carlos pun terdiam dan membeku "m-maksud nya pak.." Carlos berkata gugup "iya, kamu mau jadi pacar saya?" tanya Max dan Max menarik Carlos berdiri dan menjepitnya di dinding "P-Pak.." Carlos mulai merinding.

Max menempelkan wajahnya di lekuk leher Carlos dan menghirup aroma khas Carlos, Carlos bisa merasakannya, merasakan hangat nafas Max...

"Diem Carlos..kamu mau hukumannya semakin berat hm?" bisik Max ke telinga Carlos dan Carlos merinding.

"T-Tapi kan pak..kita laki-laki,"

"Saya tidak peduli,"

"Aku murid pak.."

"Dan saya Guru..jadi diam,"

Max seketika langsung mencium bibir montok Carlos, Carlos yang terkejut dengan aksi tiba-tiba tersebut tetap membalas ciuman gurunya.

Max terus memperdalam ciumannya, dan lidahnya menari dengan lidah Carlos, Carlos melingkarkan kedua lengannya di leher gurunya dan Max menggunakan kedua tangannya untuk meremas pantat carlos.

Selang 5 menit, mereka melepaskan ciuman mereka dan saling terengah-engah.

"Kamu milikku sekarang sayang.." Max membuat cupang di leher Carlos, dan Carlos sedikit mengerang.

"Ahh, pak.." Carlos meringkuk di dada Max dan Max pun terkekeh dan mengusap rambut Carlos.

____

Tbc...

Ulalalala, capek pepek, adu adu aduh, adudu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ulalalala, capek pepek, adu adu aduh, adudu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Teacher?  [Max Verstappen-Carlos Sainz]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang