Sudah hampir tiga bulan Januar berpacaran dengan Vian,mereka juga sepertinya sangat bahagia menjalani hubungan baru mereka.
Januar tahu betul kalau dirinya belum bisa move on walau sudah menjalani hubungan bersama Vian.
Rasa cintanya kepada Neira masih ada walau sedikit,lebih banyak rasa kecewa dari pada rasa cinta.
Terlalu banyak kenangan yang mereka buat,selama mereka masih SMP dan sampai bulan lalu Januar memutusi hubungan dengan Neira.
Walau begitu Januar tetap harus menolak dan menangkal semua ucapan dari orang-orang dan pikirannya untuk bersama Neira lagi.
Sekarang Januar berada di kelasnya,ia sedang menulis materi yang guru berikan.
"Ini kan temanya kerja kelompok,jadi Ibu minta kalian membuat kelompok minimal lima orang,udah Ibu itung semua murid jadi pas"Ucap Ibu guru yang mengajar di kelas Januar.
Zidan langsung menghadap kesamping"Gimana kalo kita bikin kelompok,Gua,Lu Nu,Galang,Dean sama Axel gimana?"Tanya Zidan.
"JANGANN ADA YANG COWOK SEMUA ATAU CEWEK SEMUA! HARUSS CEWEK COWOK,KALO GA MAU IBU YANG BAKAL NENTUIN!"Ucapnya tegas.
Zidan langsung berdiri"SAYA TID-"
PLAKK
Sebuah buku berhasil menampar wajah Zidan yang hendak komplen kepada guru.Zidan memegang wajahnya"Lagian udah tau Bu Sulis kalo ngajar gimana tetep aja ngebantah"Timpal Januar.
"Janu kamu sama Neira aja,kalian cocok dan bakalan cepet selesai pekerjaannya"Saran dari Bu Sulis kepada Januar.
"Saya menolak Bu! saya lebih memilih bekerja sama dengan Bella,saya juga sudah punya kekasih Bu,jadi jangan dekatkan saya dengan dia lagi Bu"Tolak Januar mentah-mentah membuat Bu Sulis kaget.
"Bell kita se kelompok"Januar mengacungkan jempolnya sembari mengedipkan satu matanya dan di balas oleh Bella juga.
Di kelompok Januar ada..
Januar
Bella
Galang
Dean
DeindraZidan tidak ikut karena ia lebih memilih kelompok dengan Axel,bukan karena ia ingin ikut dengan Axel tetapi namanya sudah di tulis oleh Axel.
Januar menyarankan agar bekerja kelompok di rumahnya saja,karena rumahnya luas dan tidak ada orang yang akan mengganggu.
🍙
Pada hari minggu pukul 09.12 semua teman-teman Januar sudah berada di rumah Januar dan di sambut oleh Januar.
"Rumah lu gede amat Nu,gua kalo jadi lu bakal leha leho sih males-malesan tiap hari"Ucap Deindra melihat sekeliling rumah Januar.
"Yeuuu gunanya paling nonton animek lu mah"Celetuk Bella langsung di sinisi oleh Deindra.
Mereka duduk di ruang tengah rumah Januar,mereka juga di hidangi makanan oleh Vian yang juga berada di rumah Januar.
"Jadinya pake hp saha nih?"Tanya Dean kepada semuanya.
"Lahh pake camera wae beb"Jawab Deindra memberikan sebuah Cameranya kepada teman-temannya.
"Wahhh emang kaga salah milih gua Ndraa"Ucap Bella matanya berbinar melihat Camera yang harganya berpulu-puluhan juta itu.
"Gua udah bagi tugas kalian kan? kalian udah hafalin semua teks yang gua kirim?"Kali ini Galang yang bertanya semuanya pun mengangguk.
"Oke kita mulai aja gimana? biar nanti pulang gua langsung edit"Usul Bella dan mereka pun langsung membuat videonya.
Hanya butuh 4 jam mereka membuat video,dan akhirnya selesai,mereka langsung bersantai di rumah Januar.
"Gila,gua kaga tau bakal secape ini,padahal bikin video doang"Ucap Dean yang sedang berbaring di lantai yang beralaskan karpet.
"Ah elah,coba aja ada si Zidan,entah sampe kapan kita bakal selesai bikin videonya"Timpal Bella di setujui semuanya.
"Oh ya! Nu,jujur gua salut sama lu yang nolak usulan Bu Sulis"Celetuk Deindra.
"Iyalah,gua udah punya cowok yakali gua sama dia,cantikan cowok gua dari pada dia"Bangga Januar.
Vian yang sedang mengerjakan tugasnya bersama mereka dan mendengar ucapan Januar membuatnya kaget dan langsung menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya.
"Bisa wae buat adek gua salting lu Nu,mau gimana pun gua masih kaga rela lu sama adek gua hmpp"Ucap Dean sebagai seorang Kakak yang belum rela adiknya bersama temannya sendiri.
"Mau gua tf berapa?"Tanya Januar dan Dean langsung memberikan handphonenya kepada Januar.
"Njir penjualan adik"Kaget Bella.
Saat pukul 15.22
Mereka semua pulang kecuali Vian,sebenarnya Dean mengajak Vian untuk pulang namun di larang oleh Januar.Dan sekarang hanya ada Januar dan Vian di rumah,Lala sedang menginap di rumah Lora.
Januar duduk di sofa ruang tengah bersama Vian,Januar memeluk Vian,waktunya ia manja kepada kekasihnya itu.
"Kak Nunu Vian boleh tanya?"Ucap Vian.
"Boleh sayang,tanya aja"Angguk Januar.
"Maksud dari ucapan Kak Deindra itu apa ya? Usul Bu Sulis?"Vian bertanya dengan nada lembut.
"Ohh itu,pas di kelas Bu Sulis nyaranin aku sama Neira satu kelompok tapi aku nolak langsung"Jawab Januar di anggukki oleh Vian faham.
"Yakali dia mau deketin aku sama Neira,yang ada bocah lucu ini nanti jengkel dan bakal marah besar,lagian aku udah punya seseorang yang lebih berharga dan lebih baik dari pada dia"Sambung Januar.
Vian hanya bisa tersenyum,ia juga tidak bisa menghentikan Januar jika Januar akan kembali dengan Neira.
Januar tahu kalau Vian seperti sedang memikirkan sesuatu ia pun langsung berdiri dan menggandeng Vian.
"Ayo jalan,mumpung masih jam segini,biar nanti sore bisa pulang cepet"Ajak Januar membuat Vian bingung dengan ucapan terakhir Januar.
"Emangnya Kak Nunu sore mau ada acara apa?"Tanya Vian.
"Mau cuddle sama kamu di kamar"Jawab Januar tersenyum.
Vian kaget dengan jawaban Januar,ia pun memukul Januar"Bilang aja mau sex"Ucap Vian dengan wajah yang merah.
Waktu itu Januar sempat bilang ingin Cuddle bersama Vian,namun akhirnya berujung sex.
"Itu tauu,jadi ayol kita jalann"Mereka pun langsung keluar dari rumah dan masuk ke mobil Januar untuk pergi berjalan-jalan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kakel Itu Pacarku || On Going
Teen Fiction"Kak Nunu ga papa kan?"Tanya Vian. "Gimana ga papa,lu nyium gua bjir"Jawab Januar nafasnya terngah-engah. "Kan kak Nunu yang nyuruh buat Vian cium,gimana si" "Ga gitu,ahh udah lah" Tentang seseorang anak muda yang baru kelas 11 SMA bertemu dengan ka...