Twenty One

126 13 0
                                    

⚠️peringatan ⚠️

Banyak typo mohon dimengerti
(Mungkin cerita ini tidak nyambung)

_____________
Preman itu menatap Dunk nyalang

"Berani kau!! " Marah Preman tersebut lalu tak lama kemudian preman tersebut tersenyum menyeringai ketika melihat Dunk melepaskan helm nya

"Astaga, kau sangat cantik"ucap nya dengan senyum cabul

" BACOT!! " Desis Dunk sambil menerjang preman itu membabi buta karena emosi

Preman-preman itu tak tinggal diam ketika melihat bos nya di pukul seorang remaja

Mereka menerjang Dunk bersamaan

Namun dengan cepat Dunk melakukan tendangan berputar hingga membuat mereka terpental

"Dasar cupu! " Si bos yang marah itu segera bangkit berdiri dan menatap nyalang Dunk

"Berani nya lo sama gue, tadi nya gue baik hati mau jadiin lo istri, tapi sekarang gue berubah pikiran!!"marah si bos sambil mengayunkan pisau

Dengan cepat Dunk mengambil Pisau tersebut, darah kembali menetes dari tangannya

Sementara Pria cantik itu yang masih melihat kejadian itu menjerit histeris

Dunk tak menggurbis teriakan tersebut, dengan cepat dan tenaga extra ia menendang calon masa depan preman itu

BUGGH!!

"AKHH!! " Pekiknya histeris sambil memegang calon masa depan nya dan terkapar di bawah

Dunk menatap sinis "Bawa dia pergi atau kalian yang gue buat apa yang bos kalian rasakan"

Anak buah bos preman tersebut serempak memegang calon masa depan nya mereka

"K-kami akan pergi, tapi mohon jangan tendang calon masa depan kami"ucap anak buah preman tersebut ketakutan

" Ya udah sana" Usir Dunk

Para preman itu tak menyia nyiakan nya kesempatan ini, mereka semua membawa bos nya yang tak sadar kan diri lalu gerakan cepat mereka meninggalkan dunk, salah satu preman tersebut mengambil tas punya orang yang dunk tolongin tadi

Dunk hendak mengejar preman itu namun urung karena tangan nya ditahan oleh seseorang

"Gapapa jangan di kejar, tas itu tak lebih berharga dari pada keselamatan mu"

Dunk menghela nafas

Matanya menganga dengan darah yang terus mengalir

"Astaga, maafin saya gara gara kamu nolongin saya kamu jadi terluka"ucap nya dengan raut panik

"Gapapa tuan, lain kali kalau ingin berpergian usahakan jangan sendiri, bahaya... "

"Sebenarnya saya sama keponakan saya, tapi dia nya pergi dan belum kembali sampai sekarang"

"Astaga saya sampai lupa, sini tangannya biar saya obatin"ucap orang itu sambil mendudukkan dunk di jok mobilnya yang sengaja dibuka

"Gak us-.... "

"Saya gak suka penolakan"

"Nama kamu siapa? "

"Dunk"jawab nya canggung

" Ohh Dunk nama yang bagus " Dunk menarik sudut bibir nya membentuk senyum yang terkesan di paksakan

"Kalo nama saya Mix panggil aja Papi atau papa "ucap orang tersebut yang bernama Mix sambil mengobati luka dunk

"Tuan aja"gumam Dunk,Mix terkekeh lalu mengangguk dan mengelus rambut mu pelan

"Sesuka mu saja, tapi gak tau nanti kamu akan tetap memanggil Tuan atau bahkan Papi"

He Is Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang