Suasana dirumah hari ini sangat suram, apalagi setelah Azam marah karena anak anak panti yang merundung Arson.
Agra yang sedang tertidur juga ikut merasa terganggu, apalagi Azam sedang sakit dan ia mengomel daritadi.
Anggara ingin menghentikan tentu saja, tapi Masnya tidak melakukannya. Jadi akhirnya Anggara diam saja duduk di sofa sembari menimang Agra.
Agra membuka mata, menatap Anggara lalu menatap Azam. Ia menangis, kakinya menendang angin bahkan kepalan tangannya melayang tak tentu arah.
Anggara tak bisa mendekati anak itu. Agra masih menangis kencang, bahkan wajahnya sudah basah dengan keringat dan memerah.
Anggara maju secara perlahan, mengambil selimut yang di bawa Arson lalu mengikatkan selimut pada tubuhnya.
Ia menggendong paksa Agra lalu mengangkat bajunya, putingnya terlihat, Anggara menyodorkan putingnya, namun Agra terlihat menolak.
Ia menahan dada Anggara agar tidak semakin mendekat, Anggara meraih kedua tangan Agra lalu menahannya dengan satu tangan.
Tangan satunya mendorong kepala Agra agar menghisap putingnya. Agra beberapa kali tersedak susu Anggara karena ia cegukan sebelum mulai tenang dan hanya tersisa sesenggukan.
Anggara kembali duduk di sofa dengan Agra yang tiduran di pahanya, mengelus dahi berkeringat anak itu lalu membenarkan selimutnya sedikit agar menutupi wajah Agra.
Anggara beberapa kali berdesis karena Agra yang menggigit putingnya, sebelum kembali tenang dan menyesap susunya dalam diam.
Azam masih terus memarahi anak anak panti, apalagi Arson sampai babak belur seperti itu. "Shh... tidur lagi ya? Cup cup, anaknya Angga, tidur lagi ya" Agra merengek sebentar sebelum kembali terlelap.
Anggara membawa Agra ke kamar, lalu berniat menaruhnya. Namun Agra tidak ingin melepaskannya, bahkan sedotannya semakin menguat.
Anggara menghela nafas, ia menidurkan tubuhnya menyamping lalu membiarkan Agra menyesapnya.
Agra tertidur lelap selama beberapa jam, bahkan ketika ia bangun, puting Anggara masih ada di mulutnya.
Ketika Anggara ingin melepaskannya, Agra malah kembali menangis, dan terpaksa Anggara menggendong Agra.
Arson bisa melihat jelas rambut Agra menyembul dari kain gendongannya. Ia hanya terkekeh sebelum kembali fokus pada lukanya.
Perjalanan kali ini benar benar selesai dan saatnya beristirahat
Yang merasa namanya ichikokagura datanglah ke permukaan Request dari ichikokagura minta nenennya dibanyakin, nyoh nenen. Udah tergeletak ini authornya, wes hiat dulu gengs
KAMU SEDANG MEMBACA
Asa (Hiatus)
AcakBapak anak tapi panggilannya Abang Adek Notes: Nggak suka silahkan pergi, lebih baik habiskan waktu dengan yg lebih penting daripada ngetik hal jahat disini. BL tipis tipis (bukan incest) suka ada AU tiba tiba WANJAI BUKU GW MASUK PERINGKAT SATU WO...