20

1.8K 176 2
                                    






Vano dan noval berjalan bersamaan di lorong sekolah mereka, noval berencana akan mengantarkan vano sampai di depan kelas nya.

"Bang noval, kenapa abang dengan dia harusnya bang noval dengan ara saja" Ucap Clara yang baru saja datang dan langsung memeluk noval begitu saja.

"Lepas"

"Gak lagian kan kita udah di jodohin" Ucap clara, apa dia tidak bisa mendengar jika noval sudah membatalkan perjodohan itu. Atau dia memang sudah gila.

"Jangan mimpi" Ucap noval dingin ia langsung mendorong tubuh clara hingga membuat perempuan itu jatuh terduduk.

Bugh..

"Akh hiks kenapa bang noval hiks dorong ara hiks" Tangis clara menarik perhatian murid-murid lain.

'Gila tu noval kok beraninya sama cewek'

'Kasian banget clara di gituin'

'Apasih lebai banget'

'Sok imut anjing emang dia kira gue bakalan perduli gitu'

Banyak bisikan yang terdengar saat melihat clara terjatuh banyak yang menatapnya kasihan tapi juga ada yang menatapnya jijik karena menurut mereka clara terlalu lebai.

"Lo mau apa sih ha!! Gak bisa satu hari saja gak gangguin adik gue" Marah dalvin saat melihat clara menangis.

"Adik lo yang ganggu, kenapa tidak mati saja" Ucap noval dingin ia menatap tajam ke arah clara yang ketakutan.

"Gak sudi gue gangguin cewek playing victim kayak dia" Ucap noval lagi lalu ia menarik lengan vano pelan pergi dari sana.

"Ini pasti karena anak sialan itu" Ucap dalvin geram ia mengepalkan tangannya menatap kepergian vano dan noval dengan pandangan benci yang tertuju untuk vano.

"Lo benci dengan vano?" Tanya Denis yang menyaksikan kejadian itu sadari tadi.

"Ya" Jawab dalvin singkat.

"Buat gue" Ucap Denis lalu ia segera pergi meninggalkan dalvin dan teman-temannya yang menatapnya bingung. Apa maksudnya??, pikir mereka.

'Gak' batin Davin menatap kepergian ketuanya itu dengan kesal.

Dalvin terlihat menaikkan alisnya bingung dengan ucapan salah satu temannya itu namun ia malas untuk memikirkan nya jadi ia memilih untuk abai saja.

"Ara apa ada yang sakit hm?? Ayo kita ke uks" Ajak dalvin.

"Hiks kenapa bang noval jahat sama ara hiks pasti hiks vano yang hasut bang noval hiks" Tangis clara mencoba untuk kembali menjelekkan nama vano di depan kedua abangnya.

"Sudah lah clara apa ada yang sakit kalau tidak kau masuklah kedalam kelas mu" Ucap Davin sedikit ada nada kesal, ia tak tau kenapa tapi saat clara mengatakan itu ia merasa kesal, ia juga merasa jika clara terlalu lebai??.

'Bagus deh akhirnya nih orang sadar'

"Lo apa apaan sih adik kita lagi sakit lo malah ngomong kayak gitu" Marah dalvin.

"Vano juga adik kita jika lo lupa" Balas Davin berlalu pergi.

'Sial apa bang Davin mulai menerima vano?? Gak, gua gak akan biarin itu terjadi' batin clara menatap kepergian Davin.

"Sudah jangan di pikirkan ucapan Davin ayo abang antar ke kelas mu"











"Gila tu cewek gatel banget kayak nya dia tuh" Oceh vano dari tadi ia merasa tidak terima saat clara memeluk kekasihnya itu, hanya dia yang boleh.

antagonis licikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang