Charlie's abilities

185 34 1
                                    

Beberapa saat mereka sudah berada di kantin.

"Ku dengar phi selalu mengajar les privat?"tanya yin

"Ohh yahh itu pekerjaan ku..."

Yin mengangguk.
"Kalau begitu bisakah kau mengajariku?"

Babe menetap yin dengan tatapan tak yakin

"Ayahku berada di Amerika, terkadang saat aku berkunjung kesana aku jenuh karena tidak bisa berkomunikasi dengan baik, jadi .. aku ingin memintamu mengajariku bahasa inggris, bisakan?"lanjut yin

Babe sedikit menggaruk tengkuknya
"Euh... Masalah nya aku sudah punya dua murid SMA, dan waktunya juga..."

"Phi!"
Yin memegang tangan kanan babe

Membuat babe langsung mengalihkan tatapannya karena warna matanya mulai berubah.

"Aku janji tidak akan menggangu waktu orang lain, aku juga hanya minta waktu sebentar agar kau mengajariku , bisakan phi?"ujar Yin dengan wajah memelas

Babe berusaha untuk mengontrol penglihatannya,

meskipun dia masih mengunakan sarung tangannya,

Namun tetap saja di genggam kuat seperti itu membuat babe terkejut hingga otomatis kekuatannya bekerja,

Tak ada jawaban dari babe membuat yin kembali bersuara
"Phi... Bisakah kau mempertimbangkan nya, aku mohon" ucap yin

Babe terdiam menatap ke bawah ,
Tampaknya dia sedang fokus pada apa yang dia lihat di masa lalu yin.

Hingga..

"Phi!!" Panggil yin lebih keras,

Akhirnya itu membuat babe sadar , dia langsung menarik tangannya dari genggaman tangan yin,

"Euh yah... Baiklah, aku akan memikirkan nya"jawab babe

"Benarkah? Woahhh terimakasih phi... Aku akan menunggu kabar baiknya "

"Hm "
babe menatap jam tangannya

"Ngomong ngomong kenapa kau terus menunduk, apa kau sakit?"tanya yin

"Y .. yah.. kepala ku sedikit pusing, aku akan pergi ke ruang kesehatan " jawab babe masih tak Bernai menatap yin

"Oh baiklah"

"Aku akan menghubungimu " ucap babe seraya bangkit dari duduknya

"Hm oke"

Babe segera berjalan pergi darisana.

***

Babe sampai di depan ruangan kesehatan, beberapa orang yang sudah selesai tampak keluar darisana.

Lalu babe mulai masuk dan menatap ruangan itu,

Tidak ada siapapun kecuali dokter Alan yang tampak sibuk menganalisis data di mejanya.

"Sepertinya kau sibuk?"tanya babe seraya berjalan masuk

"Hm yah, cuaca semakin buruk jadi beberapa orang meminta obat flu, kenapa ? Kau juga butuh obat flu?"tanya Alan seraya menatap babe

Babe berjalan menuju tempat tidur dan duduk disana
"Berikan saja aku obat sakit kepala, kepalaku rasanya akan pecah"
Ujar babe

"Oh kenapa? Kau menyentuh seseorang lagi?"

"Dia yang menyentuhku"
Jawab babe seraya berbaring di kasur

"Hhh... Bahkan ini sudah berlalu lama tapi efeknya tidak berubah"ujar Alan seraya berjalan ke arah lain untuk mengambil obatnya.

put your head on my shoulderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang