Bab 11

297 38 0
                                    

"Sayang udah dong marah nya. aku harus ngejelasin apa lagi biar kamu percaya" bujuk heeseung

"Ya gak usah di jelasin, emang nya aku minta kamu buat ngejelasin"

"Aku bingung sayang, aku salah mulu dimata kamu. aku ngelakuin ini salah,aku ngelakuin itu juga salah. aku bingung cara minta maaf nya gimana"

"GA USAH MINTA MAAF. KAN KAMU GAK SALAH UDAH KAN" bentak Jake

Heeseung terdiam dan hanya bisa memainkan kedua tangan nya. dia menatap Jake yang sibuk melipat baju mereka.

Entahlah heeseung juga pusing entah apa yang dia lakukan hingga membuat jake marah seperti ini.

Heeseung bangun dari duduk nya lalu keluar dari kamar, Jake yang melihat itu hanya terdiam dia benar-benar kesal dengan heeseung.

Heeseung menuruni tangga dan segera duduk di sofa, dia ingin menenangkan diri sebentar, melihat sikap Jake seperti ini. heeseung rasanya ingin mengamuk namun heeseung tidak bisa melampiaskan nya pada Jake karena istri nya itu sedang hamil.

Jam menunjukan pukul 11 malam Jake tidak bisa tidur, dia terus saja meneteskan air mata nya. hati nya benar-benar gelisah dan perasaan nya bercampur aduk. Jake juga tidak tau apa yang terjadi dengan dirinya. Semenjak hamil jake merasa bawaan nya ingin marah, kadang juga dia ingin menangis dan terkadang dia ingin sedikit manja terhadap heeseung.

Namun heeseung sama sekali tidak menyadari nya. Jake benar-benar sangat sensitif dia tidak bisa mengontrol emosi saat melihat wajah suami nya itu.

Pintu kamar terbuka, Jake buru-buru menghapus air mata nya lalu memejamkan mata. Tidak lama setelah itu langkah kaki terdengar.

Heeseung memasuki kamar lalu menatap jake. dia meletakan segelas susu kemudian duduk.

Heeseung mengelus rambut Jake dan mencium kening istri nya itu.

"Sayang maafin aku. aku juga gak tau kesalahan aku dimana, aku coba cari kesalahan aku tapi aku bingung sayang. udah ya marah nya, bumil gak boleh marah-marah itu gak bagus buat anak kita sayang"

"Maafin aku, iya aku minta maaf soal kejadian tadi sore. maaf kalau aku ngobrol sama mereka, aku janji gak bakal kayak gitu lagi. udah ya marah nya" bujuk heeseung lembut

Jake membalik badan nya dan menatap heeseung

"Janji gak senyum-senyum kayak gitu sama cewek lain"

"Iya sayang aku janji, kamu kenapa nangis" heeseung  menghapus air mata jake yang mengalir di kedua pipi nya

"Hiks soalnya kamu kayak gitu hiks, kamu suka ya digodain sama cewek lain. aku marah tau sama kamu hiks terus juga es krim nya udah gak ada hiks hiks pasti kamu kasi ke mereka kan" tangis Jake

Heeseung terkekeh gemas dan kembali menghapus air mata jake

"Engga sayang. aku gak pernah suka di godain sama cewek. aku minta maaf yah udah buat kamu kesal. dan es krim nya juga aku ga pernah kasi ke mereka tadi itu meleleh kan aku udah bilang sendiri sama kamu. dari pada netes terus aku buang aja es krim nya" ucap heeseung lembut

"Hiks hiks tapi aku mau es krim kenapa kamu buang"

Heeseung memeluk Jake dan menciumi bahu istri nya

"Besok ya besok aku beliin yang banyak buat kamu"

"Hiks janji besok harus beliin es krim" heeseung mengangguk lalu mencium kening Jake

"Iya sayang aku janji, udah ya nangis nya sekarang kamu minum susu dulu. habis itu bobo, oke" Jake mengangguk kemudian memposisikan duduk nya.

Heeseung meraih gelas itu dan memberikan nya pada heeseung. Jake menerima nya lalu meminumnya sampai habis.

Beberapa menit berlalu Jake sudah tertidur pulas. sedangkan heeseung dia sedang mengerjakan tugas nya. Heeseung tampak lega karena jake tidak marah lagi.

Namun heeseung harus mengabulkan permintaan istri nya besok pagi.

"Hah, sangat berbeda. sifat mu dan mantan istri ku dulu sangat berbeda Jake. namun entah kenapa aku lebih banyak mengalah terhadap mu ketimbang mantan istri ku dulu. apa ini yang dinamakan cinta sejati. aku tidak bisa marah terhadap mu walaupun aku sering kesal" heeseung tersenyum kecil lalu kembali mengerjakan tugas nya.

Papa & Mama(Heejake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang