RVR Chapter 07

115 23 3
                                    

Perjalanan cinta prince dan Joel memang tidaklah mulus karna bayang-bayang masa lalu

Sesekali Joel menceritakan tentang
Dave yang sangat mirip dengan prince dan pria yang lebih muda tidak pernah keberatan dengan itu

Hampir setiap hari prince dan Joel pergi keluar ke tempat-tempat yang di inginkan prince, tempat-tempat yang ingin  Dave datangi ketika liburan
Joel tidak tau kenapa semua serba kebetulan namun dia tidak mau lagi memikirkan masa lalu terlalu dalam

" Gav haruskah aku bicara padanya?" Ucap Paul melihat Joel dari meja kerjanya

" Bagaimana kalau Minggu ini kita ajak dia keluar?"

" Setelah itu bolehkah aku bicara jujur padanya?"

" Kita lihat kondisinya dulu, baru putuskan Setelahnya" ucap Gavi

Paul mengangguk menyetujui pendapat Gavi, mungkin akan menyakitkan bicara jujur namun itu akan lebih baik

Waktu makan siang seperti biasa Joel dan dua temannya makan siang di kantin Kantor
Bercengkrama tentang pekerjaan dan hal-hal lain

"Aku mau jujur dengan kalian berdua?" Ucap Joel tiba-tiba
Paul dan Gavi saling pandang dan lalu mereka memfokuskan atensi mereka sepenuhnya untuk Joel

"Aku bertemu seseorang yang mirip dengan Dave?
Gaya bicaranya, gaya berpakaiannya, hobi dan makanan kesukaannya benar-benar sangat mirip dengan dave semasa kuliah"

Paul yang mendengar itu mengepalkan tangannya di bawah meja, berusaha untuk menahan semua kata-kata yang ingin dia keluarkan

"Lalu bagaimana?" Tanya Gavi

"Aku awalnya sangat sedih karna harus ingat Dave, tapi semakin aku dekat dengannya aku merasa bahagia
Prince juga membuatku tidak takut untuk menyetir mobil lagi
Kita sering pergi berdua datang ke tempat-tempat yang ingin Dave datangi dan dia tidak masalah dengan itu"

" Sekarang kalian masih sering bertemu?" Lagi Gavi bertanya pada Joel

"Kita memutuskan untuk menjalin hubungan meski perbedaan umur kita lumayan jauh" Joel tersenyum ketika menjelaskan tentang hubungannya dengan prince

"Joel__" belum sempat Paul bicara gavi telah memotong perkataannya dengan cepat

"Bisakah kita bertemu dengannya weekend ini?"

"Tentu saja aku akan kenalkan kalian padanya" ucap Joel antusias
Lalu dia pamit untuk menelfon prince dan membicarakan tentang pertemuan mereka

"Kenapa kamu cegah aku?" Ucap Paul emosi dengan sikap Gavi

"Aku sudah bilang jangan di sini kan?
Aku  sangat  tau bagaimana kalian dekat dulu Tapi tolong lihat situasi lebih dulu" ucap Gavi

Paul frustasi, merasa tidak berguna sebagai sahabat. Paul menutup wajahnya dengan kedua tangannya

Sedang Gavi di sampingnya hanya bisa mengusap punggung teman kerjanya, ia tau Paul jadi serba salah namun bertindak gegabah akan membuat situasi semakin buruk nanti

" Aku sudah kehilangan Dave, aku tidak mau kehilangan Joel juga gav" ucap Paul lirih


####*####

Joel dan prince kini berada di dalam mobil untuk menuju ke tempat janjian mereka

Prince beberapa kali merasa tegang karna akan bertemu dengan teman kuliah Dave dan joel. Namun Joel menenangkan prince bahwa temannya sangat baik

"Apa kamu yakin?"

"Aku yakin mereka akan senang bertemu denganmu"

"Aku sedikit gugup, kamu lihat kan tanganku sekarang gemetaran sangking gugupnya!"

Joel hanya tersenyum dan menggenggam tangan prince agar lebih tenang
Sedang yang lebih muda kini menyandarkan kepalanya di bahu Joel

Mengatakan bahwa dia sangat senang karna Joel mau mengenalkan dia pada teman-temannya
Mengatakan bahwa ia sangat mencintai Joel dan akan selalu berada di sisi Joel

Paul dan Gavi tiba lebih dulu di tempat janjian mereka
Gavi juga mewanti-wanti agar Paul bisa lebih tenang dan tidak gegabah lagi

"Inget ya jangan bicara sembarangan!"

" Akan aku usahakan" ucap Paul santai, tapi ia tidak bisa janji

Setelah beberapa saat Paul dan Gavi melihat Joel memasuki kafe dengan senyum yang merekah, Binar kebahagiaan terpancar pada raut wajah Joel

Sebelum memulai percakapan Paul memesan menu untuk mereka

"Tolong minuman dan kue matcha untuk prince ya" ucap Joel
Paul hanya menghela nafas lalu pergi

Gavi menatap Joel lekat, harus bagaimana ia menjelaskan pada seseorang di depannya ini

Ia takut akan lebih membuat Joel terpuruk, namun jika di biarkan juga tidak baik untuk Joel sendiri

Kini Paul telah duduk bergabung setelah membawa pesanan mereka
Namun tidak ada yang mau memulai untuk bicara

Joel yang yang melihat kedua temannya diam pun berinisiatif untuk memulai pembicaraan agar tidak ada kecanggungan di antara prince dan ke dua temannya

"Paul, Gavi di sebelah ku ini prince orang yang aku ceritain sama kalian"

Paul memijat pelipisnya merasa sangat pusing, sedang Gavi hanya mengusap punggung Paul lembut

Prince mendekat ke telinga Joel, mengatakan bahwa sepertinya teman-teman Joel tidak menyukainya

"Joel, aku mohon" ucap Paul dengan wajah sendu

Joel dan prince sangat bingung dengan perkataan Paul
Prince menunduk merasa tidak enak, mungkin itu tentang dia
Joel menggenggam tangan prince mencoba meyakinkan bahwa apapun yang terjadi Joel selalu memihaknya

"Apa maksudmu?"

"Joel sadarlah!
Jika kamu seperti ini Dave akan merasa sedih!

Joel yang mendengar itu merasa emosi, tidak sepantasnya Paul bicara seperti itu di depan prince

" Cukup
Aku tidak menduga kamu bisa berkata kasar di depan orang yang membuatku hidup kembali" dengan suara yang sedikit tinggi

Ia lalu berdiri dan membawa prince pergi tanpa menghiraukan panggilan ke dua temannya




Makasih ya udah baca
Jangan lupa vote ya

RêVeRie ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang