Sebelumnya, Becky telah terbuka kepada Freen, mengungkap keterlibatannya dalam perkumpulan rahasia yang dikenal sebagai The Club. Kelompok ini, yang terdiri dari orang-orang berpengaruh, menggunakan kekuatan dan sumber daya mereka untuk memerangi korupsi dalam kelas sosial mereka. Selain memperkenalkan Freen kepada The Club, Becky juga berbagi fakta yang menyakitkan: mantan tunangannya kemungkinan besar telah dibunuh sebagai peringatan, sebuah pengungkapan yang kini menempatkan Freen dalam bahaya potensial karena hubungannya dengan Becky. Meskipun telah berupaya untuk mendukung dan memahami, Freen merasa kewalahan oleh banjir informasi dan meminta waktu bagi Becky untuk mencerna semuanya.
Dalam cahaya lembut pagi hari, Freen duduk di meja dapur, memeluk secangkir teh hangat. Ia menatap uap halus yang mengepul ke atas, pikirannya melayang. Keheningan pagi itu hanya dipecahkan oleh dengungan kulkas sesekali. Freen sedang menunggu Nam agar mereka bisa berangkat kerja bersama, mencoba membiasakan diri dengan rutinitas yang sudah dikenalnya.
Nam segera muncul, kehadirannya memenuhi dapur dengan rasa energi. Ia bergabung dengan Freen di bangku di sebelahnya, melirik sekilas ke tumpukan kotak hadiah hitam yang ditumpuk di meja samping di ruang tamu. Alisnya berkerut saat ia mengalihkan perhatiannya kembali ke Freen, kekhawatiran terukir di wajahnya.
"Apa kau benar-benar tidak akan menemuinya lagi? Apa yang sebenarnya terjadi?" Suara Nam bercampur antara bingung dan khawatir, matanya mencari jawaban dari Freen. Freen mendesah, beban beberapa hari terakhir menekannya saat dia menyesap tehnya lagi, berusaha keras menemukan kata-kata yang tepat untuk menjelaskannya. Sudah tiga hari sejak Freen terakhir kali berbicara dengan Becky, dan dia masih belum yakin bagaimana perasaannya tentang semuanya. Melihat sosialita cantik itu sekarang hanya akan membuatnya semakin bingung, karena dia tidak dapat menahan tarikan magnetis yang dimiliki Becky padanya.
“Tidak apa-apa. Dia memberitahuku beberapa hal, dan aku hanya butuh waktu untuk mencernanya,” jawab Freen jujur.
“Apa, dia bilang padamu kalau dia membunuh seseorang atau sesuatu?” canda Nam, tapi tatapan tajam Freen membuatnya berhenti. “Ya ampun, bukan itu, kan?” tanya Nam, nadanya berubah menjadi sangat khawatir.
"Tentu saja tidak! Tidak seperti itu," jawab Freen segera. "Itu masalah pribadi," tambahnya, suaranya lebih lembut.
“Aku menghargai itu, tapi aku juga mencintaimu dan ingin memastikan kau diurus dengan baik. Jika Becky terlalu berlebihan, maka tidak apa-apa untuk pergi,” Nam mengingatkan temannya dengan lembut, “Tapi bolehkah aku menyimpan hadiahnya?” Nam menambahkan untuk mencairkan suasana.
Freen tersenyum dan memutar matanya ke arah temannya. Seliar apapun Nam, dialah satu-satunya orang yang selalu bisa diandalkan Freen untuk membuat keadaan menjadi lebih baik. Dukungan Nam selalu menjadi penghiburan, membuat Freen semakin sulit menghadapi situasi Becky, terutama karena dia tidak bisa berbagi rahasia itu dengan teman dan teman sekamarnya. "Siap berangkat?" tanya Freen, menyesap tehnya untuk terakhir kalinya dan berdiri untuk pergi.
Saat mereka membuka pintu depan, mereka disambut oleh sebuah kotak hitam kecil yang tertata rapi di atas keset selamat datang. Kotak itu dibungkus dengan elegan, kertasnya yang mengilap berkilauan di bawah cahaya pagi. "Yah, dia ingin memastikan kau yang mendapatkannya kali ini," komentar Nam, mengangkat sebelah alisnya saat Freen membungkuk untuk mengambil kotak itu.
Freen merasakan campuran emosi—rasa ingin tahu, bersalah, dan sedikit rasa harap-harap cemas. Ia sempat berpikir untuk meninggalkannya di rumah, tetapi pikiran tentang usaha Becky dan potensi makna dari hadiah itu membebaninya. Dengan berat hati, ia memutuskan untuk menaruh kotak itu di dalam tasnya. Setelah menutup pintu di belakang mereka, kedua sahabat itu pun berangkat bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORANG ASING DI TENGAH MALAM
RomanceThis is Indonesia version of MIDNIGHT STRANGER by Smardee on AO3. If you wanna read in english version please follow her on X @.smardee1.she always post link every chapter on her X. btw thank you Smardee for your permission for me to upload this In...