BTS / Solo ?!

22 5 5
                                    

Suara denting keyboard dan klik mouse memenuhi studio kecil itu. Namjoon, Yoongi, dan Hoseok sibuk membahas aransemen lagu. Fokus mereka malam ini adalah memastikan bagian rap menyatu sempurna dengan vokal.

“Hyung, aku rasa transisi ini terlalu tajam,” Hoseok berkomentar sambil menunjuk monitor. "Mungkin tambahkan layer vokal sebelum beat drop."

Yoongi mengangguk pelan, matanya tetap fokus ke layar. “Aku tambahkan reverb di sini. Pasti lebih halus.”

Namjoon memandang keduanya dengan rasa bangga yang biasa muncul setiap kali mereka bekerja sama. “Setelah itu, coba kita lihat lagi bagian chorus. Kita perlu sesuatu yang emosional di sini, biar terasa terhubung dengan vibe lagunya.”

Mereka tenggelam dalam pekerjaan, namun tiba-tiba suara pintu terbuka membuat mereka semua berhenti. Namjoon mendongak cepat, dan melihat Bang Shi Hyuk berdiri di sana, wajahnya serius.

“Oh, Bang PD-Nim.”Mereka buru-buru berdiri, membungkuk sopan.

“Duduk,” katanya pendek.

Namjoon merasa ada yang aneh. Biasanya, saat Bang Shi Hyuk datang, ada sedikit candaan atau senyuman kecil. Tapi kali ini? Aura di ruangan ini berubah dingin.

“Apa yang kalian lakukan di sini?” tanyanya, tatapannya beralih dari Yoongi, Hoseok, lalu berhenti pada Namjoon.

Namjoon menelan ludah, mencoba berbicara dengan tenang. “Kami sedang mengaransemen track untuk album baru, PD Nim.”

Dia duduk dan mengehela napas berat, Namjoon bisa merasakan setiap detiknya seperti tekanan yang semakin besar di dadanya.

“Track untuk BTS, atau track untuk diri kalian sendiri?”

Pertanyaannya begitu menusuk. Namjoon ingin menjelaskan, tetapi lidahnya terasa kaku. “PD Nim, ini semua untuk BTS. Kami hanya ingin memastikan bagian rap ini sempurna,” jawab Namjoon.

Bang Shi Hyuk menatapnya tajam. “Benarkah?” Nada suaranya membuatku merinding.
"Bukankah belakangan ini... kalian para rapper selalu mendominasi? Kalian tidak berniat untuk melakukan proyek solo, kan?" Bang Shi Hyuk tersenyum sinis.

Mereka terdiam...

"Namjoon, jawab aku! Itu benar kan? Kau mulai pilih kasih...kau bekerja sama dengan mereka berdua. Dan mengabaikan empat orang lainnya,”

Kata-katanya seperti pukulan keras ke wajah Namjoon. Namjoon menatapnya, mencoba memahami apakah ini ujian, kritik, atau sesuatu yang lebih besar.

"Itu tidak benar," jawab Namjoon mulai gemetar.

"Kalau begitu... langsung ke intinya...kau akan memilih yang mana? Solo atau BTS?"

"BTS..."

Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja Namjoon akan memilih BTS setelah semua yang ia lakukan dan ia hadapi selama ini.

"Kau itu seorang leader! Jawab dengan tegas... jangan bergumam ! Kau memilih solo atau BTS ?!" tanya Bang Shi Hyuk

“BTS,” jawabnya tanpa ragu sedikit pun.

Bang Shi Hyuk masih tidak puas. “Aku ulangi. Solo atau BTS?”

Namjoon mengepalkan tangannya  “BTS,” katanya lagi, kali ini lebih tegas. “ Aku tidak akan pernah memilih yang lain.”

Namun, dia terus menekan. “Kalau benar begitu, kenapa aku merasa kalian hanya memikirkan diri sendiri? Sebagai leader, apakah kamu benar-benar memikirkan grup ini, Namjoon? Atau hanya kepentinganmu sendiri?”

Namjoon merasa seperti dinding studio ini semakin sempit. Nafasnya tercekat. Kalimatnya seperti merobek sesuatu dalam dirinya, sesuatu yang selama ini ia bangun dengan susah payah.

Uri Leader, Kim Namjoon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang