•••
Ia akhirnya duduk di samping Gugun, tetapi jelas tidak berniat membiarkannya begitu saja. Sementara itu, Gugun tetap fokus pada bukunya, seolah tidak ada yang terjadi meskipun ia bisa merasakan tatapan tajam Kimura di samping nya sepanjang pelajaran.
Tak terasa bel tanda pergantian pelajaran berbunyi, kemudian guru masuk dan memulai kegiatan pembelajaran... Sementara suasana kelas mulai tenang setidaknya untuk beberapa saat. Gugun membuka buku catatannya, mencatat dengan rapi setiap poin yang disampaikan guru. Pandangannya terfokus penuh pada papan tulis, tidak terganggu oleh apa pun di sekitarnya.
Namun kondisi itu berbeda 180 derajat dengan Kimura. Alih-alih mencatat ia duduk santai dengan kaki terselip di bawah meja. Tangannya sibuk memegang ponsel sementara telinganya disumpal dengan earphone hitam. Jari-jarinya lincah mengetuk layar sesekali terdengar suara kecil dari game yang ia mainkan.
Siswa lain sesekali melirik ke arah Kimura tetapi itu sudah hal biasa bagi mereka. Guru pun tampaknya sudah tak aneh dengan hal tersebut dan memilih untuk mengabaikannya asalkan Kimura tidak membuat keributan.
Gugun sempat melirik kearah kimura, sekadar untuk memastikan sumber suara kecil yang mengganggunya. Ia melihat Kimura dengan ekspresi serius seolah sangat fokus pada gamenya. Tapi Gugun tidak berkata apa-apa dan kembali melanjutkan catatan nya.
Ketika bel istirahat berbunyi kelas menjadi gaduh sebagian besar siswa buru-buru keluar untuk menuju kantin atau lapangan namun Gugun tetap di tempatnya, membuka bekal sederhana dari tasnya. Ia lebih memilih menghindari keramaian seperti biasanya.
Namun ketenangannya tidak bertahan lama. Kimura yang sejak tadi hanya diam di samping nya kini mendekat. Ia menarik kursi di depan Gugun tanpa izin lalu duduk dengan santai dan melipat tangan di atas meja kemudian Kimura meraih nametag gugun untuk melihat namanya.
"Oh jadi anak baru ini namanya Gugun" Kimura memulai nada suaranya setengah mengejek setengah penasaran.
Sementara Gugun tidak mengangkat wajahnya ia lebih fokus pada makanannya.
"There is something wrong?" ucap Gugun sembari menikmati bekal makan nya
Kimura menyeringai kemudian ia berkata
"Nothing, Gue cuma heran biasanya anak baru itu berusaha buat nggak cari masalah, tapi lu beda... Tenang banget duduk di tempat gue seolah nggak peduli sama reputasi gue"
Gugun akhirnya menoleh lalu menatap Kimura dengan pandangan datar.
"Reputasi lu nggak ada hubungannya sama gue. Gue cuma duduk enggak cari masalah"
Kimura tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya.
"Santai banget ya? Tapi buat gue ini menarik banget"
"I don't care" jawab Gugun singkat lalu kembali ke makanannya.
Kimura terdiam sesaat lalu mendekatkan wajahnya membuat Gugun menoleh lagi dengan alis berkerut.
"Gue nggak suka diabaikan apalagi sama orang kayak lu" ucap Kimura pelan tapi tajam.
Bukannya terintimidasi Gugun justru menyandarkan punggungnya ke kursi menatap Kimura dengan ekspresi bosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DRIVEN ( KIMURA X GUGUN )
Teen Fictiongatau kenapa punya ide buat ngeship mereka