50. end

492 54 10
                                    

Setelah menikah, kehidupan Asher berubah drastis. Jika sebelumnya ia harus bekerja keras untuk mendapatkan uang, kini ia hanya tinggal duduk manis, dan kebutuhan finansialnya sudah terpenuhi. Kehidupan pernikahannya dengan Callum sejauh ini berjalan dengan lancar. Callum selalu memastikan Asher merasa nyaman dan bahagia, terutama mengingat usia kehamilan Asher yang kini sudah menginjak 9 bulan—tinggal menunggu waktu untuk melahirkan.

Bulan-bulan sebelumnya, Asher sempat mengalami masa-masa yang sulit. Mood-nya sering berubah-ubah, dan ia menjadi lebih rewel dari biasanya—persis seperti ibu hamil pada umumnya. Kadang ia menangis tanpa alasan, merasa tidak nyaman, atau tiba-tiba ingin sesuatu yang sulit didapatkan. Namun, Callum selalu menghadapi semuanya dengan penuh kesabaran. Tidak sekali pun ia mengeluh. Sebaliknya, ia semakin protektif terhadap Asher, memastikan kebutuhan Asher selalu terpenuhi dan tidak membiarkannya terlalu banyak bergerak.

“Marriage isn’t scary if you marry the right person,” pikir Asher sambil memandang Callum yang sibuk menyiapkan makanan untuknya. Pernikahan memang bukan sesuatu yang mudah, tetapi dengan pasangan seperti Callum, semua terasa jauh lebih ringan. Kehangatan, perhatian, dan cinta Callum membuat Asher yakin bahwa keputusan mereka untuk bersama adalah hal terbaik yang pernah ia buat.

Callum muncul dari dapur dengan sepiring pancake cokelat hangat yang dihias dengan irisan stroberi dan taburan gula halus. Aroma manisnya langsung memenuhi ruangan. Ia berjalan mendekati Asher yang sedang duduk di sofa dengan kaki berselonjor, tangannya memegang bantal kecil untuk menopang perutnya yang besar.

“Ini, sarapan spesial buat calon ayah paling manja,” Callum menggoda sambil meletakkan piring itu di meja kecil di depan Asher. Namun, sebelum ia bisa kembali berdiri, tatapan lembut Asher menghentikan gerakannya.

Asher memandang Callum dengan senyum yang begitu tulus, matanya bersinar penuh rasa sayang. “I love you,” ucapnya pelan, namun dengan penuh kejujuran.

Callum tertegun. Asher bukan tipe orang yang sering mengungkapkan perasaannya secara langsung seperti ini, apalagi dengan tatapan selembut itu. Sebuah kehangatan mengalir ke dalam dirinya, menggusur kelelahan dan kekhawatiran yang mungkin tersisa.

Tanpa pikir panjang, Callum langsung berlari kecil ke samping sofa. Ia berlutut di depan Asher, menariknya ke dalam pelukan erat. “Kamu tahu nggak, kamu manis banget barusan?” Callum terkekeh kecil sebelum mengecup kening Asher dengan lembut. Tapi itu belum cukup. Ia terus menciumi pipi, hidung, bahkan dagu Asher sambil tertawa bahagia.

“Hei!” Asher protes sambil terkekeh, meskipun ia tidak berusaha menghindar. Senyumnya tetap bertahan, dan ia membalas pelukan Callum dengan erat.

“Kalau begini terus, aku bisa jatuh cinta lagi setiap hari sama kamu,” bisik Callum dengan suara lembut. Ia menyandarkan dahinya ke dahi Asher, menikmati momen itu seolah dunia di luar mereka tidak lagi ada.

Asher menggeser sedikit posisi duduknya, mencoba mencari kenyamanan sambil mengelus perutnya yang semakin membesar. Tatapannya kembali pada Callum yang masih berlutut di sampingnya, penuh perhatian. Setelah beberapa saat, ia membuka suara dengan nada serius.

“Callum,” panggilnya lembut.

“Hm?” Callum menatapnya dengan penuh perhatian, merespons seolah-olah setiap kata dari Asher adalah hal terpenting di dunia.

Asher menggigit bibirnya sebentar, lalu menghela napas panjang. “Kalau nanti, saat melahirkan, terjadi apa-apa... dan kamu disuruh milih antara aku atau bayinya, pilih aku.” Ia berhenti sejenak, memastikan Callum mendengarnya dengan jelas. “Aku nggak mau mati. Kita bisa bikin bayi lagi, Callum.”

Mendengar itu, Callum terdiam beberapa detik sebelum akhirnya tertawa kecil, bukan karena menganggap permintaan Asher sepele, tapi karena kepolosan sekaligus kejujuran yang terpancar darinya. Ia mengusap pipi Asher dengan lembut, senyumnya tetap bertahan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Caught in boss's grip (BL, END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang