Merasa sudah cukup dan tidak ada lagi darah di sudut bibir lim, jennie menjauhkan wajahnya lalu mantap lim yang sedang menatap dirinya dengan tatapan begitu sayu dengan bibir sedikit terbuka dan nafas mulai terengah-engah.
"Honey~" panggil jennie sensual ia menggeliat di pangkuan lim
Lim hanya diam saja sambil melihat wajah jennie yang sedang menggoda dirinya. Karena tidak tahan melihat kekasih nya seperti ini lim langsung menyambar bibir mungil jennie dan mencium nya rakus.
Jennie yang menerima serangan mendadak itu sedikit terkejut namun ia dengan cepat membalas ciuman lim tak kalah rakus dan kedua tangannya menangkup rahang tegas milik lim.
Bibir mereka saling melumat lalu memiringkan kepalanya kekiri dan kekanan secara bergantian, tidak ada yang ingin menghentikan ciuman mereka karena sudah menjadi candu bagi mereka. Lidah keduanya saling beradu dang saling menghisap
"Emmmhh ckkk" suara desah sekaligus decakan terdengar dari mulut mereka.
"Aaaahhh mmmhhh~ckk emmmhh" lumatan mereka semakin rakus dan nafas mulai terengah-engah karena butuh oksigen, tapi mereka tidak ada yang ingin melepaskan ciuman nya.
Kondisi di UKS saat ini untungnya sedang sepi, karena semua mahasiswa rata rata ada di lapangan atau di kantin.
"Aahh aahh good~ honey aahh" desah jennie ketika lim memindahkan ciumannya ke leher jennie dan menghisap nya kuat
Jennie semakin mengeliat di pangkuan lim ia merasa tubuh nya panas sekarang karena sudah terbakar nafsu. Ia terus menggeliat terkadang menekan dan menggesek nya sampai akhir nya ia merasakan sesuatu menusuk nusuk mengenai kewanitaan jennie.
"Omg! Hanya menggesek nya sudah senikmat ini? Aaahhh aahh aku benar-benar tidak kuat" batin jennie menutup kedua matanya menikmati gesekan di bawah sana, meskipun terhalang celana jens dan rok mini
"Honey aku sudah tidak kuat menahan nya aahh sshh" bisik jennie tepat disamping telinga lim dan sesekali mengigit nya, membuat lim menghentikan ciumannya di leher jennie lalu menatap gadisnya yang terlihat sudah sangat tidak menahan hormonnya.
"Kamu seriusan baby ingin melakukan nya?" Tanya lim khawatir, namun ia juga sudah tidak menahan nafsu nya yang sudah memuncak. Tapi ia tidak akan memaksa jennie untuk melakukan nya.
"Please honey~ aku sudah tidak tahan lagi"
"Nanti kamu keluarin nya di luar sana hon, aku tidak akan hamil jika kamu ngeluarin nya di luar" sambung jennie dengan wajah memerah dan begitu sayu
Lim nampak mempertimbangkan permintaan jennie. Sejujurnya ia juga tidak tahan menahan hormonnya yang sudah di ujung, tapi di sisi lain ia juga menghargai jennie dan mahkotanya.
"Aku tau kamu juga tidak bisa menahannya, jebal jangan membuat aku menderita karena menahan hormon ini sendirian" mohon jennie karena tidak bisa samasekali menahan hormon nya.
Karena melihat lim hanya diam saja membuat jennie sedikit geram. Ia bangun dari pangkuan lim lalu menarik lim ke ruang pribadi milik lim. Setelah sampai di ruangan itu dan masuk ke dalam jennie menarik cepat tangan lim dan mendorongnya ke kasur yang tidak begitu besar.