8

333 16 4
                                    

Louise POV

Kreekk..

"Lou, ayo pergi" ucapku. Louis meletakkan jari telunjuknya di bibirku "Sstt.. diamlah. Jangan membuat sura. Cmon" bisik Louis. Louis berdiri perlahan, begitupun denganku.

"Lou, kenapa kau tidak lihat saja siapa disana" ucapku lagi. Louis membungkam mulutku dengan telapak tangannya.

"Mmhh..mmhh..mmmmhh" . Louis makin mempererat tangannya. Sialan.

"Louisaa.. jangan membuat suara" bisiknya.

Kreekk..

Louis bodoh. Kenapa dia masih diam disini. "Mmhh..mmmhh" aku mencoba untuk berbicara. Louis melepaskan tangannya lalu menarikku untuk berlari.

"Louisa! Cepatlah! Kurasa itu binatang buas" teriak Louis yang membuatku semangat untuk berlari. Aku mendahuluinya dan menarik tangannya agar ia bisa lebih cepat.

"Louisa!!"

"Apa?!!" Ucapku. Louis menarik tanganku untuk berhenti.

"Lou! Kau gila?!! Kita bis-"

"Lihatlah!" Ucap Louis sambil mengarahkan flash-nya ke arah seekor babi yang letaknya agak jauh dariku dan Louis.

"Itu babi, bodoh!". Aku memandangnya dengan tatapan kesal "Kenapa kau baru bilang huh?!". Louis tersenyum tanpa dosa ke arahku.

"Hehe. Aku ingin mengerjaimu saja". Aku melayangkan tinjuku ke pipinya. Louis belum sempat mengelak, membuat pipinya sedikit memar. Rasakan itu!

"Louisaaa!! Kau membuat pipi seksiku memar!!!" Ucapnya. Aku tertawa.

"Hahaha! Rasakan itu Tommo! Hoamm!! Aku ngantuk" ucapku.

"Aku juga. Kita tidur dimana?" Tanya Louis. Aku mengendikkan bahuku.

"Di atas pohon?" Tawar Louis. Aku berpikir sebentar. Kalau tidur diatas pohon aku takut jatuh. Meskipun tadi tidak jatuh sih, tapi kan aku kalau tidur tak bisa diam.

"Tidak. Kau taukan model tidurku seperti apa?!". Louis mengendikkan bahunya "Lalu dimana? Dibawah? Kau mau dimakan hewan buas?".

"Kita bisa berjaga Lou. Kita gantian. Nah. Sekarang aku ingin tidur. Kau yang jaga. Nanti kalau kau sudah sangat mengantuk bangunkan aku, biar aku yang menjaga" ucapku. Louis menganggik setuju. Louis duduk bersandar ke pohon. Dia meluruskan kakinya dan menepuk-nepuk pahanya sambil memandangku. Untuk sesaat, aku berpikiran kotor, namun akhirnya aku tau, ia menyuruhku tidur di pangkuannya.

"Ayolah Louisaa!! Jangan berpikir mesum seperti itu! Aku tidak menyuruhmu melakukan blow job. Aku hanya menyuruhmu tidur di pangkuanku" ucap Louis sambil mengedipkan matanya. Sialan. Dia tahu aku berpikir kotor.

Aku memutar bola mataku. Entahlah, dia melihatnya atau tidak, tapi sepertinya dia melihatnya karena flash yang ada di tangannya.

"Dengar! Aku tidak akan mau melakukannya. Itu menjijikkan. Eww.. aku mas-"

"Yasudah. Aku tidak menyuruhmu melakukannya kan? Aku menyuruhmu tidur dipangkuanku! Untuk bantal. Aku baik kan?"

Aku akhirnya berjalan ke arahnya dan tidur dipangkuannya. Lumayanlah, hampir seperti bantal dirumahku. Kau harus tau satu hal. Louis memiliki paha yang besar dan jangan lupakan bokongnya. Haha. Tanpa kusadari aku tertawa sendiri dengan pikiranku. Louis mengernyitkan dahinya "Kau kenapa huh? Kau sudah gila sampai tertawa seperti itu?"

"Uhh.. Louis.. itu bukan urusanmu. Sudah. Aku ingin tidur. Selamat berjaga Tommo!!" Ucapku lalu menutup mataku. Tak sampai beberapa detik, aku membuka mataku karena perkataan Louis.

Crazy AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang