Kevin dan Serena sudah kembali ke rumah Lana dan Andra. Mereka jelas kecewa karena rencana untuk memisahkan Jeffrey dan Joanna gagal. Padahal mereka sudah berusaha keras untuk ini semua.
Awalnya, Lena hanya menyewa detektif swasta untuk mencari tahu latar belakang Joanna lebih dalam. Tentang keluarga dan kehidupannya sebelum menikah. Namun ke belakang, dia justru dipertemukan dengan Vera. Wanita itu masih memiliki dendam dan akhirnya memberikan bukti-bukti yang dulu pernah disimpan sebagai alat ancaman untuk mendapatkan lebih banyak uang dari Joanna.
"Mama baik-baik saja, kan?" Rena mengangguk saat Kevin bertanya. Dia sudah tidak menangis sekarang. Setelah sebelumnya menangis deras di acara dan sepanjang perjalanan pulang.
"Kamu bagaimana? Maaf karena Mama sudah membuat kecewa."
"Tidak, Ma. Mama tidak mengecewakan aku sama sekali. Aku justru yang ingin meminta maaf karena tidak berhasil memenangkan hal ini. Maaf, Ma. Karena aku gagal membawa kembali Om Jeffrey. Maaf karena aku sudah membuat kehidupan Mama sehancur ini."
Rena menggeleng pelan. Dia kembali menangis sambil memeluk Kevin. Karena dia jelas tidak ingin anaknya merasakan hal ini.
"Mama janji akan kembali ke dalam keluarga mereka lagi. Mama janji akan membuatmu diakui keluarga mereka. Tanpa dia."
Kevin mengangguk cepat. Dia membalas pelukan ibunya dengan tangan yang mengepal. Karena marah pada Joanna yang tadi dianggap sedang pura-pura merasa teraniaya. Agar orang-orang merasa iba. Sehingga banyak yang membela.
———
Joanna sudah pulang bersama Jeffrey. Wanita itu sudah bersiap tidur saat ini. Dengan Jeffrey yang tengah memeluknya erat sekali.
"Tidak perlu memikirkan yang tadi. Aku akan membereskan ini."
"Dari mana mereka dapat foto-foto itu? Aku saja tidak pernah tahu kalau akan ada foto-foto itu. Aku takut, aku seperti sudah diikuti sejak dulu. Padahal aku merasa tidak memiliki musuh."
"Itu kerjaan Vera. Itu bukti yang sudah lama dikumpulkan untuk memerasmu. Aku menyesal karena dulu tidak menghancurkan dia sampai ke akar. Kurang ajar! Dia memang harus diberi pelajaran!"
"Memangnya apa yang sudah kamu lakukan sebelumnya? Sampai dia mau mengembalikan uang. Kamu masih belum cerita." Joanna mengurai pelukan. Lalu menatap suaminya. Karena dia penasaran.
"Aku hanya memenjarakan dia atas kasus penipuan lain. Aku kerja sama dengan si korban untuk menjebloskan dia ke penjara. Seharusnya saat ini dia masih ditahan. Tidak tahunya bisa lolos begitu saja. Sepertinya ini kerjaan Tante Lena."
Joanna mulai merenggut kesal. Dia jelas kecewa dengan Lena dan yang lainnya. Karena sudah begitu repot-repot mencari kelemahannya. Seolah begitu ingin memisahkan mereka.
"Aku heran dengan mereka, kenapa begitu ingin sekali memisahkan kita? Rena, kukira dia tidak menginginkanmu. Tapi sekarang dia justru bertingkah seperti Itu. Kevin juga, sebenarnya aku kasihan dengan anak itu. Masih kecil tapi harus berkelahi dengan keadaan keluarga yang hancur. Aku jadi penasaran, mau sampai kapan mereka akan menyerangku?"
Jeffrey diam sekarang. Karena ikut berpikir juga. Mau sampai kapan hubungan mereka mendapat ujian.
"Jeffrey, kamu mau berjanji sesuatu?"
"Apa, Sayang?"Mereka saling tatap sekarang. Dengan tubuh yang kembali berpelukan. Namun tidak rapat. Agar bisa melihat masing-masing wajah.
"Janji untuk tidak meninggalkanku mau seburuk apa masalah yang akan mendatangiku."
"Tentu, Sayang. Aku tidak akan meninggalkanmu. Mau seburuk apapun hal yang akan menimpamu."
Jeffrey mengecup bibir Joanna. Si wanita juga memejamkan mata, karena ingin membalas ciuman lebih dalam. Sebab dia jelas merasa senang. Karena Jeffrey telah rela memasang badan. Padahal belum ada satu tahun mereka saling mengenal.
"Aku menyesal karena tidak mengenalmu lebih cepat. Seharusnya, sejak dulu saja aku minta dijodohkan." ucap Jeffrey setelah melepas ciuman. Dia menatap Joanna yang kini terkekeh pelan.
"Kalau sejak dulu kamu minta dijodohkan, kamu tidak akan bertemu aku. Karena aku pasti masih di Jakarta, atau mungkin masih dengan Jordan."
Jeffrey memutar bola matanya malas. Dia tampak kesal karena tiba-tiba Joanna membahas Jordan. Mengingat sampai sekarang, dia masih merasa cemburu tentu saja.
"Aku tidak suka, ya! Kalau kamu tiba-tiba bahas dia!"
"Iya-iya, maaf."
Joanna meraih rahang suaminya. Mengecupi wajah pria itu berulang. Sebagai permintaan maaf sekaligus bukti jika dirinya adalah satu-satunya pria yang paling dicinta sekarang.
Jeffrey merasa senang. Dia merasa benar-benar dicintai dan diinginkan oleh Joanna. Hingga lupa untuk meminta wanita itu melakukan hal yang sama.
Janji untuk tidak meninggalkan jika suatu saat ada hal buruk yang menimpa dirinya. Karena masalah tidak hanya datang dari sisi Joanna. Bisa saja suatu saat dari sisi sebaliknya.
Tbc…
KAMU SEDANG MEMBACA
GET TO KNOW BETTER
RomantikJoanna dan Jeffrey menikah karena perjodohan. Kisah klise yang sering berakhir menyedihkan. Namun Joanna berusaha menolak segala penderitaan. Sebab tidak ingin berakhir menyedihkan karena menikahi pria yang masih belum selesai dengan masa lalunya.