High Class is still on going,
Check it out....
Di malam hari.
Nayeon sedang membantu Jungkook mengemas keperluan yang akan dibawa pria itu ke New York. Dia juga menggunakan waktu itu untuk berbicara empat mata dengan suaminya.
"Sekarang Jayne bukan sepenuhnya anak kecil. Jadi berhati-hatilah saat berbicara dengannya. Karena kalau kesal dia sudah tidak bisa dibujuk menggunakan coklat ataupun ice cream" ujar Nayeon.
"Hah... Kenapa dia tumbuh dengan cepat" Jungkook menghela nafas seakan tidak rela.
Nayeon menatap datar.
"Jangan menatapku seperti itu. Kau juga masih ingin memperlakukan Jayne seperti anak kecil kan?" Jungkook tak menyukai tatapan itu.
"Tapi dia baru mau sebelas tahun, bahkan usia remaja pun dimulai di angka tiga belas. Jayne masih anak-anak" pria itu menambahkan.
"Iya memang. Tapi dia sudah tak sekecil Jaken dan Jayslla. Kau juga tau sendiri kalau dari usia balita saja kecerdasan Jayne sudah membuat kita pusing" Nayeon.
"Hmm" Jungkook berdehem mengiyakan.
"Kali ini sepertinya aku akan lumayan lama di New York, jadi tolong cek smartphone Jayne secara berkala. Jangan sampai ada aplikasi media sosial. Sekarang belum saatnya. Secerdas-cerdasnya Jayne pasti masih memiliki celah kekanak-kanakannya. Pemikirannya terkadang masih labil dan belum bisa berpikir untuk jangka panjang"
"Iya, kau tenang saja. Aku tau apa yang harus kulakukan" Nayeon.
"Oh iya, tadi saat mengecek smartphone Jayne aku menyadari sesuatu" Jungkook berbicara dengan wajah serius.
"Sesuatu apa?" Nayeon menatap Jungkook sembari menunggu pria itu menjawab.
.
"Siapa yang mau memata-matai, aku sih tidak" Nayeon ingin mengerjai Jungkook.
"Hey... kita harus memata-matai Jayne, kau bilang kita harus hati-hati dalam berbicara? Jadi sebaiknya kita mencaritahu secara diam-diam"
"Aku lebih suka bertanya dan mendengar jawaban Jayne secara langsung. Untuk menghindari kesalahpahaman. Hey, kita sudah sering salah paham karena hasil pemikiran kita sendiri" Nayeon memberitahumu cara berpikirnya.
"Itu benar, tapi tadi kau bilang dia bisa tersinggung" Jungkook.
"Aku akan bertanya dengan hati-hati untuk memikirkan perasaannya. Tidak seperti kau yang langsung pada intinya"
"Yang salah aku lagi aku lagi, aku terus"
"Sudah cepat pilih lagi mana yang akan kau bawa. Ini sudah malam dan aku mengantuk" Nayeon.
🥀
Beberapa hari kemudian.
Setelah sarapan Nayeon pun bersiap mengantar anak-anaknya ke sekolah, seperti hari-hari biasanya mereka akan berjalan kaki.
"Jaken, rekatkan sepatumu dengan benar agar tidak mudah lepas. Seperti ini, mengikuti garisnya, harus pas" ujar Nayeon sambil memberi contoh.
"Jayne, script puisinya sudah dibawa?"
"Sudah ini, tapi tidak dibawa juga tidak apa-apa. Aku kan sudah hafal"
"Meskipun sudah hafal kau tetap harus membawanya untuk berlatih sebelum kompetisi dimulai. Ingat, jangan menyepelekan" Nayeon.
"Iya"
"Sudah siap semuanya kan? Tak ada yang tertinggal?"
"Jeysl ditinggal saja" Jaken mulai jail.
"Jaken saja yang ditinggal" timpal Jayne.
"Iya tidak apa-apa. Aku mau di rumah saja" jawab Jaken dengan semangat.
"Boleh tapi tidak ada snack, ice cream, coklat, dan game" Nayeon mengancam dengan nada suara yang sangat lembut.
Jayslla menjulurkan lidahnya mengejek Jaken.
"Aku mau sekolah" anak laki-laki satu-satunya itu rupanya takut dengan ancaman ibunya.
"Ya sudah ayo berangkat" ajak Nayeon.
"Aku mau pinjam itu" Jayslla menunjuk map tembus pandang milik Jayne yang berisi script puisi buatan bocah itu sendiri.
"Untuk apa?" tanya Jayne. Tapi dia menyerahkan map berisi script kepada adik bungsunya.
"Kau belum bisa membaca" lanjut anak tertua itu.
"Memang" Jayslla mendongak menatap kakak perempuannya sambil meringis. Dia menggemaskan sekali.
Tidak hanya Jayslla. Semua anak-anak Jungkook dan Nayeon memang menggemaskan. Apalagi Jayne saat masih balita, tapi semakin bertambahnya usia, bocah itu jadi sedikit menghilangkan tingkah lucu dan randomnya. Sekarang dia ingin terlihat jauh lebih anggun dan menawan.
Sekian cuplikannya,
Untuk chapter lengkap ada di Karyakarsa.
Bagi yang ingin membaca bisa mampir ke sana.Terimakasih.
26 - 11 - 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
High Class
RandomBercerita tentang kehidupan kelas atas, dengan kekuasaan, kebahagiaan, polemik, dan penghianatan. Naykook #1 (23/09/14)