Perinya Injuni?

823 107 7
                                    

JANGAN LUPA VOTE, YA!! 🥰👊🏻

TINGGAL PENCET BINTANG DI BAWAH, GANCIL BANGET!

FYI, TERIMA KASIH KARENA SUDAH MEMBACA CERITA INI. SAMPAI DAPAT PERINGKAT 1 DI #norenmin 😭👊🏻.

AUTHOR PUNYA 3 CERITA LAGI DI DRAFT, TAPI BELUM BERANI PUBLISH KARENA TAKUT SLOW UPDATE. SO, BIAR KALIAN TIDAK KETINGGALAN, JANGAN LUPA FOLLOW. 3 CERITA: #noren #jaemren #jaeren

Author update lagi jika vote di chapter ini tembus 30. Jadi, jangan pelit vote jika mau cepat update. Karena jumlah pembaca dan vote sangat jomplang banget.

MAAF JIKA BANYAK TYPO, YA 🙏🏻.

(Tetap tap vote, ya, walaupun book sudah end)

<=====꒰⁠⑅⁠ᵕ⁠༚⁠ᵕ⁠꒱⁠˖⁠♡====>

Rasanya, sehari saja tidak makan dan minum, maka tubuh akan lemas. Membuat mata berkunang, kepala pusing, dan jalan sempoyongan.

Ya, sama seperti si kembar. Tidak bertengkar sehari saja, sepertinya mereka seperti orang kelaparan dan kehausan.

Hal sekecil apa pun akan menjadi perdebatan dan perebutan. Apalagi kalau yang bersangkutan dengan Renjun. Aduh, membuat siapa saja angkat tangan untuk mengatasi.

Padahal baru sehari mereka tidak bertemu Renjun, tapi berisiknya minta ampun. Merengek pada bubu agar bisa menghubungi si manis.

Contohnya saja siang tadi, saat bubu sedang fokus mengganti popok si adik, Sungchan.

"Bubu, cepat! Nana ndak sabal ini!"

"Nono kangen sekali sama Injuni!"

Begitu rengekan si kembar sambil mengganggu bubu.

Bubu yang jengah pun mengalah, dia mendial nomor handphon mama Winwin.

Hampir satu jam obrolan berlangsung. Lebih banyak Jaemin yang berbicara karena bercerita ini dan itu. Sedangkan Jeno hanya menimpali jika cerita Jaemin terlalu dibuat-buat dramatis. Renjun tertawa sesekali.

"Injuni, main ke lumah Nana dan Nono, dong!"

Renjun seperti berpikir, dia menatap mama Winwin.

Jeno menggeser posisi Jaemin. "Iya, loh! Nanti Nono kasih jeli banyak!"

Renjun terlihat sangat tergoda dengan tawaran itu. "Mama, Injuni ingin ke lumah bubu!"

Dan, ya ... setengah jam kemudian, Renjun bersama mama Winwin berada di kediaman keluarga Jung. Saat turun dari mobil, Renjun sudah disuguhi dengan pemandangan si kembar yang tersenyum lebar di depan garasi rumah.

Renjun tersenyum lebar. Berhamburan memeluk si kembar. Kangen juga rupanya.

Mereka telah menyebar semua mainan di kamar si kembar. Renjun tadi membawa satu tas gendong berisi beberapa mainan. Ada slime, manik-manik, dan juga sesuatu yang sekarang menjadi topik utama pembicaraan mereka.

Dengan senyum lebar, Renjun memperlihatkan pada si kembar. Sebuah benda berwarna putih, berbulu halus, dan lucu. Renjun sedang memperlihatkan mainan barunya. Katanya dibelikan papa Yuta saat di China, menjenguk kakak Renjun.

"Ini peli cantik!" kata Renjun bersemangat. "Wow, cantikna ... Injun sayang sekali dengan peli!"

Jeno dan Jaemin saling melempar pandangan. Bingung. Peri apa?

Kunti Bogel ||• NoRenMin (S¹)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang