Mulmed : Blank Space - Taylor Swift
"sometimes, you gotta fall before you fly" -
***
Seharian ini aku hanya berdiam diapartemen. Bergulat di kasur dengan selimut yang membungkus tubuhku entahlah, hari ini aku sungguh malas melalukan apapun rasanya ingin tidur selamanya saja. Dan sekarang hari sudah menunjukan pukul 6 malam. Mau tak mau aku harus memaksakan diri untuk bersiap-siap karena sejam lagi aku harus bekerja.
Dengan malas aku bangun dari tidur cantik kemudian merapikan tempat tidur yang sudah berntakan sana-sini akibat ulahku. Setelah itu aku menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sekalian menyegarkan badan. Nggak mau dong nanti pas kerja belekan, kan malu.
Selesai mandi aku memakai baju kerja, aku hanya memakai kemeja putih lalu rok pensil bewarna hitam selutut dan sepatunya hanya memakai flatshoes yang warnanya senada dengan rok. Selesai memakai pakaian dengan lengkap aku mengambil sekeping roti lalu mengoleskan selai strawberry kemudian memakannya seharian aku tidak ada makan, tetapi anehnya aku tidak lapar. Hhh.
Setelah menyelesaikan ritual semua itu aku berjalan keparkiran menuju mobilku kemudian langsung tancap gas kearah cafe tempat kejaku. Jarak cafe dengan apartemenku tidaklah jauh paling hanya 15 menit sudah sampai jika memakai kendaraan -itu kalau tidak macet-. Aku sengaja memilih apartemen yang dekat supaya kalau aku kesiangan nggak ribet.
"Haii Reina, tumben kamu nggak telat?" Tanya Rio salah satu temanku juga di cafe ini. Rio ini bisa dibilang orang ter menyebalkan yang pernah aku kenal. Lihatlah, sekarang dia sedang tersenyum mengejek sambil melihatku.
"Telat salah cepat salah, jadi maunya kamu itu apa sih Rio?" Jawabku menatapnya tajam. Ya, aku memang sering ngaret datang bekerja, padahal sudah beberapa kali ditegur dengan atasan tapi bukan Reina Vahriza namanya kalau langsung nurut.
"Hehe, nggak mau apa-apa kok, biasa aja dong matanya mbak, peace deh peace" ucapnya sambil menunjukan jari tengah dan telunjuknya lalu aku hanya memutar mata bosan kemudian ninggalin Rio sendiri yang lagi-entahlah ngapain itu curut.
Aku bejalan malas menuju rungan yang sudah disiapkan hanya untuk pekerja, setelah membuka pintu aku melihat Mila sedang ngerumpi ria dengan yang lain. Bukanya kerja malah ngerumpi.
"Eh, Rei? Kok udah dateng?" Huh, kayaknya udah jadi semboyan mereka menanyakan pertanyaan itu setiap aku datang cepat. Lainya, yang tadinya sibuk ngerumpi sekarang melihatku bingung.
"Wah, Reina udah berubah yaa sekarang, bagus deh hahaa" kata Mbak Suci menatapku geli. Udah deh nih udah, bakal jadi bahan bullyan kalau kayak gini, nyesel aku dateng cepat tadi mending tidur enak-enak.
"Emang kenapa sih? Kalau aku dateng cepet, kayak keajaiban dunia aja deh" gerutuku dan yang lainnya malah tertawa
"Hey hey, ada info nihh!!!" Teriak salah satu waitress disini juga -aku lupa namanya- membuat yang lainnya heboh kecuali aku tentunya. Ya, begitulah cewek cewek disini pada suka ngegosip, ngerumpi, ngomongin orang, -kalau lagi sepi pelanggan-. Huh, nggak tau dosa ya?
"Reina, layanin tuh ada orang!" Seru Rio dari balik pintu. Oke let's work!
"Misi pak, mau pesan apa?" Tanya ku dengan ramah kepada bapak dengan setelan formal yang lagi sibuk memilih makanan yang ada di menu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beating Heart
Roman d'amoursemua berawal dari pertengkaran mereka di sebuah cafe tempat kerja Reina. Hanya karena secangkir hot chocolate bisa berdampak besar untuk seorang Reina. seiring berjalanya waktu, mereka selalu dipertemukan dan membuat keduanya menjadi penasaran. sam...