Hari itu adalah salah satu momen yang paling membahagiakan bagi Zuohang. Setelah melewati begitu banyak tantangan dan cobaan, akhirnya ia bisa menikmati kehidupan yang damai bersama Zhixin, Zhangji, Yuhan, dan Junhao. Hubungannya dengan Zhixin dan Zhangji kini tak lagi tersembunyi. Meski banyak yang tidak memahami cinta mereka, dukungan keluarga Zhang menjadikan semuanya terasa lebih ringan.
Di taman yang rimbun, mereka menghabiskan waktu sore bersama, tertawa dan berbicara tentang rencana masa depan. Zhixin membelai rambut Zuohang dengan lembut, sementara Zhangji menggenggam tangannya erat. Yuhan dan Junhao bercanda satu sama lain, menciptakan suasana yang hangat dan harmonis.
Namun, kebahagiaan itu berubah menjadi tragedi dalam sekejap.
.
.
.
Saat Zuohang sedang berjalan bersama mereka di sisi taman, matanya tiba-tiba menangkap sosok seorang anak kecil yang bermain dengan bola di tengah jalan. Anak itu tampak ceria, tidak menyadari sebuah truk besar melaju kencang ke arahnya.
"Berhenti! Anak itu di tengah jalan!" seru Zuohang, tapi suara itu tidak cukup keras untuk menghentikan bahaya.
Tanpa berpikir panjang, Zuohang melepaskan genggaman tangan Zhixin dan berlari ke arah anak kecil itu. Jeritan Zhixin, Zhangji, dan Yuhan menggema di udara, tetapi Zuohang sudah lebih dulu mencapai anak itu. Ia mendorong tubuh kecil itu keluar dari jalur truk dengan kekuatan penuh, memastikan anak itu selamat.
Namun, Zuohang tidak sempat menghindar. Truk besar itu menghantamnya dengan keras. Tubuhnya terhempas ke jalan dengan suara yang membuat semua orang di sekitar terdiam.
"ZUOHANG!!!" teriak Zhixin dan Zhangji bersamaan.
Mereka berlari ke arahnya dengan air mata yang mengalir deras. Zuohang terbaring di jalan, wajahnya masih tenang meskipun tubuhnya penuh luka. Zhixin menggenggam tangannya erat, sementara Zhangji memeluknya, mencoba menahan tangis.
Yuhan segera menghubungi ambulans, sementara Junhao berdiri terpaku, wajahnya penuh ketakutan dan kesedihan.
"Zhixin... Zhangji..." Zuohang berbisik dengan suara yang hampir tidak terdengar. "Aku senang bisa bersama kalian... Jangan menangis..."
"Jangan bicara seperti itu!" Zhixin memohon, air matanya jatuh di wajah Zuohang.
Zhangji memegang pipi Zuohang dengan lembut. "Kami tidak akan melepaskanmu. Kau tidak boleh meninggalkan kami!"
Namun, perlahan mata Zuohang mulai tertutup, dan napasnya melemah. Ambulans tiba, tetapi nyawa Zuohang tidak dapat diselamatkan. Dunia seolah runtuh bagi keluarga Zhang saat dokter menyatakan bahwa Zuohang telah tiada.
.
.
.
Ketika Zuohang membuka matanya lagi, ia mendapati dirinya berada di sebuah ruangan putih bersih. Bau antiseptik memenuhi udara, dan suara mesin medis terdengar di sekelilingnya. Tubuhnya terasa berat, tetapi perlahan ia menyadari sesuatu.
Ia tidak lagi berada di dunia keluarga Zhang. Sebaliknya, ia kembali ke tubuh aslinya—Zuoshan, seorang pria muda yang telah terbaring koma selama enam bulan.
Zuoshan mengedarkan pandangannya, melihat kakaknya yang menangis bahagia karena ia akhirnya bangun. Namun, di balik rasa lega mereka, Zuoshan merasa ada kekosongan yang tak tergantikan. Ingatan tentang Zhixin, Zhangji, Yuhan, dan Junhao masih begitu jelas di pikirannya, seolah-olah semuanya baru saja terjadi.
"Apa yang terjadi?" gumam Zuoshan pelan, suaranya serak.
Dokter menjelaskan bahwa ia mengalami koma setelah jatuh dari tangga, dan banyak yang tidak yakin apakah ia akan bangun. Namun, Zuoshan tahu lebih dari itu. Ia tahu bahwa ia pernah hidup di dunia lain, mencintai, dan dicintai oleh orang-orang yang kini tidak lagi bisa ia temui.
.
.
.
Hari-hari berlalu, dan Zuoshan mencoba menyesuaikan diri dengan kehidupannya yang lama. Tetapi setiap malam, ia menatap langit, berharap bahwa di suatu tempat, Zhixin dan Zhangji merasakan cintanya.
Meski tidak ada yang tahu apakah dunia itu benar-benar nyata, bagi Zuoshan, kenangan tentang keluarga Zhang adalah bukti bahwa ia pernah mencintai dan dicintai dengan tulus.
Kisah ini berakhir dengan Zuoshan yang menerima takdirnya, namun hatinya tetap terhubung dengan dunia yang telah ia tinggalkan. Sebuah dunia di mana cinta sejati telah mengubah hidupnya untuk selamanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
END
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Halo semuanya. Setelah hampir beberapa bulan buku ini terbit, akhirnya cerita ini telah sampai pada penghujung. Bagaimana dengan endingnya? Apakah kalian puas? Pokoknya terima kasih kepada para pembaca yang selalu menantikan cerita ini. Dengan ini min resmi menyatakan bahwa buku TRANSMIGRASI ZUOHANG telah selesai. Terima kasih semuanya. Jangan lupa vote dan comment meskipun buku ini sudah selesai. Sampai jumpa lagi di cerita baru dan di cerita Zhang's Family.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Zuohang
FanfictionAkibat mengutuk sebuah novel yang dibeli olehnya, Zuoshan secara tidak sengaja bertransmigrasi ke dalam novel tersebut. Nasib sial tidak berhenti di situ.. dia yang ditakdirkan mati di akhir cerita disebabkan antagonis cowo, kini menjadi rebutan par...