Pagi itu, kediaman klan Gusu Lan dipenuhi suasana tenang, seperti biasanya. Angin membawa aroma bunga plum yang lembut, dan suara alunan guqin terdengar samar dari aula utama. Namun, di balik ketenangan ini, ada ketegangan yang hanya dirasakan oleh segelintir orang.
Wei Wuxian, yang sedang duduk di bawah pohon besar di halaman belakang, memainkan Chenqing dengan nada santai. Tetapi tatapan matanya yang penuh teka-teki menyiratkan bahwa pikirannya sedang berada di tempat lain. Ia tak bisa melupakan perasaan aneh yang menyelimuti mereka sejak kembali dari Yunmeng.
“Wei Ying.”
Wei Wuxian menoleh dengan senyuman khasnya saat melihat Lan Wangji mendekat dengan langkah tenang. Namun, kali ini ada sesuatu yang berbeda. Ekspresi Lan Wangji tampak sedikit lebih gelap dari biasanya.
“Ada apa, Lan Zhan?” Wei Wuxian mencoba mengusik suasana. “Kau terlihat seperti baru saja kehilangan guqin kesayanganmu.”
Lan Wangji mengabaikan candaan itu. “Aku menemukan sesuatu.”
Wei Wuxian menghentikan permainan serulingnya dan menatap serius. “Apa yang kau temukan?”
Lan Wangji mengeluarkan sebuah gulungan kecil dari lengan bajunya dan menyerahkannya pada Wei Wuxian. Gulungan itu terlihat kuno, dengan segel yang sudah mulai memudar. Wei Wuxian membuka gulungan itu dengan hati-hati, matanya menyusuri tulisan-tulisan di atasnya.
“Ini…” Wei Wuxian mendongak dengan alis terangkat. “Ini adalah catatan lama tentang ritual pemanggilan roh?”
Lan Wangji mengangguk. “Ritual ini diadakan pada malam sebelum tragedi yang menimpa klan Wen. Ada kaitannya dengan roh-roh yang kau temui di rumah tua itu.”
Wei Wuxian menyipitkan matanya, mencoba menghubungkan informasi ini dengan kejadian-kejadian aneh yang mereka alami baru-baru ini. “Jadi kau berpikir ada seseorang yang sengaja menggunakan ritual ini untuk mengganggu keseimbangan dunia roh?”
Lan Wangji menatap Wei Wuxian dengan serius. “Aku merasa kita perlu menyelidiki lebih jauh. Ada nama di dalam catatan ini.”
Wei Wuxian membaca lebih lanjut dan menemukan nama itu: Chiang Su, seorang praktisi seni hitam yang telah lama dianggap hilang. Wei Wuxian tersenyum samar, namun tatapannya penuh kewaspadaan.
“Jika benar ini ulah Chiang Su, maka kita harus bersiap. Dia bukan orang sembarangan,” kata Wei Wuxian.
Lan Wangji mengangguk setuju. “Dia mungkin memiliki koneksi dengan serangan yang terjadi di desa-desa sekitar.”
Wei Wuxian berdiri, menyisipkan Chenqing di pinggangnya. “Baiklah, Lan Zhan. Mari kita mulai petualangan baru. Kau tahu aku tak bisa menolak tantangan seperti ini.”
Lan Wangji menatap Wei Wuxian dengan ekspresi penuh tekad. Dalam diam, ia berjanji pada dirinya sendiri untuk melindungi Wei Wuxian dari apa pun yang akan mereka hadapi.
Mereka berjalan keluar dari halaman belakang, menuju aula utama untuk bertemu dengan anggota klan Gusu Lan lainnya. Namun, di tengah perjalanan, Wei Wuxian tiba-tiba berhenti dan menatap Lan Wangji.
“Aku penasaran, Lan Zhan,” katanya dengan nada menggoda. “Apa yang akan kau lakukan jika aku tersesat di tengah jaring intrik ini?”
Lan Wangji berhenti sejenak, lalu menjawab dengan nada yang tegas namun penuh kehangatan. “Aku akan menemukanku, tak peduli seberapa jauh kau pergi.”
Wei Wuxian tersenyum lebar, matanya berkilauan. “Aku tahu aku bisa mengandalkanmu, Lan Zhan.”
Dengan semangat baru, mereka melangkah ke dalam aula, bersiap untuk menghadapi misi yang akan membawa mereka lebih dalam ke misteri yang mengancam dunia mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eclipsed Hearts
FantasySinopsis: Di Dunia Ilahi yang penuh dengan sihir dan misteri, dua kekuatan utama, Klan Senja dan Klan Aurora, bersaing untuk menguasai artefak kuno yang disebut "Kunci Kegelapan." Artefak ini diyakini memiliki kekuatan yang dapat mengubah nasib duni...