Kunti Bogel ||• NoRenMin (S¹)

Pelihara Ikan?

JANGAN LUPA VOTE, YA! 🧚✨

HARUS TEMBUS 30 VOTE UNTUK UPDATE CHAPTER SELANJUTNYA 👊🏻

-Warning-

⚠️ Norenmin area
⚠️ NCT ship
⚠️ BxB
⚠️ Just imajinasi author

√ Kalau suka jangan lupa tinggalkan vote, komen, dan follow author
√ Kalau nggak suka, silakan pergi
√ Bahasa gado-gado (baku dan non baku)
√ Dilarang hate komen tanpa sebab dan alasan
√ Sabar menunggu update
√ Mohon maaf jika ada typo

*⁠･⁠｡❥⁠˙⁠๑-

"Memang boleh, Nono?"

"Shuut, Nana jangan belisik. Nanti bubu sama ayah malah-malah."

"Telus gimana?"

Kalian tahu apa yang sedang si kembar lakukan? Menelusup masuk ke dalam rumah dengan kondisi tubuh dan pakaian kotor.

Mereka masuk rumah dengan diam-diamーmengendap-endap layaknya pencuriーmumpung keadaan rumah sepi apalagi siang hari. Bubu sibuk menidurkan Sungchan, sedangkan ayah asyik tidur.

Jeno menjinjitkan kaki saat berada di ruang makan. Diikuti Jaemin. Mereka membuat pergerakan seminim mungkin agar tidak menimbulkan kegaduhan.

Sejak pagi, mereka telah bermain di rumah tetangga. Tentu saja dengan seizin bubu.

Jaemin menepuk pundak Jeno. "Nono, ini bagaimana?" bisik Jaemin sambil mengangkat tinggi barang yang dibawa.

Jeno menatap kresek hitam yang Jaemin pegang, lalu mengintip. "Masih hidup, Nana!"

Mimik muka si kembar terlihat berseri-seri. Mereka segera membuat langkah cepat. Sepasang kaki mungilnya telah sampai di rerumputan belakang rumah.

"Taluh di mana, ya?"

Jaemin ikut mengedarkan mata. Mencari tempat paling aman.

Halaman belakang cukup luas, ada gazebo kecil di pojok yang dikelilingi berbagai macam bunga yang selalu bubu siram setiap pagi.

Jeno melambaikan tangan. "Sini, Nana!"

Jaemin mendekat. "Itu ndak muat, nanti bubu malah kalau potnya digunakan!"

Mereka masih berjalan-jalan di area belakang rumah. Mencari secuil tempat untuk mereka gunakan.

"Nono, taluh sini aja. Ndak papa, kan?"

"Memang boleh?" balas Jeno.

Jaemin mengangkat bahu. "Ndak tahu, tapi kan meleka butuh minum ail banyak!"

Kening Jeno tampak mengerut, sedang berpikir. "Iya, loh. Sepeltinya ndak apa-apa. Kan uncle naluhnya juga di kolam."

Merasa satu pemikiran, mereka membuka lebar-lebar kresek hitamnya. Menyobek dan menumpahkan isinya. Sepasang netra si kembar menatap penuh semangat pada ikan-ikan yang terjun ke kolam renang.

Jeno bertepuk tangan senang karena melihat ikan-ikan berlarian di air. Sedangkan Jaemin berlari mengikuti arah gerak ikan di air.

"Wah, ikannya lucu sekali!" pekik Jaemin berbahagia.

Tangan Jeno terjulur masuk ke dalam kolam, mengobok-obok air. "Jangan sakit, ya, ikan!"

"Nana, ayo masuk. Kita halus mandi bial bubu ndak malah, hi-hi-hi!" Jeno mengajak Jaemin meninggalkan kolam.