19

1.9K 240 17
                                    

"Cha!"

"Cha!"

Segerombolan pria dengan kuda yang mereka tunggangi berhenti di tengah hutan. Salah satu dari mereka turun dari kuda, berjongkok dan memeriksa tanah yang di selimuti abu bekas pembakaran.

"Sudah dingin. ketua! Ini sudah lama."

Pria yang di panggil ketua menatap jauh ke dalam hutan sementara tangan nya memegang erat tali kuda.


"Kita akan mampir ke desa terdekat."

"Kenapa?". Alea menatap Ashley di belakang tubuh nya.

"Perjalanan ke desa masih jauh, kita juga butuh mandi."
Alea kembali melihat ke depan, suara tapak kuda menghantam tanah dengan keras. Berlari melewati pepohonan dan aliran sungai.

Mereka akhirnya tiba di sebuah desa yang tampak asri. Desa ini sangat dekat dengan air terjun, dari gerbang desa Alea bisa melihat aliran air terjun yang tinggi di belakang desa.

"Desa kehidupan..." Alea bahkan takjub dengan nama desa di atas gerbang. Seperti nama nya, karena desa ini benar-benar sangat terlihat hidup, tidak kekurangan air dan tumbuhan pun tampak segar.

Mereka turun dari kuda, Jaden dan Ashley menuntun kuda menyusuri jalan yang di penuhi rumput.
"Bagus sekali."

Jaden tersenyum melihat antusiasnya Alea yang melihat sekitar.
Mereka memesan dua kamar di salah satu penginapan. Membawa kain dan baju ganti menuju kamar mandi tapi yang dia temukan kembali membuat nya takjub.

"Ini...pemandian air panas?". Alea merasakan nafasnya tercekat.

Bagus, sangat lelah setelah perjalanan jauh. Dan sekarang di manjakan dengan pemandian air panas. Tidak sungkan Alea langsung menceburkan diri bersama wanita lainnya. Pemandian Air panas ini untuk umum dan khusus wanita.
"Hahh...segar sekali...!"

"Kau sepertinya baru pertama kali kesini?".

Alea membuka matanya dan begitu ke arah kiri seorang wanita yang tengah berendam juga memejamkan matanya.
"Maaf, apa kamu berkata sesuatu?".

Kelopak mata wanita itu terbuka, melirik Alea dengan tatapan memikat. Alea tertegun ' cantik sekali...'

"Aku melihat mu tampak antusias begitu masuk, apa kamu orang baru?".

"O oh, iya. "

Wanita itu tersenyum hingga matanya menyempit dengan lubang di pipi kanan nya.
"Pantas saja."

Wanita ini memang cantik, tapi Alea melihat kulit putihnya dan membandingkannya dengan kulit milik nya sendiri.
"Hm, kulit ku lebih putih" Lirihnya. Tentu saja, ini adalah hasil perawatan nya di dunia nya dulu. Karena Alea tetap menjaga hasil perawatan di dunia nya dulu, kulit nya tidak terlalu berubah karena sengatan matahari di dunia ini. Alea benar-benar sangat berterima kasih pada Ashley yang secara cuma-cuma memberikan nya uang.

Diam-diam Alea merasa bangga, jika di pikir-pikir di dunia ini belum ada yang bisa menandingi kesempurnaan kulit nya. Memainkan air di kolam dan menimbulkan riak air Alea tersenyum santai.

Wanita disampingnya beberapa kali melirik Alea penasaran.

"Jadi dari mana asal mu nona? Kau terlihat seperti berasal dari kalangan bangsawan?".

Alea menoleh.
"Apa aku terlihat seperti itu?".

"Ya, wajah cantik terawat biasanya berasal dari kalangan bangsawan. Tapi nona, Seorang bangsawan mana mungkin mau mandi di pemandian umum seperti ini."

"Apa ada pemandian air khusus di sini?". Binar di mata Alea terlihat jelas membuat wanita itu tersenyum geli melihat nya.

"Ada, tapi jauh lebih mahal."

Big Man!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang