• I R I S •
;
Sesuai dengan dugaan Jaemin, istana begitu heboh lantaran Renjun yang tiba-tiba menghilang. Semua tempat sudah di cari, bahkan pelayan yang bersama dengannya pun di interogasi, sayangnya mereka tidak dapat menemukan petunjuk apapun, bahkan jejak Renjun pun tak terlihat.
Semua orang tentu khawatir, Jaehyun telah mengerahkan seluruh kesatria untuk mencari keberadaan Renjun dan Mark turun tangan langsung untuk mencari di tempat-tempat yang mungkin saja Renjun kunjungi.
Chanyeol berjalan mondar-mandir dengan langkah yang tak menentu, wajahnya tampak pucat pasi dan keringat dingin mulai bermunculan di dahi. Baekhyun duduk di sofa, mengamati gerak-gerik Chanyeol dengan rasa khawatir yang menggelayuti hatinya. Meski hatinya diliputi kecemasan akan keberadaan Renjun, putra mereka yang masih belum ditemukan, Baekhyun berusaha keras untuk tidak menunjukkan kegelisahannya, khawatir akan menambah beban di hati Chanyeol.
Tiba-tiba, Chanyeol menghentikan langkahnya dan dengan perlahan mendekati Baekhyun. Ia bersimpuh di hadapan Baekhyun, matanya yang sembab menatap lekat-lekat ke arah Baekhyun. “Maafkan aku, Baekhyun,” suaranya serak, penuh penyesalan. “Ini salahku karena lalai menjaga putra kita.”
Baekhyun merasakan dada ini seakan teriris mendengar pengakuan itu. Ia menundukkan kepalanya, berusaha menyembunyikan derai air mata yang mulai menetes. Ia mengulurkan tangan, meraih tangan Chanyeol yang gemetar, mencoba memberikan sedikit kekuatan. “Kita akan menemukannya, Chanyeol. Renjun pasti hanya pergi ke suatu tempat.” bisiknya, suara penuh dengan harapan namun serak oleh emosi.
Di tengah rasa cemas yang membasuh diri, tiba-tiba pintu ruangan Chanyeol di ketuk dari luar dengan tidak sabaran, lalu Mark muncul dengan wajah terengah-engah dan mata berbina membawa kabar bahwa Renjun sudah di temukan. "Ayah, Renjun sudah ditemukan!" serunya, suara penuh dengan kelegaan. Chanyeol dan Baekhyun, yang telah duduk dengan cemas menunggu berita, langsung terpental dari kursi mereka dan mengikuti Mark yang berlari menuju halaman istana.
Langkah mereka cepat dan penuh harap. Saat tiba di halaman, mereka disambut dengan pemandangan kereta kuda dengan lambang keluarga milik Duke Jeno yang melaju masuk. Kereta itu melambat dan berhenti dengan elegan. Pintu kereta terbuka, dan Jeno, dengan postur yang gagah dan wajah yang tenang, turun terlebih dahulu. Dia memberikan tangan bantuannya kepada seseorang di dalam kereta.
Sosok yang muncul selanjutnya adalah Renjun, yang tampak ragu-ragu dan cemas. Matanya menyapu halaman, menangkap tatapan cemas yang diarahkan padanya. Renjun menelan ludah, merasakan tekanan berat dari semua kekhawatiran yang telah ia sebabkan. Dia melangkah keluar dari kereta, kaki gemetar sedikit di bawah tekanan tatapan yang tertuju padanya.
Chanyeol dan Baekhyun segera mendekat, wajah mereka bercampur antara lega dan khawatir. "Renjun, dari mana saja kau, nak? Kami sangat khawatir," ucap Chanyeol, suaranya keras berusaha menyembunyikan kekhawatiran. Baekhyun hanya mampu memeluk Renjun, raut wajahnya menunjukkan betapa dia telah dibayangi oleh ketakutan akan kehilangan.
Renjun, dengan mata yang berkaca-kaca, hanya bisa meminta maaf. "Maafkan saya, saya hanya...," katanya, suaranya tersekat. Dia tidak bisa melanjutkan, terhambat oleh emosi yang menguasai dirinya.
Jeno mengambil langkah maju, “Maafkan saya, Yang mulia.. Ini adalah kesalahan saya karena membuat tuan Renjun khawatir, sehingga nekat menemui saya dengan mengikuti kereta kuda ajudan saya.” jelas Jeno berharap bahwa Renjun tak akan mendapatkan masalah karena hal ini.
“Astaga, kenapa kau tidak memberitahu Ayah, bila kau ingin bertemu dengan Duke Jeno?”
Kemudian Mark menyahut dari arah belakang, “Itu karena saya yang melarangnya, Ayah.. Terkahir kali mereka bertemu, keadaannya begitu rumit sehingga saya pikir akan lebih baik untuk keduanya tidak bertemu sementara waktu, sampai kondisi Duke Jeno benar-benar stabil. Saya mohon maaf, karena sepertinya ini semua terjadi karena kesalahan saya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
I R I S
Romance[NOREN] Faith, Trust, Wisdom, Hope Terlahir dengan berkah yang diberikan oleh Dewa tidak selalu membuat orang itu beruntung dengan dikelilingi kebahagiaan lantaran diri begitu istimewa. Renjun, anak yang lahir dengan berkah Dewa namun memiliki nasi...