20

1.7K 220 31
                                    

Mantel nya jatuh tepat di bawah kaki nya, Alea tersadar! Mendorong Ashley cepat dan saat mata mereka bertemu Alea segera mengalihkan pandangan.

"Aku..." Dengan bingung Alea melewati nya dan berlari tapi sepuluh langkah dia berlari sebuah tubuh berdiri tepat di depannya.

"Jaden?". 'Jaden ada di sini, itu artinya dia...' Alea merasakan wajahnya terasa terbakar, melihat punggung Ashley yang membelakangi nya dan menatap Jaden sesaat sebelum kembali berlari meninggalkan dua pria yang terdiam kaku di tempat.

"Apa yang kulakukan?".

"Apa yang terjadi dengan ku?".

Langkah kakinya menaiki tangga menuju lantai dua dengan kata-kata yang terdengar kacau di setiap langkah nya.
"Ingat Alea, Ashley berbeda dunia dengan mu. Mereka berbeda dunia dengan ku. Aku..."

Alea menutup pintu kamarnya, bersandar di balik pintu dengan nafas terengah.
"Bagaimana bisa aku menikmati nya? Tidak...ini, ini tidak benar. Dia pria dingin aku mungkin hanya penasaran dengan nya. Ya, itu pasti...aku tidak mungkin tertarik dengan nya."

Dan malam ini Alea gusar dalam tidur nya, terus terbangun melihat langit-langit kamar dengan tatapan rumit.

Di pagi hari Alea turun dan bertemu Ashley di lantai satu, dengan gugup berbicara dan tergesa pergi.
"Aku..aku akan pergi berkeliling."

Di belakang nya Ashley menatap dalam diam punggung nya yang menjauh.Bayangan kejadian kemarin sore terlintas dalam pikiran nya.

Sementara di ujung undakan tangga, Jaden berdiri memperhatikan mereka.

"Bodoh...aku bahkan belum makan." Alea melihat kantung uang yang pernah di berikan Ashley. Masih ada sisa tidak tau apakah cukup untuk membeli makanan.

Karena rasa gugupnya Alea menjadi tidak tau harus bagaimana. Langkah nya bahkan terasa tergesa sebelum berhenti dengan helaan nafas kasar, merutuki kebodohan nya.

"Alea?".

"Serena?".
Serena berdiri tidak jauh dari nya. Serena berlari kecil mendekat dengan senyuman lesung Pipit di pipi kirinya nya.

"Kau sendiri? Ayo temani aku berkeliling."

"Em itu..." Alea merasa ragu, tapi tawaran ini cukup membuat nya goyah, apalagi dia memang tengah menghindari seseorang.

"Baiklah."

"Sebenarnya aku juga baru di sini, tapi aku tau makanan enak yang dijual dengan harga murah." Serena tampak bersemangat begitu bercerita.

"Hmm.." Alea malah terasa malas, suasana hati nya sedang tidak baik hari ini. Melihat sekitar pemandangan yang tampak indah tapi kekacauan yang kini dia rasakan lebih besar dari rasa kagum nya akan sekitar saat ini.

Ashley...

Dari arah gerbang suara tapak kuda terdengar menggema, menghentak tanah dan membuat orang-orang segera menyingkir melihat ke asal suara.

"Siapa mereka?".

"Eh, bukankah itu seperti..."

Bisik-bisik di sekitar terdengar jelas. Serena dan Alea berhenti dan melihat bayangan seseorang di balik asap putih setelah seseorang membakar sampah.

Saat bayangan orang-orang di dalam asap terlihat jelas Alea mengerut bingung. Penampilan pria itu terlihat gagah dengan baju kecoklatan dan sabuk besar di pinggang. Otot-otot nya menonjol di lengan nya dengan telapak tangan kapalan terlihat sudah terlalu sering memegang benda berat.

Sementara Serena di sebelah nya tampak memegang, dengan tiba-tiba melihat Alea panik dan menyeretnya memasuki gang.
"Serena? Ada apa?".

Pria di atas kuda berhenti, melihat ke arah kiri merasa melihat seseorang, tapi dia tidak yakin. Lalu dengan interuksi tangan beberapa pria di belakang nya turun dari kuda dan berpencar untuk mencari informasi.

Big Man!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang