Yes ready!

81 21 10
                                    

***

Pagi itu suasana tampak cerah dengan sinar matahari menembus tirai jendela di dapur. Terlihat Gugun sudah berdiri di depan kompor, mengenakan sebuah celemek sambil memegangi spatula, terlihat juga Gugun tengah sibuk menyiapkan sarapan... Wangi telur dadar dan roti panggang memenuhi ruangan.

Dia menyiapkan dua piring sarapan kemudian meletakkannya di meja...

"Mahhhhhh..... Sarapan udah siap" teriak Gugun

Namun tak ada jawaban, Gugun menunggu beberapa detik sebelum kemudian memanggilnya lagi dengan lebih keras.

"Mahhhhhh....????"

Tetapi tetap saja hening. Gugun menghela napas dan mematikan kompor lalu naik ke lantai atas untuk memeriksa ibunya. Begitu membuka pintu kamar ia melihat ibunya masih terlelap di tempat tidur dengan rambut masih berantakan serta wajah yang terlihat kelelahan, aroma alkohol yang samar masih tercium di ruangan.

"Mah bangun..." Gugun berbisik pelan tapi tidak mencoba membangunkannya, karena ia tahu semalam ibunya pulang dalam keadaan mabuk berat.

Namun bisikan tersebut tak berhasil, kemudian tanpa berkata apa-apa Gugun kembali ke dapur, mengambil sepiring sarapan lalu membawa nya ke kamar ibunya. Ia meletakkan piring itu di meja kecil di samping tempat tidur.

Di sebelah piring ia menaruh catatan kecil dengan tulisan sederhana

"Jangan lupa di makan mah"

Setelah itu Gugun bersiap untuk berangkat sekolah, ia segera merapikan buku buku nya kemudian pergi mengenakan sepatu. Setelah selesai ia menutup pintu rumahnya perlahan dan memastikan semuanya terkunci, ia bergegas menuju halte bus yang hanya berjarak beberapa blok dari rumahnya. Udara pagi terasa segar meski pikirannya masih terbayang dengan suasana di rumah tadi.

Setibanya di sekolah, ia melangkah melewati gerbang dan bersiap menuju kelas tapi tiba-tiba terdengar suara ceria memecah konsentrasinya.

"Pagi Gugun!" suara itu berasal dari Kyou yang sudah berdiri di dekatnya dengan senyuman lebar.

Gugun hanya melirik sekilas mengangguk kecil tanpa berkata apa-apa lalu melanjutkan langkahnya.

Kyou tentu saja tidak menyerah. Ia berjalan mengikuti Gugun.

"Eh lu kemarin enggak diapa-apain Kimura kan? Jujur aja"

Langkah Gugun terhenti. Ia menoleh sedikit pandangan matanya dingin tapi ada rasa ingin tahu di baliknya.

"Emang kenapa" tanya gugun

"Gapapa si cumaaa... Kimura itu orangnya rada nggak beres, dia tuh suka bikin masalah juga... Tapi kayaknya kemarin dia nggak ngapa-ngapain lu kan? Beruntung banget kalau iya" Jelas Kyou

Gugun hanya mengangguk kecil tanpa menanggapi lebih jauh ia tidak merasa perlu menjelaskan apa pun.

"Eh tapi serius" lanjut Kyou

"Hati-hati aja Gun sama dia... Dia orang nya tuh nggak bisa ditebak."

Gugun tidak memberi reaksi apa pun selain sebuah helaan napas kecil. Tanpa berkata lagi ia berbelok menuju kelas meninggalkan Kyou.

Di kelas suasana terasa tidak biasa, beberapa siswa tampak gelisah ada yang berbisik-bisik dan melirik ke arah meja mereka masing-masing. Gugun memperhatikan itu semua dengan alis sedikit berkerut tetapi ia tidak peduli dan tak berkata apa-apa.

Saat ia sampai di mejanya matanya menangkap sesuatu... Ada secarik kertas di atas mejanya dengan bertuliskan

"Are you ready?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DRIVEN ( KIMURA X GUGUN )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang