10.

12 4 1
                                    

Keesokan harinya, Wei Wuxian dan Xie Lian menyuruh atau lebih tepatnya memaksa Hua Cheng bersama Lan Wangji ke kota hantu. Lan Xichen dan Jiang Cheng juga mendorong mereka berdua ke gerbang Yun Shen Bu Zhi Chu.

"Kalian ke kota hantu saja selama seminggu. San Lang, ajak HanGuang-jun jalan-jalan di kota hantu."

Mendengar perkataan Xie Lian, Hua Cheng mau tak mau menyetujui ide itu. Tangannya menarik Lan Wangji dan melemparkan dadunya untuk ke kota hantu. Wei Wuxian, Xie Lian dan Lan Xichen tersenyum melihat itu sebelum kembali ke dalam untuk mengurus pernikahan dua pemuda itu.

Di sisi lain, Hua Cheng dan Lan Wangji sudah tiba di istana nirwana. Hua Cheng membiarkan Lan Wangji melihat istananya.

"Apa selama ini kau tidur di sini, San Lang?"

Hua Cheng yang sedang berbaring langsung mendudukkan dirinya. Kepalanya mengangguk mendengar pertanyaan Lan Wangji.

"Untuk beristirahat. Itupun jarang. Karena Qirong masih suka membuat masalah."

Lan Wangji mendudukkan dirinya di samping Hua Cheng. Dirinya melihat ke arah sang calon istri yang seperti melamun. Tangannya menepuk bahu Hua Cheng membuatnya tersentak pelan.

"Ada apa?"

"A-ah tidak. Tak apa."

Selama seminggu Hua Cheng mengajak Lan Wangji berjalan-jalan di kota hantu. Sementara Wei Wuxian dan Xie Lian membantu para junior Lan dalam mempersiapkan pernikahan sang HanGuang-jun.

Keesokan harinya, Hua Cheng menatap Lan Wangji yang sedang melihat ke senjata-senjata yang ada di gudang senjata miliknya. Dirinya menghampiri sang calon suami yang sedang mengusap satu belati.

"Lan Zhan, aku ingin ke Gusu."

Lan Wangji membalikkan badannya ke arah Hua Cheng. Dirinya tersenyum sambil mengusap pipi pemuda Hua itu yang memasang raut tak tenang.

"Hao. Kita akan ke Gusu."

Keduanya kembali ke istana nirwana sebelum Hua Cheng melempar dadunya untuk kembali ke Gusu. Sesampainya di Gusu, mereka mendapati banyak junior yang tergeletak mengenaskan dengan darah. Hua Cheng langsung berlari ke dalam dan melihat Wei Wuxian bertarung dengan Xue Yang dibantu oleh Xie Lian. Lan Xichen membantu Wen Ning melawan mayat ganas tingkat tinggi Jin Guangyao dengan Seruling miliknya.

"Xiongzhang, ada apa ini?"

Lan Xichen hanya menjawab dengan gelengan kepala mengisyaratkan bahwa dirinya tak tau. Lan Wangji langsung mengeluarkan guqin miliknya dan memainkan inquiry membantu sang kakak. Sedangkan Hua Cheng sudah lebih dulu membantu Xie Lian dan Wei Wuxian.

"Xue Yang, kenapa menyerang?"

Xue Yang tersenyum miring mendengar perkataan sang Yiling Laozu. Dirinya menyerang Xie Lian dengan pedang miliknya. Tentu E-ming langsung menghadang pedang itu.

"Aku tidak akan membiarkan kalian bahagia. Terutama HanGuang-jun dan kau, Yiling Laozu."

Hua Cheng mendecih pelan mendengar itu. Dirinya melesat ke belakang Xue Yang dan memukul dadanya hingga tangannya menembus tubuh Xue Yang. Tubuh itu langsung terkulai lemas karena kehilangan nyawanya. Mayat ganas Jin Guangyao pun langsung terduduk.

Wei Wuxian langsung menghampiri Lan Wangji dan Lan Xichen. Dirinya mengambil paku tengkorak yang ada di mayat ganas Jin Guangyao dan mengembalikan kesadarannya.

"A-yao."

Jin Guangyao langsung menatap sang kakak sesumpah keduanya. Dirinya hanya bisa menunduk.

"Er-ge, maaf."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pretty couple [WangHua]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang