ਏਓ⠀࣪𓈒 Empatempat

339 43 2
                                    

Aku memutuskan up sekarang untuk 3 part, karena udah lumayan lama nggak update. Untuk selanjutnya aku usahakan besok up (atau sebelum hari Minggu). Sebentar lagi cerita ini tamat, kok. Terima kasih banyak untuk 50rb lebih pembaca. Dari kebanggaan bisa capai 5rb pembaca, sekarang bisa ke angka 50rb lebih. Aku sangat amat berterima kasih. ♥️

Jangan lupa selalu support, ya. Sekecil apa pun dukungan kalian, itu sangat berarti untuk seorang penulis.

Kehancuran pernah menjadi semesta Arsha ketika ia harus kehilangan Contessa Elizabeth di usia 15 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kehancuran pernah menjadi semesta Arsha ketika ia harus kehilangan Contessa Elizabeth di usia 15 tahun. Begitupun dalam semesta Maximillen. Barangkali, hancur dalam definisi pria itu lebih pada kehilangan separuh hidupnya. Contessa Elizabeth adalah wanita keturunan Indonesia-Inggris yang gugur akibat perlawanan musuh Maximillen di dunia gelap. Titik di mana dunia Arsha tidak lagi menemukan sosok Ibu.

Dua tahun Arsha berpikir jika sepasang matanya tidak pernah disinggahi kemarau. Hingga ia memutuskan menetap di Indonesia dan menemukan spektrum baru pada jelaga Airys. Gadis kecil cantik dari keluarga Fraulens. Dalam pandangannya, Airys seperti sebuah buku yang menawarkan berbagai cerita menyenangkan. Membuat Arsha mengarunginya dengan begitu seksama.

"Asa, apa kamu karakter yang keluar dari komik?"

"Hm? Bukan."

"Tapi Asa tampan sekali, mengalahkan Bang Hades!" Tawanya renyah ketika masuk ke dalam rungu. Membuat sepasang biru Arsha tidak berkedip sedikit pun. "Nanti kita menikah, ya?!"

"Bicara apa kamu, Princess?!" Hades menatap tajam, membuat Airys tersentak dan lekas menggeleng hiperbola.

"Bukan apa-apa, kok!" katanya, tapi mata cantik itu justru sesekali melirik Arsha dengan genit. Membuat Arsha tidak sanggup menahan kekehannya.

Lantas ketika warna-warna itu mulai membuat Arsha begitu candu, ia memutuskan untuk menetap, dan berjanji tidak akan membiarkan setitik pun noda mengotori buku miliknya.

Tapi ia keliru, sebab mungkin semesta ingin sekali lagi memberinya satu pemahaman. Bahwa Airys masih menjadi bagian semesta yang sifatnya juga abu-abu. Sekeras apa pun Arsha mencoba melindungi buku miliknya, semesta bisa kapan pun menoreh noda di sana. Di salah satu bab di mana kebahagiaan akan tercipta.

Arsha harus menerima takdir langit kendati ia ingin sekali menyerukan begitu banyak kemarahan pada semesta. Mengapa harus Princessa? Mengapa harus miliknya? Mengapa harus Andromedanya?

Mengapa harus hancur sekali lagi.

"Ada racun korosif atau arsenik di dalam tubuhnya. Ini kondisi cukup serius karena kadar racun yang mengalir berjumlah besar. Kami akan melakukan pengecekan secara menyeluruh. Mengantisipasi adanya kerusakan pada organ dalam."

"Saat ini, kami harus ambil tindakan hemodialisis sebelum racun semakin masuk ke dalam organ vital. Kondisinya saat ini masih status kritis. Saya tidak bisa memastikan kapan Nona Airys akan segera sadar."

ANTAGONISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang