Sesampainya dirumah dunk langsung terduduk lemas di lantai, dari tadi dia nahan buat ngga nangis di depan pond, dadanya sampe sesek banget, dia bingung, antara percaya ngga percaya sama apa yang di omongin ohm tadi, disisi lain dunk tau Joong ngga akan ngelakuin hal itu ke dia, hubungan mereka udah lama, dia udah kenal Joong lama juga, Joong bukan orang yang jahat sampe tega ngelakuin itu ke dia
Tapi disisi lain ada mobil Joong disana, dunk ngga salah lihat tadi bener bener mobil Joong, semuanya masuk akal sekarang, dari mulai bekas cupangan yang ada di leher phi book sama Joong, kamar apartemen itu, chat phi book tadi pagi, dan mobil Joong? Semua berhubungan satu sama lain
Air mata dunk mulai mengalir deras, rasanya bener bener sakit, dia masih belum bisa mengerti sampai sekarang
Isakan demi isakan keluar dari mulut dunk, ia berusaha menutup erat mulutnya dengan kedua tangan, agar tidak ada yang mendengar isakan itu, hampir 30 menit dia menangis di belakang pintunya, kepalanya mulai agak pusing, pandangannya mulai kabur
Ia berdiri perlahan dari duduknya lalu berusaha berjalan tertatih lemas ke kamarnya, tangannya meraba tembok demi tembok, dengan gemetar dunk membuka pintu kamarnya, sesampainya di dalam kamar dunk segera mencari obat obat miliknya di laci nakas dan cepat cepat meminum beberapa obat acak
"Huh........" Dunk berusaha mengatur nafasnya perlahan agar rasa sakit di kepalanya perlahan mereda tapi entah kenapa sakitnya malah makin parah, ia merebahkan badannya di kasur berharap ia bisa tidur dan sakitnya akan sembuh besok, tapi sayang sampai beberapa jam rasa sakit di kepalanya masih sangat terasa
Dunk menatap langit langit kamarnya, kedua tangannya mengepal menahan sakit yang dia rasakan, yang ada di kepala dunk saat itu hanya kalau dia mati sekarang, mungkin tidak ada yang akan menemukannya,
malam itu terasa panjang, dunk ngga sempet lihat jam, berapa lama sakit yang dia rasakan yang ia tau hanya rasanya lama sekali, dia berkali kali mencoba untuk tidur tapi tidak bisa, sakit ini memaksanya untuk tetap membuka mata, sampai pada akhirnya kedua matanya dapat terpejam, bukan karna terlelap tidur, melaikan karna ia tidak kuat menahan sakitnya dan pingsan_________
Kring......... Suara alaram keras membangunkan dunk dari pingsannya
Dunk perlahan membuka matanya
Huh............
Helaan nafas pertama di pagi ini
Dunk baru inget semalem dia pingsan, mungkin karna pengaruh obat, ia perlahan mendudukan dirinya, sakit kepalanya agak mereda, yaaa paling kerasa dikit cuma ngga separah kemarin
Oh iya dunk baru inget, hari ini kemoterapi terakhirnya, dia cepat cepat beranjak dari kasurnya ke kamar mandi
Setelah selesai mandi, dunk langsung siap siap seperti biasa, btw dia ngga libur ya hari ini kerjanya, jadi habis dari rumah sakit dia langsung ke toko
Dunk melihat pantulan dirinya di kaca, mata sembab terlihat jelas di wajahnya, dunk menghela nafasnya, ia cepat cepat menyelesaikan siap siapnya lalu mengambil tas serta kaca mata dan berangkat
Perjalanan memakan waktu sekitar 30 menit karna macet juga, dunk turun dari bus lalu berjalan ke rumah sakit
"Pond" panggil dunk yang kebetulan lihat pond keluar dari kamar mandi
Sontak pond yang terpanggil langsung menoleh kearah sumber suara "lah udah Dateng" ujar pond kaget, ia segera berjalan menghampiri dunk, btw kenapa dunk ngga di jemput pond kaya biasanya? Karna kebetulan pagi tadi pond ada oprasi jadi ngga keburu kalo jmput dunk, ini aja dia baru banget selesai oprasinya
Dunk tersenyum "iya baru aja sampe" balas dunk
Pond mengerutkan keningnya "Lo kenapa pake kecamatan item siang siang dah?" Tanya pond karna merasa aneh ngelihat dunk pake kacamata hari ini, pasalnya kalau kacamata biasa oke lah, ini kacamata item
KAMU SEDANG MEMBACA
dream position
Fanfictioncerita tentang Joong archen, seorang aktor terkenal, pemain drama boys love yang ternyata secara diam diam menjalin hubungan dengan dunk natachai, seorang pria cantik penjual bunga keliling gimana kelanjutan kisah mereka?langsung aja di baca! bxb j...