Chapter 38 | Persiapan untuk adek

2 0 0
                                    

(SELAMAT MEMBACA)

"Makasih yaa kek. udh temenin istri aku tdi" khalil mengecup tangan kakek tua itu sebagai tanda hormat kepada yg lebih tua

"Ini ada sedikit rezeki buat kakek dan makanan berbuka buat kakek" khalil memberikan amplop kepada kakek dan menyerahkan gorengan yg khalil beli tdi untuk kakek itu

"Nak? Terima kasih banyak" kakek itu menangis terharu karena masih ada yg peduli dngn nya

"Ini tidak sedikit lagi nak. Ini sudah banyak" ucap kakek itu sembari mengusap air mata yg jatuh hingga ke pipi beliau

"Kakek tdi sahur makan apa?" Tanya zahira

"Tdi kakek cuma makan nasi sama telur pas sahur. Karena uang kakek pas-pas an nak" ucap kakek itu

"Semoga berkah yaa kek. Anyway tunggu sebentar yaa syg aku mau ke supermarket bentar beliin sesuatu" ucap khalil yg berencana membelikan bapak itu air minum, kopi dan kue kering untuk beliau

"Iyaa A"

"Kmu lagi hamil yaa cu?" Tanya kakek itu

"Iyaa kek. Ini anak pertama kmi" zahira mengusap perut nya

"Sehat selalu yaa cu. Kakek harap kmu bisa naik haji dan panjang umur" kakek itu berdoa dihadapan zahira

Lantas zahira menatap dagangan kakek itu yg masih terjejer banyak di sepeda tua yg kakek kendarai itu.

"Banyak ga kek sehari itu yg beli?" Tanya zahira

"Tergantung cu. Kakek terpaksa harus berjualan seperti ini karena harus mencukupi kebutuhan istri kakek" jawab kakek itu

"Sehat selalu yaa untuk kakek dan istri" tak lama khalil datang dngn membawa kantong plastik berisi kopi. Gula, teh, kurma dan kue untuk beliau

"Ini kek buat kakek" khalil memberikan kepada kakek itu

"Makasih banyak cu." Kakek itu menerima kantong plastik itu

"Kakek abis ini langsung pulang aja yaa" suruh khalil

"Iyaa cu. Terima kasih banyak telah membantu kakek" kakek itu tak berhenti mengatakan terima kasih kepada pasangan suami istri itu

"Makasih juga yaa kakek gula kapas nya" zahira tersenyum

Kakek itu berdiri dan mengambil balon bergambar bunga dan memberikan nya kepada zahira.

"Buat kmu cu" ucap kakek itu

"Terima kasih kek" zahira tersenyum lebar

Kakek itu mengangguk lalu beliau menaiki sepeda tua itu dan tersenyum ke arah zahira dan khalil. Beliau tersenyum sembari melambaikan sebelah tangan beliau lalu mengayuh sepeda tua itu dngn senyum yg tak pudar.

Khalil tersenyum ke arah zahira.

"Beliau baik" ucap zahira

"Iyaa. Ayuk pulang udh mau bedug soal nya" ucap khalil

"Ayuk" zahira mengganggam tangan khalil lalu berjalan berdampingan dngn khalil

Ia terlihat seperti anak kecil yg di buntingi laki-laki alim seperti khalil.

Malam pun tiba. Zahira seperti biasa. ia akan menonton tv setelah berbuka sembari menonton upin&ipin.

"Hahaaha" zahira tertawa saat melihat adegan lucu di acara itu. Dan hal itu membuat khalil menyusul nya

"Adek" khalil merebahkan kepala nya di bagian paha sang istri

"Adek bosen ga sayang di perut buna kmu?" Khalil tengkurap menghadap perut besar zahira

SEPUPUKU ADALAH JODOH KU | ZHONG CHENLE (NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang