Chapter 40 | welcome my princess

5 0 0
                                    

(SELAMAT MEMBACA)

Kandungan zahira sudah memasuki 9 bulan pas.

Disuatu malam. 2 pasutri itu sedang bersantai di ruang tamu. Sembari berbicang kecil.

"Sayang?" Panggil khalil

"Iyaa?" Zahira merespon panggilan khalil

"Adek mau di namain siapa?" Tanya sang suami

"Kan nama kmu khalil aku zahira jadi 'Khansa' aja bagus?" Zahira mengusap perut nya

"Boleh tuh"

Tak lama setelah mengubah topik. Khalil kefikiran untuk menamai putri pertama nya itu adalah.

"Khansa mutiya putri ahwalia? Bagus?" Tanya khalil

"Bagus tuh" jawab zahira

"Yaudah yuk bobo. Ntar kecapekan besok" ajak khalil

"Yaudah ayuk" ajak zahira

Mereka pun tertidur. Sekitar jam 3 pagi. Zahira merasa perut nya sakit luar biasa.

"Aa" zahira membanguni suami nya

"Kenapa syg?" Tanya khalil khawatir

"Adek kyk nya udh mau lahir deh. Sakit bngt A" zahira menangis karena kesakitan

"Yaudah Aa siapin barang dulu yaa. Lalu kita langsung ke rs yaa" khalil mengecup kening istri nya lalu berbangun

Khalil menyiapkan barang lalu ia langsung Memasukan nya ke mobil itu. Lalu mereka langsung menuju rumah sakit.

Sesampai di rs. Zahira langsung di bawa keruangan. Sedangkan khalil ia harus mengisi data-data terlebih dahulu lalu setelah selesai ia langsung ke kamar zahira untuk menemani nya di dalam selama persalinan berlangsung.

Zahira memegangi tubuh suami nya selama kontraksi dan pembukaan berlangsung.

Memasuki pembukaan 8 zahira masih tenang tetapi rasa sakit nya membuat genggaman nya kepada khalil semakin erat.

Ia tak menangis namun ia kesakitan luar biasa selama lahiran berlangsung.

"Tarik nafas lalu buang perlahan" hanya kata itu yg dokter keluarkan karena zahira selama merebahkan kepala nya di ranjang itu ia tak ada memgucapkan sepatah kata pun karena hanya rasa sakit yg ia rasakan, genggaman pada suami nya dan suara ketikan tasbih yg ia ketik salama persalinan

Dan 05.00 tepat pada orang azan berkumandang di masjid. Suara tangisan bayi terdengar menggelegar di dalam ruangan itu.

"Selamat pak anak nya perempuan" ucap dokter

"Alhamdulillah" ucap khalil saat mendengar tangisan itu lalu ia mengecup kening istri nya yg sedari tdi meneteskan air mata

"Aa sholat subuh gih. Lalu azan in adek" zahira baru saja bisa mengeluarkan suara

"Iyaa syg" khalil mengambil sarung dan peci lalu ia berjalan menuju musholla rs itu

Zahira tertidur di ruangan itu dan terbangun pukul 07.00. Dan mendapati suami nya sedang membaca al-qur'an di hadapan anak nya yg sedang tertidur di sebelah ranjang nya.

"Aa?" Panggil zahira

"Kata dokter kmu jngn banyak gerak. Masi perih kan?" Peringat khalil

"Iyaa. Sakit" jawab zahira

"Mama dan yg lain ga bisa datang kata nya" ucap khalil

"Gapapa syg" zahira menatap anak nya yg sedang tertidur itu

"Aku lupa ngabarin temen-temen aku" ucap zahira

"Udh aku beri tau. Pagi-pagi risda nelpon kmu karna nanyain kmu kok ga aktif" balas khalil

"Kmu kasih tau aku nya di rs?" Tanya zahira

"Yaa ntar jam 8 mereka mau otw kesini"

"A aku laper" Gumam perempuan itu

"Bentar yaa" khalil memesan makanan lewat online

"Udh aku pesenin"

Tak lama makanan tuk zahira sampai. Dan tak berselang lama risda dan teman-teman zahira yg lain pun sampai di rumah sakit.

"Haloo!!" Risda masuk ke ruangan zahira

"Astagfirullah" zahira terkejut

"Cieee udh lahiran aja" gita membawa paperbag besar lalu memberikan nya kepada zahira

"Halo pren!" Seru yudha

"Lagi ngapain?" Tanya fahri

"Anak lo lahiran nya pas bet ama mark lee" ucap putri

"Ah iyaa. Hari ini kan tanggal 2 agustus " zahira tertawa kecil

"Lucu dede nya" nia menatap anak zahira yg berada di tangan zahira

"Nama nya khansa"

"Buat lu zah" rahman memberikan hadiah tuk zahira

"Ihh thank you" ucap zahira senang

"Ponakan gw lucu juga yee" gumam dyah

"Siapa dulu yg tukang nanem" seru zahira

Khalil menghela nafas mendengar ucapan zahira.

"Di mohon setelah baca langsung vote dan follow akun ini"
makasi yaa

(author yg niat update masa kalian yg baca ga niat vote sih? episode nya udh banyak masa dikit bngt yg vote)

SEPUPUKU ADALAH JODOH KU | ZHONG CHENLE (NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang