SEPUPUKU ADALAH JODOH KU | ZHONG CHENLE (NCT)

Chapter 44

(SELAMAT MEMBACA)

"Aku mau cari angin" jawab zahira dngn suara pelan

"Mau cari angin apa cari gara-gara!!" Khalil membentak zahira tanpa memperdulikan perasaan nya lagi

"Aa? Jngn di-" Ucapan zahira dipotong oleh khalil

"APA? NGELAWAN KMU SEKARANG!!" Ucapan khalil membuat nyali zahira untuk protes menciut

Selama menikah khalil tak pernah marah. Baru kali ini ia berani memarahi istri nya itu.

"Bisa aja itu ngelukain anak kita tau gak!" Khalil menatap tajam zahira

"Maaf" hanya kata itu yg bisa zahira keluarkan

"Tidak ada kata maaf!! Kmu udh aku bilangin. Kalau mau keluar tuh izin walau aku dikantor" khalil semakin marah kepada zahira

"Untung polisi nangkep pelaku nya. Kalau enggak siap-siap aja kmu"

*Brukkk

Khalil melempar hp zahira yg tdi kena begal. Dan itu menghantam kepala nya keras di bagian dahi.

"Hikss" Zahira terisak

Khalil menatap tajam perempuan itu.

"Kasih nya baik-baik aja bisa kan" Lirih zahira

"Ga perlu di lempar" lanjut perempuan yg menangis di harapan nya itu

Zahira menunduk tak berani mengangkat kepala nya karena ia benar-benar merasa bersalah kepada suami nya.

"Seandainya jika aku tidak punya rasa kemanusiaan udh main fisik ke kmu" ucap khalil dngn nada sarkas

Mata zahira berair, hidung nya penuh dngn hingus, ia ingin menangis namun ia tahan.

"Mulai besok kmu aku pulangin aja tanpa khansa ke kampung" khalil tak segan-segan memarahi zahira habis-habisan

"Kenapa?" ucap zahira yg mendongakan kepala nya

"Biar kmu jera" balas khalil singkat

"Jngn A, Aku mohon jngn bawa-bawa khansa. Aku bakal lakuin semua nya. Asal jngn pisahin aku sama anak aku" Zahira memegang kedua lutut khalil lalu menunduk sembari menangis di hadapan nya

Khalil sontak mendorong zahira ke belakang.

*Brakkk

Tubuh zahira lemah. Ia tak bisa menahan keseimbangan tubuh nya alhasil ia terjatuh ke belakang.

Khalil menghela nafas lalu mengambil laptop nya.

"Bu-bunaa!" Khansa menangis

Zahira memaksakan diri nya untuk bangun lalu ia berjalan pelan-pelan menuju kasur agar tak jatuh.

Khalil hanya diam tak berkutik. Ia hanya memiliki rasa kesal yg tak bisa ia luapkan begitu saja.

"Buna" panggil anak nya dngn suara serak

"Hustt udh jngn nangis. haus yaa syg" zahira mengambil anak nya lalu membawa nya keruang tamu agar ia bisa menenangkan diri nya juga

Khalil menatap punggung istri nya yg perlahan menghilang.

.

"Hahaha" suara tawa anak nya terdengar hingga ke dalam kamar

Zahira pun turut tertawa melihat momen anak nya bersama oci dan achan anabul kesayangan mereka itu. Khansa menjambak buntut oci namun oci menahan tangan nya agar tak melukai bayi babu nya itu.

Khalil keluar kamar lalu ia duduk di sebelat tubuh zahira.

Zahira yg tdi nya tertawa sekarang tawa nya luntur saat melihat sosok suami nya itu.