Ketahuan Menangis?

709 115 3
                                    

JANGAN LUPA VOTE, YA! 🧚✨

HARUS TEMBUS 35 VOTE UNTUK UPDATE CHAPTER SELANJUTNYA 👊🏻

{Tinggalkan jejak vote, meskipun cerita telah selesai!}

Dilarang menjadi siders🥵👊🏻

-Warning-

⚠️ Norenmin area
⚠️ NCT ship
⚠️ BxB
⚠️ Just imajinasi author

√ Kalau suka jangan lupa tinggalkan vote, komen, dan follow author
√ Kalau nggak suka, silakan pergi
√ Bahasa gado-gado (baku dan non baku)
√ Dilarang hate komen tanpa sebab dan alasan
√ Sabar menunggu update
√ Mohon maaf jika ada typo

*⁠・⁠。❥⁠˙⁠๑-

"Hueee!"

"Hukss ...."

Aduh, kali ini ayah malah dikagetkan dengan tangis si kembar.

Setelah mendapatkan pengertian dari ayah mengenai larangan menaruh ikan di kolam renang serta mendapatkan sedikit hukumanーmemungut daun kering di halaman belakangーsi kembar menangis serentak.

Tangis kerasnya bahkan membuat Sungchan terbangun dari tidur, beruntung tidak rewel. Bubu segera turun ke bawah, takut jika hukuman yang diberikan sang suami menyakiti anak-anak.

Namun, yang didapat adalah si kembar yang mengelus ikan-ikannya di pinggir kolam. Ya, tentu saja karena ikannya tergeletak mati mengambang ke permukaan.

Ayah Jaehyun masih mengambil sisa ikan yang mengambang dengan jaring. Membiarkan anaknya menangis. Drama.

"Biarin aja, Yang. Nakal, sih." Ayah masih ingin menjaili si kembar. Sesekali memberikan pelajaran agar kejadian seperti itu tak terjadi lagi.

"Lagian kalian tuh aneh-aneh banget. Ikan dimasukin ke kolam renang pasti mati, sayang. Itu ada kaporitnya di kolam. Ya Tuhan!" keluh bubu.

Si kembar masih menangis tersedu-sedu. Baru juga dua jam yang lalu senang mendapat ikan dari uncle Mingyu. Eh, sorenya, ikan sudah mati.

"Kan ... ikan uncle di kolam juga." Dengan suara terbata Jaemin berkata.

Bubu menepuk dahi. "Beda, dong! Itu kolam khusus ikan, Nana."

"Huks ... kalau gitu buat kolam ikan," sahut Jeno dengan suara masih bergetar.

Ayah telah selesai mengambil semua ikan dan menaruh di depan si kembar. Menonton pertunjukan drama yang dibintangi Jeno dan Jaemin. Kapan lagi melihat si kembar menangisi ikan sambil diomeli bubu?

Sebenarnya, ayah ingin tertawa terbahak dengan tingkah polos anak-anak, tetapi dia urungkan. Lebih seru menjaili.

"Haduh, kalian ini bikin bubu pusing saja. Lagian kalau kalian mau pelihara ikan tuh bilang, kalau dikasih ikan juga bilang. Pasti ayah belikan akuarium, bukan diam-diam dimasukin ke kolam. Kalau udah mati gitu baru nangis!" Bubu masih setia ngomel sambil memondong Sungchan.

Tangis si kembar semakin menjadi-jadi. Selain karena menangisi ikan, juga karena takut dengan amarah sang bubu.

ლ๑๑ლ

Tangis si kembar tiba-tiba berhenti begitu saja. Mereka segera menghapus jejak aliran anak sungai di pipi, lalu tersenyum cerah.

Ayah dan bubu yang melihat itu pun melongo, tidak habis pikir dengan si kembar. Dalam beberapa detik telah berhenti menangis, padahal sejak tadi sudah bubu rayu agar diam. Namun, rayuan bubu dan ayah tidak ada yang berhasil.

Kunti Bogel ||• NoRenMin (S¹)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang