Untuk mendukung dan menyemangati author, jangan lupa vote dengan tekan tanda bintang dan komen guys 🤗
•°• Happy Reading •°•
Pagi telah menyapa, Nasya masih nyaman dengan tidurnya. Tante mawar yang dari semalam sudah tiba kini tengah duduk di sofa sembari memperhatikan Nasya. Via sudah pulang setelah Tante mawar datang. Kebetulan pagi ini via ada pekerjaan yang tidak bisa ia tinggalkan.
Tubuh Nasya menggeliat dan perlahan matanya terbuka. Tante mawar yang melihat itu segera menghampiri Nasya.
" Are you okay?" Tanya mawar menempatkan posisinya duduk di sebelah Nasya.
" Yes, I'm much better. Maaf merepotkan Tante." Ucapnya menunduk.
" No, kamu tidak merepotkan. Berapa banyak kamu minum obat semalam?" Tanya mawar mengangkat dagu Nasya agar melihat dirinya.
" Aku ngga ingat." Ucapnya lirih
" Lain kali jangan minum terlalu banyak ya. Kamu bisa OD kalau kebanyakan minum obatnya." Ucap mawar diangguki Nasya.
" Kenapa kamu tinggal sendiri disini, kenapa tidak tinggal dengan ayahmu." Tanya mawar membuat Nasya kembali menunduk.
" Hey, cerita saja. Kamu tau Tante paling tidak suka kamu yang tidak terbuka begini." Ucap mawar kembali mengangkat dagu Nasya.
" Lebih baik sendiri, daripada disana tapi jiwa dan ragaku selalu tersiksa. Apa Tante mau aku benar-benar menjadi gila dan berakhir di rumah sakit jiwa." Ucap Nasya membuat mawar merasa iba.
" Tentu saja tidak, jika menurutmu ini yang terbaik, Tante akan selalu dukung kamu. Tapi kamu harus janji 1 hal, jangan pernah melakukan hal bodoh yang bisa merugikan diri kamu sendiri." Ucap mawar diangguki Nasya.
" Kalau begitu mulai hari ini kamu harus selalu semangat, percayalah suatu saat pasti kamu akan menemukan kebahagian yang selama ini kamu cari. Dan Tante akan selalu ada di setiap kamu butuh Tante. Tante akan menemani semua proses yang kamu lalui." Mawar mendekap Nasya dan tanganya mengusap lembut punggung Nasya. Terdengar isakan dari Nasya. Mawar sudah tau sedari tadi Nasya menahan tangisnya di depannya.
" Menangislah jika itu bisa membuatmu lebih tenang." Ucap mawar membuat tangis Nasya semakin terisak. Mawar melepaskan pelukannya saat tangis Nasya mulai mereda.
" Udah nangisnya?" Tanya mawar diangguki Nasya.
" Hari ini kamu mau kemana?" Mawar kembali bertanya pada Nasya.
" Jam 10 aku ada kelas." Balas Nasya.
" Ok, siap-siap sekarang. Tante mau ajak kamu sarapan dulu sebelum Tante antar kamu ke kampus." Ucap mawar kembali diangguki Nasya.
Mobil mawar sudah berada di depan kampus Nasya. Selesai sarapan mawar langsung mengantar Nasya ke kampusnya.
" Ingat pesan Tante, jangan lupa minum obat dan jangan berlebihan. Kabari Tante kalau ada apa-apa. Maaf Tante harus kembali ke bandung sekarang." Pesan mawar pada Nasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Dan Trauma
Teen FictionNasya seorang gadis remaja yang masih duduk di bangku SMA. Dilahirkan dari keluarga yang kaya. Hidupnya bahagia tapi tidak bahagia? Bingung kan sama bahagia tapi tidak bahagia? Baca aja deh biar ngga penasaran. *disclaimer cerita ini hanya fiksi. ji...