Chapter 6

678 37 2
                                    

"Ai-chan!", Ayumi melambaikan tangannya ke arahku, aku menyambutnya dengan senyuman lebar dan lambaian tangan yang sama.

"Ohayou.", aku menyapanya ketika jarak di antara kami sudah tidak terlalu jauh. Hari ini kami akan mengerjakan tugas bersama di perpustakaan Universitas Diamond, sembari jalan-jalan.

"Ohayou.", Ayumi membalas sapaanku dan beralih ke Rei yang ada di sampingku, "Ohayou Rei-sama."

"Ohayou.", Rei menyahut.

Ayumi kembali tersenyum, matanya berbinar, ia kemudian membungkukkan badannya, "Ohayou gozaimasu, Ryo-sama."

Ryo-sama? Aku menoleh ke belakang.

"Uwaaahh!! Ryosuke? Sejak kapan kau ada disitu?", aku terkejut melihat sosok Ryosuke yang muncul tiba-tiba.

"Aku berangkat bersama kalian."

"Tidak mungkin.", aku menggelengkan kepalaku, mana mungkin aku tidak menyadari keberadaannya kalau kami berangkat bersama.

"Terserah kalau tidak percaya.", aku mengalihkan pandangan pada Rei, meminta penjelasan atas apa yang terjadi.

"Ryosuke kesini diantar sopir pribadinya, dia tiba beberapa menit setelah kita."

"Tuh kan, jangan bohong.", aku menatap tajam ke arah Ryosuke.

"Aku tidak bohong, aku berangkat bersama kalian, di belakang kalian."

"Kau mengikuti kami?"

"Tidak. Aku... aku sudah biasa kesini."

"Lalu apa yang akan kau lakukan disini?"

"Ehmm, aku mau mengerjakan tugas dari Sato-sensei."

"Wah, kebetulan sekali, kami juga, bagaimana kalau kita kerjakan bersama.", Ayumi menghentikan adu mulut kami.

"Ide bagus.", Ryosuke menambahkan.

"Baiklah, ayo, sebelum tempat ini semakin ramai", aku menarik Ayumi. Aku khawatir keberadaan Rei dan Ryosuke disadari oleh para fans mereka, jangan salah, fans mereka berasal dari berbagai kelompok umur, tak hanya siswi DHS saja, di luar sana banyak yang mengagumi mereka. Kalau fans mereka sadar, pasti telingaku akan terganggu lagi dengan teriakan-teriakan histeris, seperti...

"Kyaaa kyaaaa!!"

Iyaa, seperti itu. Tepat sekali. Tapi tunggu,

"Kyaaaaa! Kei-sama! Kou-sama!"

Aku, Ayumi, Rei, dan Ryosuke menoleh ke asal suara. Universitas ini memang belum terlalu ramai, tapi sebuah limousine yang terparkir tepat di depan gerbang tentu menarik perhatian. Dua pemuda yang tingginya hampir sama -dan sama-sama keren- keluar dari limousine dan disambut teriakan histeris dari beberapa mahasiswi.

"Kak Kei, sedang apa?", aku menyapa Kak Kei setelah ia menyadari keberadaan kami.

"Ada sedikit urusan dengan Hikaru, apa yang sedang kalian lakukan disini?", Kak Kei bertanya balik.

"Mengerjakan tugas bersama.", Rei menjawab singkat.

"Ryosuke juga?", kami mengangguk menjawab pertanyaan Kou-sama. Kou-sama tersenyum, "Baguslah.", ia mengacak rambut Ryosuke sebelum meninggalkan kami.

"Baiklah, selamat mengerjakan tugas.", kak Kei tersenyum lebar, dan pergi menyusul Kou-sama.

"Ayo.", Ryosuke memberi komando sambil merapikan rambutnya yang berantakan.

Hanya butuh waktu tak lebih dari lima menit untuk sampai di perpustakaan Universitas Diamond. Setidaknya disini tidak akan ada yang berani teriak-teriak walaupun mereka menyadari keberadaan Rei dan Ryosuke, aku jadi merasa sedikit lebih tenang.

Aisyah dan 7 PangeranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang