Hai hai semuanya....
Selamat membaca cerita ku yaaa....(๑•﹏•)
"......, Muach"
--------------------
Flashback
Pukul 10.00 waktu dimana seluruh murid tengah istirahat. Ziva memutuskan bolos sekolah untuk menemui seseorang yang berada di sekolah yang berbeda. Cuaca juga tegah hujan deras serta angin yang bertiup kencang, seluruh pejalan kaki menggunakan payung untuk menghindari tetesan air hujan. Banyak anak-anak yang bermain hujan. Ziva terus berlari ketempat tujuannya, membiarkan seluruh pakaiannya basah.
Ziva memilih berhenti dihalte depan sekolah yang ia tuju. Disebrang halte ada beberapa warung yang digunakan siswa brandalan untuk tempat membolos. Ziva melirik seorang siswa tampan yang berjalan dari arah Masjid. Lelaki itu terlihat berjalan santai walaupun hujan mengguyurnya. Dapat Ziva lihat bibir laki-laki itu bergerak entah mengucapkan apa.
Tanpa sengaja mata mereka bersitatap yang membuat lelaki itu melototkan matanya lalu berlari menuju Ziva. Dibarengi seorang siswa dengan pakaian urakan yang berlari dari arah warung menuju halte. Ziva lantas berdiri ketika lelaki dangan pakaian urakan terlebih dahulu sampai dihalte.
"Kak, aku hamil." To the poin Ziva. Tepat setelah mengucapkan kalimat itu, Ziva mendapatkan tamparan dipipi kanannya. Darah keluar dari ujung bibir menandakan seberapa kuatnya lelaki itu menamparnya. Lelaki yang dari arah masjid mempercepat larinya setelah didengar suara tamparan yang terdengar kuat. Siswa yang berada diwarung pun turut mendengar suara tamparan.
"Gugurin atau lu, mati."Bisik pemuda bername tag Gerald yang tadi menamparnya.
"tap-"
"Bakal gue sebar kesekolah lu, kalau lu hamil anak om-om." Ancam Gerald
"Kak"
"Makanya gugurin anjing." Umpat dan bentakan Gerald berikan sambil melototkan mata.
"Gabis-"
"Harus. Pake duit lo sendiri, gue gamau tanggung jawab, dan-"Gerald menjeda ucapannya.
"Lu jangan pernah nampakin diri dihadapan gue." Gerald menekan jari telunjuknya di dahi Ziva lalu mendorongnya."DAN. Gue ga akan pernah mengakui tuh anak sebagai anak gue." Gerald menunjuk kearah perut Ziva yang masih terlihat rata.
"Tapi ka-" Sontak Ziva memejamkan mata karena melihat Gerald yang hendak melayangkan tamparan.
"Jangan kasar sama cewe bro." Ujar pemuda yang dari arah masjid. Pemuda itu tengah memegang tangan Gerald bermaksud agar menggagalkan tamparan Gerald. Ziva yang mendengarnya sontak membuka matanya. Merasa heran dengan pemuda yang mengenakan seragam sama persis dengan seragam Gerald-pacarnya. Diliriknya name tag pemuda tersebut, 'Arvin Keano Abraham'.
" Heh Adkel! Lu gausah ikut campur. Oohh atau begini aja." Gerarld menghempaskan tangannya yang tadi digenggam oleh Arvin.
"Gue bakal bikin rumor lu hamil anak dia" Gerald tersenyum sambil menunjuk Ziva lalu bergantian menunjuk Arvin.
"Heh bocah, Lu suka sama nih cewe kan? Ambil. Gue udah ga butuh." Gerald pergi setelah mengucapkan kata-kata yang membuat hidup Ziva seketika hancur, dadanya seketika sakit, sesak, air matanya mulai keluar."Kak Ziva, kakak.. beneran apa yang dibilang Bang Gerald?" Arvin memegang bahu Ziva erat. Memastikan apa yang diucap Gerald benar atau salah.
"Mending kamu pergi, aku ga kenal kamu. Untuk perasaanmu, sorry." Ziva yang hendak pergi sontak berdiri tegang setelah mendengar ucapan Arvin.
YOU ARE READING
Ziva Anastasia
Fanfiction"Cocoknya Bunda sama siapa?" Tanya Bunda Ziva. "Nikahnya? Sama Om Asin juga gapapa." Jawab Naren Lets go dibaca....