4.0

15 4 1
                                    

UP! 🫀

UP! 🫀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_-_


Drakor on going yang selalu tayang satu minggu sekali terputar di laptop Kazey. Dia duduk anteng menontonnya, tangannya sesekali meraup kripik pisang dalam toples yang dia taruh di pangkuan.

"Kamu nggak mau ikut papi?"

Om Hendry dari tadi mengamati gerak-gerik putrinya yang sesekali mesem-mesem karena adegan uwu dari Drakor.

"Papi mau pergi, sama mami juga? Ke mana?" Tepat saat dia menoleh menatap papinya, dia melihat maminya juga sedang berjalan menghampiri mereka dengan setelan anggunnya.

Berbeda dengannya yang masih memakai baju tidur keropi, dengan cepolan rambutnya. Apalagi sudut matanya masih ada beleknya juga. Kazey belum mandi, pagi-pagi dia langsung sarapan sambil menonton drakor.

"Mau ke rumah sakit, papi sama mami mau jengukin Atma, kamu nggak mau ikut?"

Waduh Kazey cukup kaget. Dia lupa tentang cowok itu. Kazey sibuk ngedugem bareng Silly akhir-akhir ini. Sebenarnya dia sudah menyimpan kontak Atma, tapi sampai sekarang dia belum untuk sekedar basa basi di room chat.

"Aku belum mandi, masih bau kampret." Jangan lupa masih ada beleknya juga.

"Ya udah, ayo mami mandiin." Maminya berdiri di sebelah sofa yang papinya duduki.

Kazey berdecak kesal. "Emang boleh uwu-uwuan depan anak, Pi?"

Sudah seperti makanan sehari-hari, apalagi akhir-akhir ini Kazey sudah satu atap lagi dengan papi maminya. Satu hal yang baru Kazey ingat, maminya ternyata sangat manja.

"Boleh, mangkanya cari pacar. Papi udah cariin kok malah nggak ada perkembangan sampai sekarang."

Orang tua mana yang suruh anaknya pacaran. Well, sepertinya banyak.

Kazey menatap dengan mrengut. Yang benar saja pemandangan di depannya ini. Sudah sangat sering papi maminya bermesra ala-ala sampai Kazey muak berakhir mengurung dirinya di kamar atau pergi keluar main bersama Silly, Lidya dan Risa.

"Mami kok mau sih sama papi?" Tanya Kazey random. Beberapa rambut hitam papinya juga sudah ber-uban.

"Cause, daddy is rich and handsome of course."

Kazey langsung terdiam seperti emot batu. Tentu saja semua perempuan mau laki-laki yang kaya. Kazey juga mau, tapi nanti, dia mau nonton Drakor dulu.

Jarinya menekan tombol space untuk kembali memutar Drakor yang dia pause. Bersamaan dengan suara dialog antar tokohnya, om Hendry kembali bersuara.

"Kalau mami nggak sama papi, kamu nggak bakal ada dong,"

"Kok gitu?" Kazey menyaut tanpa menoleh sampai terdengar suara helaan napas dari papi juga tawa kecil dari maminya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 14 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Boyfriend From Isekai [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang