36

11 2 0
                                    

Vian menjelaskan semuanya,membuat Dean terdiam meneguk ludahnya.

"Kak Ean? Kak Ean kenapa? ko mukanya merah,oh ya! Vian udah ceritain semuanya yaa"Tanya Vian.

Dean pun menggeleng-gelengkan kepalanya"Ishhh udah ahh"Dean langsung pergi begitu saja.

Vian hanya bisa menggidikan bahunya dan mulai lanjut menonton TV.

🍙

Pada hari minggu Vian sudah di jemput oleh Januar untuk berangkat menuju sekolahan.

Dan di sekolahan mereka langsung berkumpul untuk berdiskusi tentang acara ulang tahun sekolah mereka.

"Kenapa yang kumpul rata-rata senior semua?"Tanya Yuno bingung.

"Oh itu,gua ngambil orang yang lebih pengalaman aja,lagian rata-rata mereka pada ikut lomba kan? lu juga mau ikut lomba olimp"Jawab Januar di anggukki Yuno.

"NUNUU!"Panggil Neira sembari tangannya melambai ke atas ke bawah.

"Yaa gua kesitu"Sautnya langsung pergi meninggalkan teman-temannya dan juga Vian.

Dari jauh Vian bisa melihat Januar dan Neira benar-benar dekat,mereka juga tertawa hahahihi di sela-sela kerjanya.

Zayan merangkul Vian"Udahlah,mereka udah putus inian,ayok lanjut,kita semua butuh ide lu"Ajak Zayan dan Vian pun menurutinya.

"HAHAHAHA apasihh kamu Nu"Tawa Neira.

"Yaa kan bener kucing lu tuh harusnya namanya cilung,kucing linglung"Ucap Januar.

Vian hanya bisa menghela napasnya dan lanjut fokus bekerja,sebagai ketua osis ia tak boleh lengah.

"Vian gua mau usul boleh ga? bukannya ini cuman ulang tahun sekolah doang ya? kenapa harus semua orang di eskul ikut semua? harusnya osis doang bukan? kan panitianya osis"Usul Yuno.

Usulan Yuno ternyata di setujui oleh beberapa orang,dan Vian pun agak cukup takut untuk menjawabnya.

"Maaffin aku kalo udah ngelibatin kalian semua,tapi para osis juga butuh bantuan kalian,kalian bisa usul ide-ide yang lebih menarik ke kita,jadi kita bisa adain acara yang luar biasa"

"Tapi kalo kalian emang keberatan buat ngebantu kalian boleh ko pulang aja"Sambungnya masih tersenyum manis.

"Beneran boleh pulang nih Vian? gua ada acara nih"

"Iya boleh nihh? nanti di laporin lagi"

"Iya boleh gaa nihh"

Pertanyaan itu tambah ramai,Vian pun menghelakan napasnya"Mmm boleh ko,ga akan aku laporin ke guru"Jawab Vian tersenyum.

Akhirnya beberapa orang langsung pergi,tinggal beberapa orang dari eskul osis,paskibra dan basket saja.

"Kalian ga ada yang mau pergi lagi?"Tanya Vian.

"Gua mau bantuin lu Vian,masa lu doang yang ngurus semuanya sendiri"Jawab Zheya dari eskul paskibra,ucapannya di anggukki oleh semuanya.

"Eitt kata siapa sendirian,gua masih ada yee"Ucap Januar.

"Yaudah kita lanjut aja,biar cepet selesai,Vian kita butuh ide lu"Ucap Zayan di senyumi oleh Vian.

Mereka pun bekerja keras memikirkan ide yang benar-benar wahh agar acaranya benar-benar meriah.

Pukul 15.33
Vian menyuruh semuanya untuk pulang karena sudah sore dan cukup untuk waktunya.

"Makasihh semuanyaa"Ucap Vian di senyumi oleh semuanyaa.

Di parkiran Januar masuk ke dalam mobilnya hendak mengantarkan Vian pulang.

"Kamu ga papa sayang? yang bantuin kita sedikit doang loh,apa mungkin selesai? kan kita punya waktu 10 hari doang"Tanya Januar ragu.

Vian tersenyum manis"Mmm ga papa ko,aku bakal lebih berusaha,makasih udah nyempetin waktunya ya Kaka"Jawabnya.

Wajah Januar langsung memerah"Kak Nunu kenapa? Kak Nunu sakit? ko mukanya merah,Kak Nunu maaffin Vian"Tanya Vian panik.

Tangan Januar memegang tangan Vian"Aku ga papa ko,udah ayo kita beli ice cream terus pulang"Ajaknya.

"Benerr Kak?"Mata Vian langsung berbinar dan Januar pun menganggukinya.

Mereka pun pergi dari sekolahnya dan pergi menuju super mall untuk membeli ice cream.

Malam harinya.
"Ean panggil adek kamu buat makan malem"Printah Ibu Dean dan Dean pun langsung berdiri dari sofa menuju ke atas kamar Vian.

Tokk
Tokk
Tokkk
"Dekk turun di suruh Ibu"Ucap Dean mengetuk pintu kamar Vian.

"Lahh kaga di kunci toh"Dean membuka pintunya dan masuk,ia melihat adik kecilnya sudah tertidur lelap.

Dean tersenyum lalu menutup pintu kamar Vian dan turun

"Viannya mana?"Tanya Ibu Dean yang tak melihat Vian yang turun bersama Dean.

"Vian gi bobo Bu,kasian dia kayaknya kecapean banget"Jawab Dean.

"Kasian anak Ibu,yaudah kita makan dulu aja,nanti Vian biar hangatin makanannya aja,ayo"Ucapan Ibunya di anggukki Dean.

Mereka pun akhirnya makan malam tanpa kehadiran Vian.

Juju ia merasa kasihan dengan adiknya,muka lelahnya sangat terlihat jelas,ia hanya takut adiknya akan drop suatu saat karena kelelahan.

Kakel Itu Pacarku || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang