bab 114

3K 605 42
                                    


   Chanyeol terus menerus memeluk putranya, tidak perduli pakaiannya akan kotor karena darah.

  Benar bawahan Veros benar benar mendorong Renjun dari atas anak tangga, namun saat itu Chanyeol masih terdiam karena mendengar ucapan Veros hingga Reno menariknya dan melihat Siwon yang sudah hendak mengangkat putranya yang berlumuran darah.

   Tepat bahkan saat mereka belum sampai gerbang, ledakan besar terjadi bahkan mereka sempat terpental tapi Chanyeol Siwon dan Reno berusaha melindungi Renjun yang mereka peluk bersama.

"Injun anak papa, dia bohong ya nak, Injun anak papa, bukan orang lain, Injun anak kandung papa," lirihnya.

   Saat ini mereka tengah menuju kerumah sakit dengan pengawalan ketat dari kepolisian.

   Siwon dan Reno hanya terdiam, mereka memang tidak mendengar apa yang pria itu katakan tapi mendengar gumaman Chanyeol terus menerus membuat mereka menerka nerka.

"Injun jangan percaya ya nak, Injun anak papa, ini papa injun sayang" Chanyeol tidak perduli walaupun Renjun tidak mendengarnya.

  Sedari tadi Chanyeol terus mendekap tubuh Renjun dan terus menciumi kepala putranya sambil sesekali mengamati nafas putranya.

"Reno, Reno, anakku gak bernafas, RENO LEBIH CEPAT LAGI MOBILNYA!" Sentaknya bahkan Siwon ikut terkejut dan langsung menoleh kebelakang.

"Enggak Injun, Injun dengar papa nak, jangan percaya dia hm, Injun anak papa hiks Injun anak papa, mana sayang ayo nafas nak" Chanyeol mulai terisak lirih setelah tadi dia berusaha menahannya.

  Siwon yang melihat Chanyeol terus mengguncang tubuh Renjun langsung mengambil tangan keponakannya.

"Chanyeol tenanglah, Renjun masih bersama kita, aku masih bisa merasakan nadinya walaupun lemah, Reno percepat saja, kita dalam pengawalan jadi mungkin akan aman" ujar Siwon.






    Mark Jeno Jaemin dan Haechan langsung melajukan motor mereka masing-masing ke rumah sakit setelah tadi di kabari oleh om mereka agar menunggu di rumah sakit.

   Mereka berempat baru bisa keluar saat salah satu bodyguard membuka pintu kamar mereka.

"Haechan awas!"

Brakk!!

  Mark langsung menghentikan motornya dan langsung turun menghampiri Haechan yang terjatuh.

"Aahhkk kucing sialan" umpatnya.

  Jeno membantu Haechan bangun sedangkan Jaemin mengangkat motor Haechan yang menimpa kakinya.

"Parah gak?" Tanya Mark.

"Cuma lecet hyung, ayo ke rumah sakit lagi" ujarnya namun Jeno langsung mencengkal tangannya.

"Motor lu tinggalin di sini, lu gue bonceng ayo" ujarnya karena tidak mungkin Haechan akan tetap bawa motornya sendiri dengan tubuh terluka seperti itu walaupun anak itu cukup nekat.

   Sesampainya di rumah sakit mereka berempat sudah melihat Suho yang sudah standby dengan dokter Alan.

"Astaga Haechan kenapa?" Tanyanya melihat kondisi Haechan yang sedikit memprihatinkan.

"Gak apa apa om, cuma jatuh tadi" ujarnya.

"Alan kamu obati Haechan dulu!" Pintanya namun saat dokter alan hendak mendekati Haechan anak itu langsung mundur.

"Aku gak apa apa om, aku mau nungguin papa" ujarnya.

"Hyung!"

  Mereka menatap Chenle dan Jisung yang berlari menghampiri mereka semua.

Stars Behind the Darkness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang