Wendy hanya bisa menangis, di sampingnya ada Mark yang sejak tadi merangkulnya.Dirinya hanya bisa menyentuh pintu kaca tersebut.
Disana putranya di nyatakan kritis dan dia tidak bisa melakukan apapun bahkan untuk masuk ke dalam menemani putranya pun tidak bisa.
"Sakit ya sayang?" Lirihnya.
Melihat tubuh putranya yang di penuhi berbagai alat yang dia tidak mengerti.
"Injun kuat kan nak? Injun gak akan ninggalin mama kan sayang?" Wendy kembali terisak, dirinya sungguh ingin menemani putranya di dalam sana, memberikan usapan agar putranya nyaman.
Mark semakin mengeratkan pelukannya pada mamanya.
"Mama, Renjun itu kuat, adik aku itu kuat, buktinya dia bisa bertahan selama ini agar kita bisa menemukan nya, dia gak mungkin ninggalin kita, kan Renjun bilang mau sekolah nanti," Mark ikut menatap ke dalam, memperhatikan adiknya yang terbaring di dalam ruangan dingin itu.
Chanyeol terdiam, dirinya menggenggam erat kertas putih di tangannya setelah tadi dia memaksa Suho untuk melakukan tes DNA kembali.
Chanyeol terkekeh pelan menatap kertas tersebut.
"S sudah aku bilang bukan, Renjun itu putraku, dia anak ku, bukan anak si sialan itu, bagaimana mungkin aku percaya bualannya begitu saja," Ujarnya.
Suho sendiri hanya terdiam, dia tidak pernah melihat Chanyeol yang seperti ini, dan ini adalah pertama kalinya dia melihat Chanyeol yang benar-benar lemah, selama ini dia selalu menjadi sosok yang kuat dan tegas tapi penyayang dan tidak pernah menunjukkan kelemahannya.
"Chan?" Suho menatap Chanyeol dengan sendu, dia tertawa namun menangis.
"Dia itu pembohong hyung, sejak dulu dia itu pembohong, bagaimana mungkin dia mengatakan Renjun bukan putraku, dia bilang Renjun putranya, padahal Renjun putraku hyung," lirihnya.
"Chan? Veros memang sempat menukar bayimu tapi aku menukar nya kembali, bayimu memang kritis tapi bukan mati." Suho menunduk tidak berani menatap adik sepupunya itu.
Chanyeol menatap Suho tidak percaya, berarti hanya dirinya yang tidak mengetahui apapun?
"Kau mengetahuinya juga, hyung?" tanyanya.
Suho mengangguk pelan menjawab pertanyaan Chanyeol.
"Ya aku mengetahui semuanya, bahkan ibumu juga terlibat, dari dulu Veros sangat terobsesi dengan semua yang kau miliki bukan? Bahka dengan putramu, anak Veros juga sama kritisnya bahkan anak Veros tidak akan bisa bertaha saat itu, aku mengetahuinya karena aku melihat saat ibumu dan Veros menukar bayi kalian, aku ada di sana tanpa mereka sadari, Renjun hanya punya jantung lemah dan tidak terlalu parah, sedangkan putra Veros mempunyai komplikasi pada beberapa organnya karena terlahir prematur, sanya ibu mu yang tau istri Veros melahirkan di rumah sakit ini, sayangnya istrinya tidak bisa bertahan karena pendarahan hebat saat itu, setelah mereka pergi aku kembali menukar bayi itu, andai aku tidak menukarnya lagi mungkin bayi mu sudah berada entah di mana, karena aku mendengar sendiri ibu mu menyuruh Veros membuang bayi kalian." Suho menunduk sembari mengatakan itu semua, dirinya benar-benar tidak berani menatap Chanyeol saat ini.
"Sekarang semuanya sudah aman, Veros sudah tidak ada, sekarang kita berjuang bersama untuk Renjun." Suho mendekati Chanyeol.
"Kau harus kuat setidaknya masih ada istrimu dan anak anak mu yang lain, yang masih membutuhkan sosok penguat yang hebat seperti papanya." Suho memeluk Chanyeol beberapa kali menepuk pundaknya berusaha agar dia kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stars Behind the Darkness
Fanfictiontidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pusat kota.... 15 tahun terkurung di tempat yang gelap tanpa ada yang tau bagaimana keadaannya, sebu...