117

1.4K 468 40
                                    


  Mereka semua berlarian di rumah sakit, padahal ini sudah tengah malam, hanya ada dokter Alan karena dokter Suho sudah pulang sejak tadi.

  Dokter Alan terus berlari bersama beberapa perawat saat dirinya mendapat laporan tubuh Renjun yang kembali mengalami kejang kejang.

"Renjun jangan buat panik" dokter Alan dan beberapa perawat masih berusaha untuk menangani Renjun hingga hampir setengah jam akhirnya tubuh Renjun kembali tenang membuat mereka langsung bernafas lega.

"Dokter Alan jarinya bergerak"

  Sontak dokter Alan langsung mengamati apa yang perawat itu katakan.

  Samar bahkan pergerakan sangat lemah tapi setidaknya itu sudah merupakan kemajuan yang sangat baik.

  Dokter Alan yang melihat itu langsung memeriksa kondisi Renjun kembali.

"Terimakasih, anak kuat, udah mau bangun" ujarnya mengusap pelan surai Renjun.

"Ini kabar yang sangat bagus, kemungkinan Renjun sadar sanga besar" gumam dokter Alan.

  




Prang!!

   Mark yang hendak pergi  untuk mengambil minum langsung terhenti saat mendengar suara piring pecah dari arah dapur.

"Jisung? Apa yang kau lakukan tengah malam seperti ini di dapur" Mark langsung berlari saat melihat adiknya yang hanya terdiam menatap piring yang pecah tersebut.

"Jangan bergerak, hyung bersihkan lebih dulu" pintanya sembari memunguti pecahan tersebut.

  Setelah bersih Mark kembali menatap adiknya yang hanya terdiam.

"Apa yang kau lakukan tengah malam seperti ini?" Tanyanya.

  Jisung hanya terdiam, dia masih menunduk tidak berani menatap Mark yang saat ini ada di depannya.

"A aku lapar hyung, maaf membuat keributan" lirihnya.

"Astaga, kenapa kau tidak membangunkan hyung Jisung, kau tau sendiri kau tidak bisa menggunakan alat dapur, lalu tadi kau mau apa?" Mark menatap adiknya tersebut.

"M mau ngambil nasi sisa makan malam hyung" gumam Jisung.

"Sudah dingin gak enak, pasti keras juga, hyung buatkan mie mau, kita makan sama sama" Mark tersenyum membawa Jisung agar duduk sembari menunggu nya membuat mie instan untuk adiknya.

"Wiihhh gak ngajak ngajak"

   Mark dan Jisung menoleh, mereka berdua terkejut melihat Haechan Jeno Jaemin dan Chenle yang ikut terbangun.

"Kalian pada nggak tidur?" Mark menatap adiknya tajam, masalah nya semua adiknya besok masih harus sekolah dan kulian.

"Hehe sorry hyung, tadi kita gak bisa tidur, laper ya udah bangunin Jeno sama Jaemin eh Chenle ikut bangun" ujar Haechan.

  Mark terdiam mereka semua memang tidak sempat makan malam karena terlalu fokus dengan Renjun, mereka hanya makan sedikit.

"Aku bantuin hyung, biar cepat selesai, kasian juga Chenle dan Jisung besok harus sekolah" ujar Jaemin.

"Injun hyung belum pernah makan mie instan deh?" Ujar Jisung.

"Iya juga ya, fiks sih kalau Injun bangun kita kasih coba mie instan nanti" ujar Haechan.

  Jeno yang memilih memakan roti dengan selai selagi menunggu mie nya selesai.

"Di getok duluan kamu sama mama nanti" gumam Jeno.

  Padahal mereka semua tidak tau kalau Renjun sudah pernah makan mie instan saat camping.





"Ayo cepat" Wendy berjalan cepat menyusul suaminya yang sudah keluar lebih dulu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 11 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stars Behind the Darkness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang