18 || ARMADA NOAH

49 13 25
                                    

Memandangkan hari ini adalah hari sabtu mereka sekeluarga hanya berkumpul dirumah meluangkan masa bersama .

Darwia dan Angel sibuk didapur menyediakan makan malam manakala para lelaki terbaring di ruang tamu .

Nathan , Maliqie dan Qalish sibuk bermain game bersama manakala Luth dan Noah hanya berborak kosong .

" Ha ni Noah bila nak bawa memantu papa datang ni ? " soal Luth . Dia memandang anak sulungnya .

Noah yang terbaring di sofa memakai seluar pendek tanpa baju itu terus memandang wajah ayahnya . Bahu dijongket tanda tidak tahu .

" Ha apa kata kalau Noah ajak dia makan malam dekat sini " cadang Luth . Dia juga tidak sabar mengenali bakal menantunya itu . Al maklumlah menantu sulung .

Dengan pantas Nathan , Maliqie dan Qalish terus focus kepada topik yang dibualkan oleh Luth dan Noah . Handphone dicampak ketepi .

" Setuju ! " balas Nathan dan Qalish serentak . Mereka berdua tersengih memandang Noah dan Luth bersilih ganti .

" Dah kenapa korang yang excited ? Tu bakal bini aku bukan korang berdua "

Nathan dan Qalish tergelak mendengar sindiran manja abang sulung mereka .

" Excited la ! Kakak ipar sulung kitaorang tu " sengih Qalish sambil menjawab soalan abangnya .

" Nanti bagitahu Cinta papa dengan mama ajak makan malam dekat sini " ucap Luth . Iya dia sudah membicarakan hal ini kepada Darwia malam semalam . Dan isterinya sangat bersetuju . Nampaknya isterinya juga tidak sabar ingin menyambut menantu sulung .

Noah mengangguk faham . " Nanti Noah pergi ambil dia " putus Noah . Lagipun condo Cinta tidak lah jauh mana dari rumahnya .

" How's your company ? Is everything okay ? "

" Okay . Tengok la siapa jaga Noah kot " soalan Luth dijawab oleh Noah . Dia tertawa melihat reaksi Luth .

" Kau ni sehari tak angkat bakul sendiri tak boleh ke bang " soal Nathan . Dia memandang abangnya atas bawah .

Noah menjongket bahu . " Proudly said im perfect . Come on im the eldest okay . Nobody is better than the original . Korang semua tu sisa aku je " jawab Noah cerdik .

Nathan dan Qalish menarik muka tidak puas hati manakala Iqie dan Luth hanya tergelak .

" Gila dah abang sulung kau Lish " kata Nathan malas . Wajah Qalish dipandang lalu jarinya ditunding kearah Noah . Dia melabuhkan kepalanya diatas bahu Qalish yang terdedah manakala kakinya diletakkan diatas peha Maliqie . Memandangkan dia duduk diantara mereka .

" Abang kau jugak gila bukan aku sorang je " jawab Qalish sambil menggeleng . Kepala Nathan dibahunya dibiarkan sahaja .

" Eh Iqie mana Een ? Tak makan sekali dengan kita ke ? " soal Luth pelik . Kelibat anak buah bongsunya , Marteen itu tidak dinampaknya dari tadi . Hanya Maliqie sorang sahaja yang datang .

" Dia da— "

" Haah ! Kantoi la papa rindu Een " cantas Marteen dari belakang . Dia melabuhkan punggungnya disebelah Luth . Bahu Luth ditolak menggunakan bahunya sendiri .

" Haa baru nampak anak bongsu papa sorang ni . Kenapa lambat ? " soal Luth . Kepala Marteen dielus perlahan .

Luth masih lagi sama seperti dahulu . Penyayang . Lagi-lagi selepas abang dan kakak iparnya pergi menghadap ilahi . Maliqie dan Marteen adalah amanat kedua arwah buat nya . Sudah pasti disayang dan dijaga seperti anak-anaknya .

" Jumpa kawan pagi tadi . Dia ajak breakfast sama sama . Een kan dah lama tak balik Malaysia " jawabnya .

Luth mengangguk faham .

Biydadary Noah Rizqish - ON GOING -Where stories live. Discover now